Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya

K K e e m m e e n n t t e e r r i i a a n n P P e e r r t t a a n n i i a a n n 99 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 Tabel 22. Rincian Realisasi Serapan Anggaran Output Kegiatan Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Perkebunan tahun 2014 No Program Anggaran Rp000 Output Fisik Pagu Realisasi VI Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Perkebunan 129.096.249 114.786.978 88,92 100,00 1 Administrasi kegiatan dana dekonsentrasi DK 4.539.462 4.441.745 97,85 100,00 2 Administrasi kegiatan dana tugas pembantuan TP 8.483.809 8.017.487 94,50 100,00 3 Dukungan kegiatan manajemen dan teknis lainnya 45.102.838 41.919.121 92,94 100,00 4 Dokumen Perencanaan 5.396.265 4.725.287 87,57 100,00 5 Dokumen Keuangan dan Perlengkapan 9.414.662 8.232.514 87,44 100,00 6 Dokumen Kepegawaian, Hukum dan Humas 11.255.393 8.485.223 75,39 100,00 7 Dokumen Evaluasi dan Pelaporan 4.797.100 4.124.113 85,97 100,00 8 Layanan Perkantoran 37.708.722 32.444.583 86,04 100,00 9 Kendaraan Bermotor 2.292.998 2.292.998 100,00 100,00 10 Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 105.000 103.906 98,96 100,00 3.3.1.7. Dukungan Pengujian dan Pengawasan Mutu Benih Serta Penerapan Teknologi Proteksi Tanaman Perkebunan Realisasi serapan untuk kegiatan Dukungan Pengujian dan Pengawasan Mutu Benih Serta Penerapan Teknologi Proteksi Tanaman Perkebunan sebesar Rp 62.055.246.825,- 93,17 dari pagu anggaran sebesar Rp. 66.603.292.000,- dengan realisasi fisik sebesar 99,41. K K e e m m e e n n t t e e r r i i a a n n P P e e r r t t a a n n i i a a n n 100 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 Rincian capaian serapan keuangan untuk output Dukungan Pengujian dan Pengawasan Mutu Benih serta Penerapan Teknologi Proteksi Tanaman Perkebunan seperti pada Tabel 23 berikut : Tabel 23. Rincian Realisasi Serapan Anggaran Output Kegiatan Dukungan Pengujian dan Pengawasan Mutu Benih serta Penerapan Teknologi Proteksi Tanaman Perkebunan Tahun 2014 No Program Anggaran Rp 000 Output Fisik Pagu Realisasi VII Dukungan Pengujian dan pengawasan Mutu Benih serta Penerapan Teknologi Proteksi Tanaman Perkebunan 66.603.292 62.055.247 93,17 99,41 1 Opersional Laboratorium 2.226.269 1.886.251 84,73 100,00 2 Pembangunan kebun contoh, demplot, uji, koleksi dll 1.360.575 1.266.596 93,09 90,38 3 Pengawasan peredaran benih 2.411.188 1.266.595 88,12 100,00 4 Rakitan teknologi spesifikasi proteksi tanaman perkebunan 2.435.329 2.276.046 93,46 95,83 5 Pemanfaatan agensia hayati 809.900 796.188 98,31 100,00 6 Sertifikasi dan pengujian mutu benih 679.845 529.511 77,89 76,62 7 Administrasi Keuangan dan Kepegawaian 2.236.438 2.081.404 93,07 100,00 8 Penyusunan Rencana Kerja 485.553 382.376 78,75 100,00 9 Peningkatan Kapabilitas Pegawai Petugas 2.199.374 1.868.176 84,94 100,00 10 Monitoring dan Evaluasi 2.310.399 2.168.998 93,88 100,00 11 Layanan Perkantoran 46.138.093 43.494.317 94,27 100,00 12 Kendaraan Bermotor 226.210 210.892 93,23 100,00 13 Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi 110.500 72.169 65,31 100,00 14 Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 2.694.619 2.622.856 97,34 100,00 15 GedungBangunan 279.000 274.744 98,47 100,00 K K e e m m e e n n t t e e r r i i a a n n P P e e r r t t a a n n i i a a n n 101 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

3.3.2. Capaian Kinerja Keuangan Berdasarkan Serapan per Satker Tahun 2014

Sebagaimana diketahui bahwa jumlah kabupaten dan kota di seluruh Indonesia sebanyak 511 yang tersebar di 34 provinsi. Dengan keterbatasan APBN, untuk memenuhi rasa keadilan dan ketidakberpihakan kepada kebupatenkota yang ingin melaksanakan pembangunan perkebunan, maka ditetapkan kriteria untuk penetapan satker mandiri otonom sebagai berikut: a Kinerja satker dua tahun terakhir 2012 dan 2013; b Nomenklatur Dinas. Urutan prioritas pengalokasian anggaran terkait dengan nomenklatur dinas secara berurutan: apabila Dinas Perkebunan berdiri sendiri akan memperoleh prioritas utama, Dinas Gabungan namun masih tersurat kata Perkebunan, seperti Dinas Kehutanan dan Perkebunan menjadi prioritas kedua, dan Dinas Gabungan tanpa kata Perkebunan akan menjadi prioritas terakhir; c Alokasi anggaran yang dikelola minimal Rp 1 milyar. Bila anggaran yang dikelola dibawah Rp 1 milyar, maka dana tersebut dialokasikan dan dikelola oleh Provinsi sebagai Tugas Pembantuan TP Provinsi; dan d Besar-kecilnya kontribusi terhadap sasaran produksi dan luas areal secara nasional sebagaimana tertuang dalam Rencana Strategis RENSTRA Pembangunan Perkebunan tahun 2010-2014. Berdasarkan kriteria tersebut, pada tahun 2014 pembangunan perkebunan dilaksanakan oleh satuan kerja satker lingkup Direktorat Jenderal Perkebunan yang berjumlah 93 satker yang terdiri atas Satker Direktorat Jenderal Perkebunan Pusat, Satker UPT Pusat 4 satker, K K e e m m e e n n t t e e r r i i a a n n P P e e r r t t a a n n i i a a n n 102 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 Satker Dinas Provinsi 32 satker dan Satker Dinas Kabupatenkota 56 satker. Rincian capaian serapan keuangan masing-masing satker Lingkup Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 sebagaimana disajikan pada Lampiran 6. 3.3.3. Penilaian Kinerja per Satker Tahun 2014 Penilaian kinerja disusun sesuai dengan Pedoman Penilaian Kinerja Pembangunan Perkebunan tahun 2014. Pedoman tersebut mengatur kriteria penilaian tingkat keberhasilan satker dalam melaksanakan pembangunan perkebunan tahun 2014. Penilaian ini dilaksanakan dengan menjumlah bobot tertimbang dari semua parameter. Rincian bobot masing-masing parameter sebagai berikut : a. Capaian keuangan triwulan I, triwulan II dan triwulan III bobotnya 15; b. Capaian serapan keuangan sampai dengan triwulan IV bobotnya 35; c. Capaian kinerja pelaksanaan kegiatan fisik menggunakan pembobotan untuk menilai capaian kinerja fisik bobotnya 35; d. Pelaporan tertib dan sesuai ketentuan yang berlaku ketepatan waktu dan keteraturan penyampaian bobotnya 10; e. Tindak lanjut penyelesaian LHALHP administrasi dan kerugian negara bobotnya 5.