HUTANG USAHA ACCOUNTS PAYABLE

the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 Expressed in Rupiah, unless otherwise stated 53 16. PERPAJAKAN lanjutan 16. TAXATION continued Pada bulan Maret 2010, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar SKPLB dari Direktorat Jendral Pajak DJP atas Pajak Penghasilan Pasal 22 dan Pasal 23 untuk pajak tahun 2007 sebesar Rp1.365.637.558. Perusahaan juga menerima beberapa Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar SKPKB untuk Pajak Penghasilan Pasal 21,23 dan PPN serta beberapa STP PPN dan Pajak Penghasilan sebesar Rp178.073.010. In March 2010, the Company received Tax Assessment on Overpayment SKPLB of Income Tax articles 22 and 23 for fiscal year 2007 amounting to Rp1,365,637,558. The Company also received Tax Assessment on Underpayment SKPKB on Income Tax articles 21,23 and VAT and various Tax Collection Letters STP of VAT and Income Tax amounting to Rp178,073,010. Perusahaan menerima keputusan tersebut dan saling hapus kurang bayar tersebut dengan lebih bayarnya. Pada bulan Maret 2010, Perusahaan telah menerima lebih bayar tersebut. The Company accepted the decision and offset the underpayment with the overpayments. In March 2010, the Company has received the overpayments. Pada bulan Mei 2009, Perusahaan menerima SKPLB dari Direktorat Jendral Pajak DJP atas Pajak Penghasilan Pasal 22 dan Pasal 23 untuk tahun pajak 2006 sebesar Rp2.498.443.448. Perusahaan juga menerima beberapa Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar SKPKB untuk Pajak Pertambahan Nilai PPN, Pajak Penghasilan Pasal 21,23,26 dan PPN serta beberapa Surat Tagihan Pajak STP PPN dan Pajak Penghasilan 21 sebesar Rp2.498.443.448. In May 2009, the Company received SKPLB from Directorate General of Tax DGT on Income Tax articles 22 and 23 for fiscal year 2006 amounting to Rp2,498,443,448. The Company also received Tax Assessment on Underpayment SKPKB on Value-Added Tax VAT, Income Tax articles 21,23,26 and VAT and various Tax Collection Letters STP of VAT and Income Tax article 21 amounting to Rp2,498,443,448. Perusahaan menerima keputusan tersebut dan saling hapus kurang bayar tersebut dengan lebih bayarnya. The Company accepted the decision and offset the underpayment with the overpayments. 17. HUTANG BANK JANGKA PANJANG 17. LONG-TERM LOANS Hutang bank jangka panjang terdiri dari: Long-term loans from banks consist of: 2010 2009 Perusahaan The Company PT Bank CIMB Niaga Tbk 80.250.000.000 - PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Artha Graha Internasional Tbk PT Bank Artha Graha Internasional Tbk Catatan 14 - 42.500.000.000 Note 14 PT Modern Putra Indonesia PT Modern Putra Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk 18.128.000.000 - PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk PT Bank Sinarmas Tbk 16.625.000.000 - PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk 2.500.000.000 - PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk - 6.666.666.653 PT Bank Internasional Indonesia Tbk Jumlah 117.503.000.000 49.166.666.653 Total Dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu tahun 11.656.602.665 21.666.666.653 Less current maturities Bagian jangka panjang 105.846.397.335 27.500.000.000 Long-term portion the Indonesian language. PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 Expressed in Rupiah, unless otherwise stated 54 17. HUTANG BANK JANGKA PANJANG lanjutan 17. LONG-TERM LOANS continued PT Modern Internasional Tbk PT Modern Internasional Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Pada tanggal 23 Agustus 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman transaksi khusus dari PT Bank CIMB Niaga Tbk dengan jumlah maksimum sebesar Rp85.000.000.000 dan dikenakan bunga tahunan sebesar 12,5 dan biaya provisi sebesar 1 dari plafond. On August 23, 2010, the Company obtained a specific transaction loan facility from PT Bank CIMB Niaga Tbk with a maximum amount of Rp85,000,000,000 and bears annual interest rates at 12.5 in 2010 and provision fee of 1 of plafond. Perjanjian pinjaman ini memuat beberapa syarat dan ikatan tertentu, antara lain: kewajiban menjaga Rasio Debt Service Coverage sebesar minimal 2 kali. Pinjaman ini dijamin dengan beberapa bidang tanah dan bangunan dengan total nilai hak tanggungan 1 sebesar 125 dari nilai plafond, mesin dan peralatan 7-Eleven yang dibiayai kreditur, fidusia atas piutang usaha, pengalihan hak sewa atas tanah dan bangunan 7-Eleven serta hak tanggungan bangunan 7-Eleven, dan jaminan pribadi dari Sungkono Honoris senilai plafond. The loan agreement imposes several restrictions and covenants, among others: responsibility to maintain Debt Service Coverage Ratio DSCR minimum 2 times. This facility is secured by first mortgage on land and factory amounting to 125 of the facility, machinery and equipment of 7- Eleven financed by creditor, accounts receivable, assignment of rental rights of 7-Eleven’s land and factory and mortgage of 7-Eleven’s factory and personal guarantee from Sungkono Honoris equal to the amount of the plafond. Tanpa persetujuan tertulis dari bank, Perusahaan tidak diperbolehkan, antara lain: menjual atau mengalihkan hak, kekayaan atau aset kecuali dalam rangka operasional sehari-hari, menjaminkan asset apapun, membuat perjanjian yang berpotensi membahayakan kelangsungan usaha perusahaan, membuat perjanjian hutang dari lembaga keuangan lain, menjaminkan pihak ketiga lainnya, menggunakan kelebihan dana untuk usaha di luar bisnis inti, melakukan merger, akuisisi ataupun perpindahan saham pengendali dan manajemen puncak, mengubah jenis usaha, melakukan investasi baru, mengajukan moratorium dan membayar dividen kepada pemegang saham harus dengan pemberitahuan tertulis kepada kreditur. Without the written approval of the bank, the Company cannot, among others: sell or transfer its rights, properties or assets, except for daily operations, create any lien on any asset, enter into any agreement which will endanger the Company’s going concern, create any indebtedness from other financial institutions, create any lien with other third parties, use the excess funds outside the core business, undertake any merger, acquisition, or transfer of ownership and management control, change the nature or scope of the business and operations, undertake any new investment, propose moratorium and distribute dividends to shareholders must be with written notice to creditor. Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo hutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp80.250.000.000. As of December 31, 2010, the outstanding balance under this facility amounted to Rp80,250,000,000. Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan persyaratan yang diberikan oleh PT Bank CIMB Niaga Tbk tersebut di atas. As of December 31, 2010, the Company has complied with all important loan covenants required by PT Bank CIMB NiagaTbk. PT Modern Putra Indonesia PT Modern Putra Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk Pada tanggal 18 Maret 2010, MPRI memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk dengan nilai maksimum Rp1.500.000.000, yang digunakan untuk tambahan modal kegiatan operasional 7-Eleven. Fasilitas ini dijamin dengan beberapa bidang tanah, bangunan, dan peralatan yang dimiliki MPRI. Fasilitas pinjaman tersebut dikenakan dengan tingkat bunga per tahun sebesar 13,5 dan provisi sebesar 1 dari nilai plafond. On March 18, 2010, MPRI obtained a working capital loan facility from PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk with a maximum amount of Rp1,500,000,000, which will be used as additional capital of 7-Eleven’s operations. This loan is secured by some parcel of land, building and equipment owned by MPRI. This facility bears interest rate of 13.5 per annum and provision fee of 1 of plafond.