Sari Suryadi: Œ Penyelenggaraan kegiatan early actions yang berskala kecil biasanya bukan

Pelajaran dari Pengalaman Proyek Pesisir 1997 - 1999 48 Learning Team hanya menerima dan merekam data atau informasi seperti apa adanya dari Proyek Pesisir Sulawesi Utara PP SULUT melalui dokumen-dokumen yang tersedia dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada PP SULUT, termasuk juga pertanyaan untuk mengetahui hambatan dan kendala early actions yang dilaksanakannya. Tidak munculnya keterangan tentang hambatan-hambatan pelaksanaan early actions dalam makalah yang disajikan adalah karena Learning Team tidak pernah menerima informasi atau jawaban tentang hal tersebut dari PP SULUT sampai terselenggaranya lokakarya ini. Sesuai dengan mekanisme pelaksanaan tugasnya, Learning Team tidak melakukan penilaian atau analisis kecenderungan terhadap informasi yang tidak diterimanya. Œ Tanggapan terhadap pertanyaan nomor 8: Learning Team telah mencoba menggambarkan atau mendiskripsikan obyek yang didokumentasikan seperti apa adanya atau seobyektif mungkin. Untuk mendokumentasikan ketiga obyek, yaitu early actions, Provincial Working Group dan kegiatan monitoring, Learning telah menyusun seperangkat daftar pertanyaan yang diajukan kepada orang-orang yang terlibat dalam setiap obyek tersebut. Pertanyaan-pertanyan ini dibuat sedemikian rupa tanpa menanyakan penilaian baik dan buruknya suatu obyek namun setiap jawaban diharapkan memberikan informasi yang lengkap. Contoh pertanyaan- pertanyaan untuk mendokumentasikan early actions adalah apa tujuan early actions, apa relevansi kegiatan ini terhadap kegiatan Proyek Pesisir, bagaimana menilai bahwa tujuan suatu early actions tercapai, bagaimana proses suatu early actions dipilih atau ditentukan, bagaimana strateginya disusun, apa kendala yang dihadapi dan apa saja yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut, dan seterusnya. Pertanyaan-pertanyan semacam ini dikirimkan ke PP SULUT. Dengan menggunakan dokumen-dokumen yang terkumpul, Learning Team juga mempunyai memeriksa kembali jawaban-jawaban cross check, apakah ada konsistensi antara jawaban dengan pernyataan yang tertulis di dalam dokumen-dokumen. Selain menerima jawaban dari FPM Field Program Manager dan stafnya melalui kuisioner, Learning Team juga mewawancarai anggota masyarakat untuk merekam persepsi mereka tentang kegiatan early actions. Dari hasil kajian dokumen, pengiriman kuisioner, wawancara dengan Manajer dan staff PP SULUT serta masyarakat, informasi yang terkumpul kemudian diramu dan digabungkan oleh Learn- ing Team untuk dibuat dan dituliskan dalam bentuk sebuah draft laporan. Draft laporan ini merupakan catatan Learning Team terhadap situasi seluruhnya. Sebelum draft laporan ini diedarkan, Learning Team menanyakan lagi kepada para pemberi jawaban tersebut, apakah yang tertulis dalam draft laporan itu sudah benar. Hal ini dilakukan dengan mengirimkan draft laporan kepada pemberi jawaban. Setelah itu, laporan akhir dibuat dengan memasukan koreksi yang mereka berikan terhadap draft laporan. Oleh karena itu, jika ada hal-hal yang belum terungkap dalam laporan tersebut, sebagimana pertanyaan nomor 1, hal ini disebabkan Learning Team tidak menerima informasi yang dimaksud walaupun sudah kami tanyakan. Pengalaman Proyek Pesisir yang akan diangkat untuk dipelajari lesson learned dari kegiatan early actions ini diperoleh bukan dari hasil pendokumentasian ini, tetapi dari diskusi dalam lokakarya ini. Johnnes Tulungen: Œ Tanggapan terhadap pertanyaan dan komentar nomor 1: PP SULUT merasa terlalu banyak melakukan kegiatan early actions pada tahun kedua sehingga tujuan utama dari Proyek Pesisir di Sulawesi Utara tidak telihat jelas. ŒŒŒŒŒ Tanggapan terhadap Learning Team: Mengapa dalam makalah dari pelatihan monitoring terumbu karang dan pelatihan pengukuran garis pantai tidak terungkap big picture dari program utamanya? Kedua pelatihan tersebut mengarah pada tersusunnya aturan- aturan setempat local ordinance yang didasarkan pada pengetahuan dan pengalaman masyarakat seperti mengetahui tempat-tempat yang terjadi erosi atau tertelan air maupun pengetahuan yang diperkenalkan seperti lokasi terumbu karang yang kondisinya masih baik yang dapat dijadikan marine sanctuary dimana di kemudian hari masyarakat siap melakukan upaya yang mendukung pengelolaan wilayah pesisir desanya.