Penutup Pelaksanaan pendokumentasian ini merupakan satu kerja

Pelajaran dari Pengalaman Proyek Pesisir 1997 - 1999 76 1. Tujuan ~ Objectives a. Apa tujuan early actions? Œ What’s the objective of the early actions? b. Bagaimana relevansi early actiontertentu dengan Proyek Pesisir ? Œ What is the relevancy of its objective to Proyek Pesisir? c. Bagaimana menilai bahwa tujuan early actiontercapai ? Œ How can we know that the objective have been achieved?

2. Proses pemilihan early actions ~ Early actions selection process

a. Bagaimana keterlibatan masyarakatstakeholder dan proyek dalam pengusulan dan penentuan kegiatan early actions? Œ How was the communitystakeholder involved in the process? What’s the role of Proyek Pesisir? b. Apa ruang lingkup dan kriteria yang digunakan dalam pemilihan kegiatan early actions? dana, waktu, lembaga, sumberdaya manusia, kelompok masyarakat, batas wilayah, dukungan pemerintah, kelayakan kegiatan. Œ What’s the scope and criteria used in the selection process? financial, time, human resource, community groups, geographical boundary, govern- ment support, other feasibility aspects c. Deskripsi setiap kegiatan early actions ~ Description for each of early actions

3. Pelaksanaan early actions ~ Implementation of early actions

a. Strategi apa yang digunakan dalam melaksanakan early actions? Persiapan pelaksanaan, struktur organisasi, legitimasi early actions Œ What’s the strategy to implement EA? b. Kendala apa yang dihadapi dalam pelaksanaan early actions? Langkah-langkah apa yang dilakukan dalam mengatasi kendala tersebut? Faktor-faktor apa yang mendukung dalam mengatasi kendala tersebut? Œ Was there any problem? What measures being taken? What was the supporting factors? c. Apakah terjadi perubahan perubahan pelaksanaan dari yang telah direncanakan? Œ Was the implementation deviated from the plan? 4. Evaluasi ~ Evaluation a. Apa kelanjutan early actionsetelah waktu yang telah ditentukan selesai? Œ What’s next? b. Sejauh mana kegiatan early actiondipublikasikan? Œ What’s the publication strategy for early actions implementation? c. Bagaimana tanggapan masyarakat terhadap early actions? Œ What’s the communitystakeholder response? d. Apa manfaat langsung early actions terhadap masyarakat? Œ Is there any tangible result? Kotak-1: Daftar pertanyaan untuk mendokumentasikan early actions Pelajaran dari Pengalaman Proyek Pesisir 1997 - 1999 77 2. PROVINCIAL WORKING GROUP 2.1. PENDAHULUAN

2.1.1. Latar belakang

Pesatnya pertumbuhan dan perkembangan wilayah pesisir, mengakibatkan kegiatan diwilayah tersebut juga sangat barvariasi. Hal ini memerlukan adanya suatu bentuk pengelolaan sumberdaya wilayah pesisir secara terencana dan terpadu, agar kesinambungan dan kelestarian sumberdaya yang ada dapat mendukung berbagai kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup umat manusia secara berkelanjutan. Salah satu aspek penting dalam mencapai tujuan dan sasaran dalam pengelolaan sumberdaya pesisir secara terpadu, perlunya adanya koordinasi dan kerjasama antara institusi yang terkait dalam menyusun perencanaan, implementasi, pengawasan dan evaluasi yang berhubungan dengan pengelolaan sumberdaya wilayah pesisir. Hal ini diperlukan guna menghindari adanya tumpang tindih antar sektor dalam proses perencanaan pengelolaan dan pelaksanaan di lapangan. Provincial Working Group PWG yang dibentuk di Manado dan Provin- cial Advisory Committee PAC yang dibentuk di Lampung merupakan suatu hal yang diharapkan mampu mengatasi hal tersebut. PWG dan PAC ini diharapkan dapat berfungsi sebagai suatu “wadah” atau “organisasi” yang melibatkan semua institusi yang terkait dalam pengelolaan sumberdaya wilayah pesisir. Sehingga dalam proses pengelolaan mulai dari perencanaan dan pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi dapat terencana dan terpadu dengan baik, dengan melibatkan dan mengkoordinasikan berbagai kepentingan dari para stakeholders yang ada.

2.1.2. Tujuan

Pendokumentasian kegiatan PWG dan PAC dilakukan untuk mendapatkan informasi, sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi perencanaan dan pelaksanaan proyek-proyek pengelolaan wilayah pesisir di Indonesia. 2.2. METODOLOGI 2.2.1 Pendekatan Dalam kegiatan pendokumentasian PWG dan PAC ini, pendekatan yang dilakukan adalah menginventarisir berbagai informasi terhadap seluruh proses pelaksanaan kegiatan PWG di Sulawesi Utara dan PAC di Lampung. Data, informasi dan keterangan yang perlu didokumentasikan dalam kegiatan ini dapat dikategorikan sebagai data primer dan data sekunder. Di bawah ini merupakan penjelasan bagaimana Learning Team akan melakukan pengumpulan data tersebut.

2.2.2. Data Primer Data primer diperoleh dari hasil wawancara dan observasi lapang.

a. Kuisioner dan Wawancara Questioner and Interview

Learning Team Learning Team akan menyusun satu kuisioner yang akan menjadi panduan pertanyaan untuk menggali dan menemukan informasi yang berkaitan melalui wawancara. Wawancara akan dilakukan dengan menggunakan kuisioner yang disusun dalam bentuk semi struktural yang bersifat “open-ended”. Dengan demikian diharapkan bahwa jawaban yang diterima dari suatu pertanyaan akan dapat menghasilkan atau menimbulkan pertanyaan-pertanyaan lain secara terus menerus Snow Balling Method sampai informasi yang diperoleh jelas, ada kepastian dan dapat dipertanggung- jawabkan. Daftar pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner disajikan dalam Kotak-2. Wawancara Learning Team dengan para responden dilakukan dengan cara tidak langsung jarak jauh dan secara langsung face-to-face. Wawancara tidak langsung dilakukan dengan melalui telepon dan e-mail. Sedangkan wawancara langsung dilakukan dengan berhadapan langsung dengan responden di satu tempat dan pada waktu tertentu yang telah disepakati ataupun diatur kemudian. Responden dalam kegiatan ini adalah kelompokindividu yang menjadi target wawancara baik secara langsung maupun tidak langsung.