K K
e e
m m
e e
n n
t t
e e
r r
i i
a a
n n
P P
e e
r r
t t
a a
n n
i i
a a
n n
20
Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014
9
Mendukung pengembangan penyediaan bahan bakar nabati;
10
Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dan kelembagaan perkebunan;
11
Meningkatkan ketersediaan dan penerapan teknologi pascapanen budidaya tanaman tahunan, rempah penyegar dan semusim serta
meningkatkan penanganan gangguan usaha dan konflik perkebunan;
12
Memfasilitasi penyediaan lapangan kerja;
13
Menyusun perencanaan program dan anggaran, pelayanan perbendaharaan, sistem akutansi dan verifikasi, penatausahaan
barang milik negara, pemutahiran data dan informasi perkebunan, legislasi, advokasi dan penyelenggaraan hubungan masyarakat;
penataan organisasi dan tata laksana serta kepegawaian; mengevaluasi pelaksanaan kegiatan dan anggaran pembangunan
perkebunan.
2.1.4. Sasaran Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2010-2014
Pembangunan perkebunan tahun 2010-2014 lebih difokuskan pada 15 komoditas unggulan nasional yaitu Karet, Kelapa Sawit, Kakao, Kelapa,
Jarak Pagar, Teh, Kopi, Jambu Mete, Lada, Cengkeh, Kapas, Tembakau, Tebu, Nilam, dan Kemiri Sunan. Indikator yang digunakan untuk
mengukur kinerja pembangunan perkebunan selama 5 lima tahun adalah luas areal, produksi dan produktivitas pada ke-15 komoditas
tersebut dengan rincian sebagai berikut:
K K
e e
m m
e e
n n
t t
e e
r r
i i
a a
n n
P P
e e
r r
t t
a a
n n
i i
a a
n n
21
Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014
1. Luas areal komoditas unggulan nasional diproyeksikan tumbuh rata- rata sebesar 1,49 per tahun dari 20,36 juta hektar pada tahun
2010 menjadi 21,61 juta hektar pada tahun 2014, kecuali Tembakau yang luasnya diproyeksikan konstan yaitu sekitar 205
ribu hektar sampai dengan tahun 2014. Sasaran target luas areal komoditas unggulan perkebunan tahun 2014 sebesar 21,61 juta
hektar. 2 Produksi 15 komoditas unggulan nasional karet, kelapa sawit,
kakao, kelapa, jarak pagar, teh, kopi, jambu mete, lada, cengkeh, kapas, tembakau, tebu, nilam, dan kemiri sunan diproyeksikan
tumbuh rata-rata sebesar 4,19 per tahun dari 34,46 juta ton pada tahun 2010 menjadi 40,60 juta ton pada tahun 2014. Sasaran target
produksi komoditas unggulan perkebunan tahun 2014 sebesar 40,60 juta ton.
3 Produktivitas komoditas unggulan nasional, kecuali kemiri sunan, diproyeksikan meningkat. Dengan kenaikan produktivitas rata-rata
sebesar 2,10 per tahun, diharapkan pada tahun 2014 produktivitas tanaman perkebunan di lapangan mencapai 75 dari standar
produktivitas yang dihasilkan lembaga penelitian.
2.1.5. Arah Kebijakan Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2010- 2014
Dengan memperhatikan arah kebijakan nasional dan pembangunan pertanian periode 2010-2014 dalam menjalankan tugas pelaksanaan
pembangunan perkebunan di Indonesia, Direktorat Jenderal Perkebunan