Pelajaran dari Pengalaman Proyek Pesisir 1997 - 1999
8 melakukan pembagian tugas, tanggung jawab, rencana kerja rinci dan
pentahapan pelaksanaan kegiatan EA.
4. RELEVANSI EARLY ACTIONS DENGAN ISU
PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR
Pollnac et al. 1997a melaporkan daftar isu pengelolaan sumberdaya pesisir di 20 desa di Kabupaten Minahasa, termasuk desa Bentenan, Tumbak,
Blongko dan Talise. Isu pengelolaan sumberdaya pesisir di desa Bentenan adalah penambangan karang, penangkapan ikan dengan bom, penebangan
mangrove, potensi wisasata, budidaya rumput laut, dan penangkapan ikan yang tidak selektif dengan gillnet. Di desa Tumbak, isu yang penting adalah
penambangan karang, penangkapan ikan yang destruktif, budidaya rumput laut dan penangkapan ikan yang tidak selektif dengan gillnet. Kondisi pantai
di desa Blongko cukup sehat dan produktif, demikian pula kondisi terumbu karangnya cukup baik dan tidak terjadi kerusakan seperti desa lainnya.
Peningkatan populasi, ekspansi pasar dan meningkatnya pengambilan man- grove dan organisme perairan merupakan fenomena yang perlu segera
diantisipasi untuk menghindari kerusakan lingkungan yang lebih buruk, terutama dikaitkan dengan teknik penangkapan ikan yang cenderung merusak.
Kondisi terumbu karang di desa Talise dikategorikan sangat baik penutupan karang dan variasi spesies tinggi. Isu yang penting di Talise adalah erosi
pantai, penebangan hutan, hak pemilikan tanah pekarangan dan kebun dan konflik budidaya mutiara dengan nelayan tradisional setempat.
Perencanaan EA disusun dan dilaksanakan berdasarkan isu-isu prioritas yang terjadi di setiap lokasi desa proyek. Hingga saat ini, isu-isu yang
berkaitan dengan kegiatan EA cenderung berorientasi pada isu kondisi alam lingkungan fisik wilayah pesisir. Tabel-1 memperlihatkan bahwa isu-isu
utama yang terdapat di setiap desa lokasi meliputi penangkapan ikan yang destruktif dengan bom dan racun, erosi pantai, dan penyediaan air bersih
bagi masyarakat pantai. Isu penting lainnya adalah penangkapanperburuan satwa yang dilindungi satwa yang hampir punah, penambangan terumbu
karang, penebanganperusakan mangrovehutan, populasi bintang laut berduri yang melimpah, sanitasi lingkungan dan sarana transportasi yang kurang
baik, serta terjadi konflik dan kecilnya akses masyarakat terhadap pemanfaatan sumberdaya wilayah pesisir. Isu-isu tersebut merupakan masalah yang
memerlukan tindakan segera. Sedangkan isu pengelolaan sumberdaya wilayah pesisir yang bersifat peluang di desa lokasi proyek adalah potensi nener
Bentenan dan Tumbak dan potensi eko-wisata Bentenan, Tumbak dan Talise. Sejalan dengan isu yang diidentifikasi, jenis kegiatan EA terlihat
cukup beragam di antara keempat desa lokasi proyek Tabel-2. Secara umum, kegiatan EA tersebut mempunyai hubungan erat dengan isu yang terdapat
pada lokasi proyek Tabel-3.
5. BEBERAPA CATATAN TENTANG KEGIATAN EARLY ACTIONS PROYEK PESISIR DI SULAWESI UTARA
Untuk mengetahui dan mengambil pengalaman dari sejumlah kegiatan EA seperti pada Tabel-2, pendokumentasian telah dilakukan terhadap proses
pelaksanaan kegiatan EA di Sulawesi Utara. Namun pendokumentasian rinci hanya dilakukan terhadap kegiatan pendidikan lingkungan hidup terumbu
karang dan pembersihan bintang laut berduri Bentenan dan Tumbak, pelatihan monitoring terumbu karang Tumbak dan Blongko, pelatihan
pengukuran garis pantai Bentenan dan Talise dan penanaman mangrove Bentenan dan Tumbak. Keempat kegiatan EA tersebut dapat mewakili
informasi dan keterangan mengenai penerapan EA. Data, informasi dan keterangan yang perlu didokumentasikan diperoleh dengan metode survey
observasi lapangan dan wawancara dengan pihak-pihak yang terlibat dan pengumpulan data dari laporan-laporan tentang kegiatan EA.
Pelajaran dari Pengalaman Proyek Pesisir 1997 - 1999
9
Tabel-1. Daftar isu pengelolaan wilayah pesisir di empat desa lokasi Proyek Pesisir Sulawesi Utara.
Sumber: Fact sheet Proyek Pesisir Sulawesi Utara tentang Desa Bentenan dan Tumbak, Blongko dan Talise. Keterangan:
9 9
9 9
9
: ada; -: tidak ada
1. 2.
3. 4.
5. 6.
7. 8.
9.
10. 11.
12. 13.
14. Penambangan terumbu karang
Penangkapan ikan yang destruktif bomracun Pengambilanpenebangan dan konversi mangrove
Erosi Pantai Populasi bintang laut berduri Acanthaster plancii yang melimpah
Potensi dan budidaya nener Penangkapanperburuan satwa yang dilindungi dugong, penyu, dll
Penyediaansarana air bersih Sanitasi lingkungan MCK
Sarana transportasi Perusakanpemanfaatan hutan upland forest
Potensi Eko-wisata hutan dan Terumbu Karang Konflik daerah pemanfaatan kawasan budidaya mutiara dan
penangkapan ikan oleh masyarakat Kecilnya akses masyarakat untuk mengembangkan usaha pertanian
Isu pengelolaan pesisir No
Bentenan
9 9
9 9
9 9
9 9
9 9
9 9
9 9
9 9
9 9
9 9
9 9
9 9
9 9
9 9
9 9
9 9
9 9
9 9
9 9
9 9
- 9
9 9
9 9
- 9
9 9
9 9
- -
Tumbak
9 9
9 9
9 9
9 9
9 9
9 9
9 9
9 9
9 9
9 9
9 9
9 9
9 9
9 9
9 9
9 9
9 9
9 9
9 9
9 9
- 9
9 9
9 9
- 9
9 9
9 9
- -
Blongko
- 9
9 9
9 9
- 9
9 9
9 9
- -
-
9 9
9 9
9 9
9 9
9 9
- 9
9 9
9 9
- -
-
Talise
- 9
9 9
9 9
- 9
9 9
9 9
- -
9 9
9 9
9 9
9 9
9 9
- -
9 9
9 9
9 9
9 9
9 9
9 9
9 9
9 9
9 9
9 9