Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman

K K e e m m e e n n t t e e r r i i a a n n P P e e r r t t a a n n i i a a n n 88 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 Sulawesi Selatan dan Gorontalo; dan d Pembangunan KBD seluas 2.236 ha yang dilaksanakan di 68 kabupaten 7 provinsi yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Sumatera Selatan, Lampung, Sulawesi Selatan. Realisasi anggaran untuk output kegiatan tersebut sebesar Rp. 278.860.954.363,- 79,43. 2 Pengembangan tanaman nilam seluas 100 ha dengan anggaran Rp. 2.392.200.000,- untuk yang dilaksanakan di 9 kabupaten 5 provinsi yaitu Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sulawesi Tenggara dan Gorontalo. Realisasi anggaran yang terserap sebesar Rp. 2.248.656.389,- 94,00. 3 Pengembangan tanaman kapas seluas 5.600 ha dengan anggaran sebesar Rp. 13.940.901.000,- yang dilaksanakan di 18 kabupaten 4 provinsi yaitu Sulawesi Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Anggaran yang terserap sebesar Rp. 13.749.160.450,- 98,62. Rincian capaian serapan keuangan untuk output kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Semusim disajikan pada Tabel 18. K K e e m m e e n n t t e e r r i i a a n n P P e e r r t t a a n n i i a a n n 89 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 Tabel 18. Rincian Realisasi Serapan Anggaran Output Kegiatan Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Semusim tahun 2014 No Program Anggaran Rp000 Output Fisik Pagu Realisasi II Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Semusim 511.356.581 412.499.441 80,67 77,15 1 Pengembangan Tanaman Tebu 351.079.327 278.860.954 79,43 66,72 2 Penanaman Tanaman Kapas 13.940.901 13.749.160 98,62 100,00 3 Penanaman Tanaman Nilam 2.392.200 2.248.656 94,00 100,00 4 Koordinasi Kegiatan Pengembangan Tanaman Semusim 132.169.794 109.143.807 82,58 100,00 5 Koordinasi, Pembinaan dan Monev Pengembangan Tanaman Semusim 11.558.528 8.367.142 72,39 100,00 6 Layanan Perkantoran 215.831 129.720 60,10 100,00

3.3.1.3. Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan

Realisasi serapan untuk kegiatan Peningkatan Produksi dan Mutu Tanaman Tahunan pada tahun 2014 sebesar Rp. 156.799.998.001,- 80,67 dari pagu sebesar Rp. 173.966.864.000,-. Tidak tercapainya target serapan anggaran tersebut terutama disebabkan oleh terbatasnya sumber benih yang legal dan bermutu, sehingga petani sulit mendapatkan benih bermutu. Sertifikasi lahan petani belum ada, tidak dibangunnya kebun induk sebagai sumber bahan untuk benih sebarsiap tanam. Persyaratan bank dan syarat-syarat sebagai avalis yang menyulitkan perusahaan mitra dalam pelaksanaan Program Revitalisasi. Output kegiatan penting untuk Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Tahunan pada tahun 2014 meliputi: K K e e m m e e n n t t e e r r i i a a n n P P e e r r t t a a n n i i a a n n 90 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 1 Pengembangan tanaman karet seluas 11.643 ha dengan anggaran Rp. 82.841.017.000,- untuk kegiatan peremajaan dan perluasan. Untuk kegiatan peremajaan tanaman karet seluas 10.763 ha yang dilaksanakan di 65 kabupaten 16 provinsi yaitu Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur. Sedangkan kegiatan perluasan tanaman karet seluas 880 ha yang dilaksanakan di 6 kabupaten 3 provinsi yaitu Kalimantan Barat, Kalimantan Timur dan Bengkulu. Realisasi anggaran untuk kegiatan output tersebut Rp. 75.656.911.890,- 91,33. 2 Pengembangan tanaman kelapa seluas 18.509 ha dengan anggaran Rp. 42.587.849.000,- untuk kegiatan peremajaan dan perluasan. Untuk kegiatan peremajaan tanaman kelapa seluas 18,509 ha yang dilaksanakan di 90 kabupaten 19 provinsi yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Bali, NTB, NTT, Maluku, Malut, dan Banten. sedangkan kegiatan perluasan tanaman kelapa seluas 1.400 ha yang dilaksanakan di 6 kabupaten 4 provinsi yaitu Papua, Bengkulu, Gorontalo dan Papua Barat. Capaian serapan anggaran untuk output kegiatan tersebut sebesar Rp. 39.199.689.110,- 92,04.