Masukan dari Field Site Manager dan Technical Advisor

Pelajaran dari Pengalaman Proyek Pesisir 1997 - 1999 5 PENGANTAR Proyek Pesisir atau Coastal Resources Management Project CRMP bertujuan untuk mempertahankan atau meningkatkan taraf hidup masyarakat pesisir dan kondisi sumberdaya dan lingkungan pesisir dimana masyarakat tersebut menggantungkan hidupnya. Upaya ini dilakukan dengan menerapkan konsep pendekatan desentralisasi dan penguatan kelembagaan maupun perorangan dalam pengelolaan sumberdaya alam, khususnya sumberdaya pesisir dan laut. Secara khusus, Proyek Pesisir Sulawesi Utara PP SULUT sedang mencoba menerapkan 3 model pengelolaan wilayah pesisir, yaitu model penyusunan rencana pengelolaan berbasis-masyarakat di Sulawesi Utara, berbasis-ekosistem di Kalimantan Timur dan berbasis wilayah administratif propinsikabupaten di Lampung. Di Sulawesi Utara, Proyek Pesisir saat ini sedang mengembangkan model pengelolaan sumberdaya wilayah pesisir yang melibatkan masyarakat dan bersifat desentralisasi yang diharapkan dapat memperbaiki dan mempertahankan kondisi sumberdaya wilayah pesisir serta memperbaiki kualitas hidup masyarakat yang menggantungkan kehidupannya pada KAJIAN TERHADAP KONSEP EARLY ACTIONS PROYEK PESISIR SULAWESI UTARA Oleh: Bambang Haryanto, M. Fedi A. Sondita, Neviaty P. Zamani, Amiruddin Tahir, Burhanuddin, Johnnes Tulungen, Christovel Rotinsulu, Audrie Siahainenia, Meidi Kasmidi, Egmond Ulaen dan Pierre Gosal. Abstrak Early actions merupakan serangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh masyarakat dalam mendukung program jangka panjang sampai tersusunnya management plan berbasis masyarakat di tingkat desa. Tujuan diselenggarakannya early actions adalah untuk menarik perhatian dan dukungan, meningkatkan kesadaran dan kemampuan masyarakat dalam penyelenggaraan pengelolaan pesisir serta menerapkan kegiatan proyek dalam skala kecil di tingkat desa. Early actions yang dilaksanakan oleh Proyek Pesisir di Sulawesi Utara merupakan kombinasi prakarsa masyarakat desa dan Proyek Pesisir. Prakarsa ini diwujudkan berdasarkan pada isu-isu prioritas dalam pengelolaan wilayah pesisir di desa atau lokasi proyek. Pengalaman penyelenggaraan early actions ini masih perlu dikaji secara lebih rinci sebelum diterapkan di lokasi lain di Indonesia. sumberdaya pesisir. Model ini diterapkan di tiga lokasi yang mencakup empat desa di wilayah Kabupaten Minahasa, yaitu Bentenan, Tumbak, Blongko dan Talise. Pengalaman dari penerapan model pengelolaan di ke-empat desa tersebut diharapkan dapat diadopsi di tempat lain, dengan kemungkinan beberapa penyesuaian mengingat adanya keragaman karakteristik antar desa, antar kabupaten dan antar lokasi geografi. Pelaksanaan program pengembangan yang berbasis masyarakat tersebut sangat membutuhkan dukungan dan partisipasi masyarakat. Sebagai suatu strategi pelaksanaan kegiatannya, PP SULUT telah melaksanakan kegiatan yang dikategorikan early actions di desa-desa proyek. Kegiatan early actions merupakan suatu kegiatan yang mengawali kegiatan yang lebih besar dan berjangka panjang, yaitu rencana pengelolaan berbasis masyarakat tingkat desa di Sulawesi Utara.