Capaian kinerja atas kegiatan yang dipantau oleh UKP4

K K e e m m e e n n t t e e r r i i a a n n P P e e r r t t a a n n i i a a n n 107 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014

3.4. Permasalahan dan Rencana Tindak Lanjut.

Dalam mendukung keberhasilan pembangunan perkebunan dan terkait dengan keragaan pembangunan perkebunan yang telah mampu dicapai, perubahan lingkungan strategis, permasalahan, tantangan dan peluang yang dihadapi serta tuntutan pembangunan ke depan dan tujuan serta program pembangunan perkebunan pada tahun 2014, maka terdapat permasalahan dan upaya penyelesaian serta rencana tindak lanjut yang dapat diuraikan sebagai berikut:

3.4.1. Permasalahan

Permasalahan yang mengakibatkan kurang efektif dalam pencapaian sasaran pembangunan perkebunan tahun 2014 secara umum adalah tahun fiskal yang tidak sinkron dengan kalender tanam, dampak perubahan iklim, permodalan petani yang masih sulit di akses, dan prasarana terutama jalan, jembatan, pelabuhan yang belum memadai. Permasalahan tersebut dapat dikelompokkan menjadi administrasi dan teknis. Lebih lanjut untuk teknis diuraikan lagi menjadi teknis perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan.

3.4.1.1. Administrasi

Secara administrasi masih ditemui di banyak satker permasalahan sebagai berikut: 1 Sistem adminsitrasi keuangan di daerah masih belum tertib K K e e m m e e n n t t e e r r i i a a n n P P e e r r t t a a n n i i a a n n 108 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Perkebunan Tahun 2014 2 Sistem administrasi kepegawaian, kehumasan dan penempatannya di daerah masih belum efektif 3 Sampai posisi bulan Oktober masih banyaknya Revisi POKDIPA yang diajukan; 4 Keterbatasan Unit Layanan Pengadaan ULP di daerah menyebabkan pelaksanaan kegiatan menjadi terhambat; 5 Adanya kebijakan pengadaan satu pintu di sebagian besar Pemda, menyebabkan ketergantungan satker terhadap kinerja Pemda; 6 Proses pengadaan mengalami hambatankendala teknis karena masih adanya intervensi dari pihak-pihak yang berkepentingan; 7 Penggunaan uang yang tidak mengikuti ROPAK; 8 Kurangnya dukungan pendanaan dari APBD provinsi dan kabupaten; 9 Terjadinya reorganisasi dalam tubuh dinas yang membidangi perkebunan ProvinsiKabupatenKota, yang berdampak pada kelambanan dalam penanganan Tindaklanjut Laporan Hasil AuditPemeriksaan TLHAP. 10 Sebagian besar kegiatan pengembangan perkebunan tergantung pada musim tanamiklim. Perubahan iklim global mengakibatkan ketidakjelasan musim tanam. 3.4.1.2. Teknis 3.4.1.2.1. Perencanaan 1 Sertifikasi lahan petani belum semuanya ada;