Pelajaran dari Pengalaman Proyek Pesisir 1997 - 1999
19 Menurut para peserta, kegiatan pelatihan ini akan terus dilanjutkan
dengan kegiatan monitoring terumbu karang secara rutin atau kondisional oleh masyarakat dalam rangka mendukung program perlindungan laut di desa
Tumbak. Kegiatan masyarakat difasilitasi oleh Kelompok Pengelola Daerah Perlindungan Laut yang masih dalam proses pembentukan oleh masyarakat.
Sebagian peserta menjelaskan bahwa pelatihan ini cukup baik dan sangat bermanfaat bagi masyarakat terutama dalam meningkatkan pengetahuan dan
wawasan mengenai kondisi lingkungan terutama terumbu karang, walaupun manfaat ekonomi secara langsung belum dapat dirasakan oleh masyarakat.
Para peserta telah mentransfer pengetahuan atau membagi pengalamannya dari hasil pelatihan ini kepada masyarakat secara lisan dan belum melakukan
alih keterampilannya dalam memonitor terumbu karang melalui praktek langsung di lokasi.
9. PELATIHAN PENGUKURAN GARIS PANTAI
Pengantar Pelatihan pengukuran garis pantai yang dilaksanakan di desa Bentenan dan desa Talise bertujuan agar masyarakat dapat memahami
dinamika garis pantai, menguasai teknik pengukuran pantai dengan metoda horizon dan waterpass, serta mampu menyajikan data perubahan garis pantai
secara praktis, periodik dan kontinyu. Peralatan dan pelatihinstruktur dalam pelatihan ini disediakan oleh PP SULUT sedangkan pesertanya adalah
masyarakat lokal di dua desa tersebut. Pelatih instruktur dalam pelatihan ini adalah 2 dua orang
konsultan teknis yang dikontrak oleh PP SULUT. Peralatan penting yang digunakan adalah staff gauge,
meter roll, kompas kecil juga data pasang surut.
Pelatihan dilaksanakan dengan menerapkan lebih banyak praktek di lapangan. Penyajian materi atau teori
diberikan melalui ceramah dalam kelas. Di dalam kelas, instruktur memberikan penjelasan tentang pengertian,
maksud dan manfaat pengukuran garis pantai serta petunjuk praktis tentang cara pengukuran garis pantai,
cara pengukuran tinggi muka air pasang surut,
pengolahan data hasil pengukuran dan menggambarkan hasilnya dalam bentuk peta garis pantai.
9.1. Pelatihan pengukuran garis pantai bagi masyarakat desa Bentenan
Gagasan PP SULUT tentang pelatihan pengukuran garis pantai diperkenalkan kepada masyarakat oleh FEO dalam pertemuan umum dengan
pejabat pemerintahan desa dan masyarakat. Dalam pertemuan ini kriteria peserta pelatihan ditetapkan, yaitu anggota dari kelompok umur muda dengan
tingkat pendidikan relatif lebih tinggi dari sebagian anggota masyarakat lainnya. Dari pertemuan ini terpilih 10 orang peserta. Selanjutnya FEO
berkonsultasi dengan PP SULUT dan mempersiapkan pelaksanaan pelatihan yaitu biaya, pelatihinstruktur, materi dan peralatan pelatihan. Pelatihan
pengukuran garis pantai telah dilaksanakan sebanyak tiga kali dan menghasilkan 20 orang terlatih dari Dusun III, IV dan V serta 2 orang FEO yang juga
mengikuti pelatihan ini Tabel-6.
Praktek pengukuran garis pantai dilakukan pada 12 titik bench mark secara terpisah dengan interval jarak 300 meter. Lokasi terletak pada tempat-
tempat yang diduga terjadi perubahan garis pantai erosi atau akresi baik yang musiman ataupun jangka panjang, yaitu dari ujung perbatasan desa
Tumbak sampai ujung dusun V Desa Bentenan. Dugaan ini didasarkan 1.
2. 3.
01 - 06 Juni 1998 24 - 29 Agustus 1998
09 - 15 Nopember 1998
Waktu No
Lama Hari Asal Peserta
Jumlah Peserta
7 6
6 Tumbak
2 dari Blongko Tumbak
12 12
11
Sumber : Ulaen 1998
Tabel-5. Waktu pelaksanaan dan peserta pelatihan monitoring terumbu karang di
desa Tumbak, Sulawesi Utara.
Pelajaran dari Pengalaman Proyek Pesisir 1997 - 1999
20 pada pegamatan awal tim PP SULUT langsung di lokasi dan dari wawacara
dengan orang-orang tuatokoh-tokoh masyarakat. Bench mark ditandai pada batu, rumah, antena parabola, pohon dan tiang listrik atau sesuatu yang secara
permanen berada atau dapat tahan dalam jangka waktu yang lama di pantai. Pengukuran pada setiap titik memerlukan waktu sekitar 60 menit. Setiap
pengukuran garis pantai dapat dilakukan minimal 6 orang, masing-masing tiga orang untuk cara pengukuran waterpass dan tiga orang lagi untuk
pengukuran cara horison, dengan tugas sebagai pengamat, asisten pengamat dan pencatat. Pengukuran dilakukan pada saat air surut terendah sesuai dengan
pengalaman masyarakat atau data dari program World Tide Gambar-5. Hasil pengukuran dicatat dalam tabel yang sederhana dan mudah dibaca, mudah
dimengerti dan cukup informatif bagi masyarakat umum untuk menganalisa data secara praktis.
Setelah pelatihan tersebut, para peserta melanjutkan kegiatan pengukuran garis pantai setiap bulan dengan melibatkan anggota masyarakat
yang belum pernah mengikuti pelatihan dan dipandu oleh FEO dan asistennya. Untuk mengatur pembagian kerja di antara kalangan anggota masyarakat,
kegiatan pengukuran garis pantai ini secara informal dikelola oleh kelompok monitoring garis pantai. Pembagian kerja masih berdasarkan pada kesadaran
dan kesediaan masyarakat yang berminat.
Para peserta pelatihan mendiskusikan, menularkan pengalamannya dan mempersentasikan hasil pengukuran garis pantai kepada anggota masyarakat
lain dalam pertemuan desa, baik formal maupun informal. Para
peserta mengakui bahwa pelatihan ini bermanfaat dalam
meningkatkan pengetahuan mengenai erosi pantai dan
keterampilannya dalam mengu- kur garis pantai serta bermanfaat
bagi perencanaan pembangunan desa. Tanggapan dan dukungan
masyarakat terhadap kegiatan
pengukuran garis pantai cukup besar berkaitan dengan pengalaman masyarakat tentang erosi pantai yang telah menyebabkan pindahnya pemukiman penduduk
yang terkena erosi. Selanjutnya para peserta mengusulkan adanya pelatihan khusus untuk pengolahan dan analisa data hasil pengukuran sehingga
masyarakat melalui kelompok dapat merencanakan dan mencatat perkembangan pantai sebagai dokumen desa.
Gambar-5. Pelatihan pengamatan garis pantai dalam rangka monitoring erosi pantai yang berbasis masyarakat di desa Bentenan
Foto: Maria T . Dimpudus
Tabel-6. Waktu pelaksanaan dan peserta pelatihan monitoring garis pantai di desa Bentenan, Sulawesi Utara.
1. 2.
3. 24 - 25 Maret 1998
25 April 1998 22 Agustus 1998
Waktu No
Lama Hari Asal Peserta
Jumlah Peserta
2 1
1 Dusun III, IV, V
Dusun III, IV, V Dusun III, IV, V
12 2FEO + 10 masyarakat 11 5 lama + 6 baru
8 4 lama + 4 baru
Sumber : Dimpudus 1998