the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS Years Ended
December 31, 2010 and 2009 Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
70
26. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN
RESIKO KEUANGAN lanjutan 26. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES
AND POLICIES continued MANAJEMEN RESIKO lanjutan
RISK MANAGEMENT continued a Risiko suku bunga lanjutan
a Interest rate risk continued
Kebijakan Perusahaan dan Anak Perusahaan terkait dengan risiko suku bunga adalah
dengan mengelola biaya bunga melalui kombinasi pinjaman dengan suku bunga tetap
dan variabel. Perusahaan dan Anak Perusahaan mengevaluasi perbandingan suku
bunga tetap terhadap suku bunga mengambang dari hutang bank jangka panjang
sejalan dengan perubahan suku bunga yang relevan di pasar uang. Berdasarkan penilaian
manajemen, pembiayaan baru akan ditentukan harganya pada suku bunga tetap atau
mengambang. The Company and Subsidiaries‘ policies
relating to interest rate risk are to manage interest cost through a mix of fixed and
variable rate debts. The Company and Subsidiaries evaluate the fixed to floating ratio
of its short-term bank loans and long-term loans in line with movements of relevant
interest rates in the financial markets. Based on management’s assessment, new financing
will be priced either on a fixed or floating rate basis.
b Risiko mata
uang b Foreign exchange risk
Risiko mata uang adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu
instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing.
Eksposur Perusahaan dan Anak Perusahaan terhadap fluktuasi nilai tukar terutama berasal
dari hutang usaha dari pembelian dalam mata uang asing dan piutang lain-lain dari transaksi
dalam mata uang asing. Foreign exchange rate risk is the risk that the
fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in
foreign exchange rates. The Company and Subsidiaries’ exposure to exchange rate
fluctuations results primarily from account payable of foreign currency purchase and
other receivables from foreign currency transaction.
Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak
melakukan lindung nilai atas risiko mata uang.
The Company and Subsidiaries do not hedge the currency risk.
Apabila Rupiah melemah dari mata uang asing yang berlaku pada tanggal 31 Desember 2010,
hutang bank jangka pendek, hutang usaha, biaya masih harus dibayar dan hutang jangka
panjang dalam mata uang asing akan meningkat dalam mata uang Rupiah. Namun,
peningkatan kewajiban ini akan dihapus oleh peningkatan nilai kas dan setara kas, piutang
usaha, piutang lain-lain, piutang pihak hubungan istimewa dan pinjaman direksi dan
karyawan. If the Rupiah weakened against foreign
currency as of December 31, 2010, short-term bank loans, trade payables, accrued expenses
and long-term loans in foreign currencies will increase in the Rupiah terms. However, the
increase in this liability would be offset by the increase in the value of cash and cash
equivalent, trade receivable, other receivables, due from related parties and loans to officers
and employees.
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009
Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS Years Ended
December 31, 2010 and 2009 Expressed in Rupiah, unless otherwise stated
71
26. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN
RESIKO KEUANGAN lanjutan 26. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES
AND POLICIES continued MANAJEMEN RESIKO lanjutan
RISK MANAGEMENT continued c Risiko
kredit c Credit
risk
Risiko kredit adalah risiko dimana salah satu pihak atas instrumen keuangan akan gagal
memenuhi kewajibannya dan menyebabkan pihak lain mengalami kerugian keuangan.
Risiko kredit yang dihadapi Perusahaan dan Anak Perusahaan berasal dari kredit yang
diberikan kepada pelanggan. Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan hubungan usaha
hanya dengan pihak ketiga yang diakui dan kredibel. Perusahaan dan Anak Perusahaan
memiliki kebijakan untuk semua pelanggan yang akan melakukan perdagangan secara
kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Sebagai tambahan, jumlah piutang dipantau
secara terus menerus untuk mengurangi risiko piutang yang tidak tertagih. Tidak ada risiko
kredit yang terpusat secara signifikan. Credit risk is the risk that one party of financial
instruments will fail to fullfill its obligations and will result in a loss to other party. The credit
risk faced by the Company and Subsidiaries arises from the credit given to the customers.
The Company and Subsidiaries trade only with recognized and creditworthy third parties. It is
the Company and Subsidiaries’ policy that all customers who wish to trade on credit terms
are subject to credit verification procedures. In addition, receivable balances are monitored on
an ongoing basis to reduce the exposure to bad debts. There are no significant
concentration of credit risk.
d Risiko likuiditas
d Liquidity risk
Risiko likuiditas didefinisikan sebagai risiko saat posisi arus kas Perusahaan dan Anak
Perusahaan menunjukkan bahwa pendapatan jangka pendek tidak cukup menutupi
pengeluaran jangka pendek. The liquidity risk is defined as a risk when the
cash flow position of the Company and Subsidiaries indicate that the short-term
revenue is not enough to cover the short-term expenditure.
Kebutuhan likuiditas Perusahaan dan Anak Perusahaan secara historis timbul dari
kebutuhan untuk membiayai aktivitas bisnis Perusahaan dan Anak Perusahaan.
The Company and Subsidiaries’ liquidity requirements have historically arose from
general funding of business activities.
Dalam mengelola risiko likuiditas, Perusahaan dan Anak Perusahaan memantau dan menjaga
tingkat kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional
Perusahaan dan Anak Perusahaan dan untuk mengatasi dampak dari fluktuasi arus kas.
Perusahaan juga secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual,
termasuk jadual jatuh tempo hutang jangka panjang mereka, dan terus menelaah kondisi
pasar keuangan untuk memelihara fleksibilitas pendanaan dengan cara menjaga ketersediaan
komitmen fasilitas kredit. Kegiatan ini meliputi pinjaman bank dan pinjaman pihak hubungan
istimewa. Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan prinsip hati-hati dalam mengelola
risiko likuiditas dengan menjaga saldo kas yang cukup.
In the management of liquidity risk, the Company and Subsidiaries monitor and
maintain a level of cash on hand and in banks deemed adequate to finance the Company and
Subsidiaries’ operations and to mitigate the effects of fluctuation in cash flows. The
Company and Subsidiaries also regularly evaluate the projected and actual cash flows,
including their long-term loan maturity profiles, and continuously assess conditions in the
financial markets to maintain flexibility in funding by keeping committed credit facilities
available. These activities may include bank loans and due to related parties. The Company
and Subsidiaries adopts prudent liquidity risk management by maintaining sufficient cash
balances.