Partisipan atau kelompok sasaran

Pelajaran dari Pengalaman Proyek Pesisir 1997 - 1999 7 kemampuan masyarakat dalam mengelola dana EA, mereka diberi pelatihan pembukuan, proses pertanggungjawaban keuangan dan pelaporan keuangan sesuai dengan format dan kriteria yang telah ditetapkan oleh Proyek Pesisir.

1.6. Bentuk kegiatan

Pelaksanaan EA di lapangan dilakukan dalam bentuk pendidikan, pelatihan, studi banding, dan kegiatan masyarakat di lokasi proyek yang diakomodasi oleh PP SULUT melalui penyuluh lapangan.

1.7. Proses pemilihan dan penetapan

early actions Menurut proses pemilihan dan penetapannya, EA yang dilaksanakan oleh PP SULUT dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu EA yang diprakarsai oleh PP SULUT dan EA yang diprakarsai oleh masyarakat. Pemilihan dan penetapan EA dilakukan berdasarkan prioritas kepentingan atau mendesak tidaknya kegiatan ini dan berdasarkan kriteria yang sudah ditetapkan.

2. EARLY ACTIONS YANG DIPRAKARSAI OLEH PP SULUT

EA yang diprakarsai oleh PP SULUT disusun berdasarkan hasil identifikasi isu-isu prioritas yang telah ditetapkan dan untuk ditangani oleh PP SULUT. Setelah prioritas isu ditentukan, PP SULUT menugaskan penyuluh lapangan Field Extension Officer yang dibantu oleh Senior Extension Officer SEO untuk membuat usulan kegiatan EA. Proposal tersebut kemudian dikonsultasikan kepada Field Program Manager PP SULUT hingga disetujui sebagai kegiatan PP SULUT. Selanjutnya, proposal tersebut diperkenalkan ke masyarakat dan pemerintah desa, kecamatan, lembaga penelitian, perguruan tinggi, dan LSM untuk mendapatkan tanggapan dan masukan sebagai dukungan terhadap EA tersebut. Setelah proposal ini mendapat persetujuan dan dukungan dari masyarakat desa, PP SULUT akan menindak-lanjuti dengan memberikan dukungan teknis dan biaya pelaksanaannya kepada masyarakat. Kriteria kegiatan EA yang dapat diusulkan dan disetujui adalah sebagai berikut: Œ Membantu memecahkan masalah mendesak yang berhubungan atau mendukung penyusunan rencana pengelolaan di desa. Œ Pelaksanaan dalam jangka pendek short-term. Œ Membawa hasil yang berarti bermanfaat bagi masyarakat. Œ Melibatkan berbagai kelompok dalam masyarakat. Œ Menciptakan perilaku model yang diharapkan bagi pengelolaan sumberdaya. Œ EA dipilihditentukan secara demokratis oleh masyarakat. Œ Pengambilan keputusan secara terbuka transparan. Œ Kelompok yang berpartisipasi dapat “langsung merasakan hasilnya” hands- on experience. Œ Membangun kepercayaan positif masyarakat publisitas positif terhadap program. Œ Membawa hasil dengan sedikit lawan non-cooperative.

3. EARLY ACTIONS YANG DIPRAKARSAI OLEH

MASYARAKAT DESA Masyarakat pada lokasi proyek akan berprakarsa untuk merencanakan suatu kegiatan yang dikategorikan EA dan berkaitan dengan isu-isu pengelolaan pesisir, jika mereka telah menyadari dan memahami nilai sumberdaya alam, pemeliharaan dan pelestariannya setelah dilakukan berbagai kegiatan penyuluhanpendidikan lingkungan hidup oleh PP SULUT. Prakarsa masyarakat tersebut diajukan kepada PP SULUT berupa proposal yang telah disusun oleh kelompok tertentu atau secara bersama-sama antar anggota masyarakat dengan didampingi dan diarahkan oleh FEO serta diketahui oleh pemerintah desa dan LKMD. Penilaian kelayakan usulan EA dilakukan oleh PP SULUT bersama anggota PWG Provincial Working Group. Penilaian tentang diterima atau ditolaknya proposal berdasarkan kriteria : a kegiatan yang berdampak positif terhadap perbaikan kualitas lingkungan dan sumberdaya; b kegiatan yang memberikan kesempatan yang luas kepada masyarakat untuk berpartisipasi; c dana yang dibutuhkan proporsional dengan dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan; dan d kegiatan dapat dilakukan dalam jangka pendek. Proposal yang disetujui, kemudian ditindaklanjuti oleh PP SULUT berupa penyerahan dana kepada kelompok pengelola dan pendampingan teknis kepada masyarakat oleh FEO. Sedangkan tindaklanjut dari masyarakat adalah