xii Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia “IAPI” oleh Kantor Akuntan Publik “KAP” Tanudiredja, Wibisana, Rintis Rekan, dahulu KAP Tanudiredja, Wibisana Rekan Firma anggota
jaringan global PricewaterhouseCoopers, akuntan publik independen dengan opini tanpa modifikasi. 1. Data Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
dalam jutaan Rupiah
Keterangan 31 Desember
2015 2014
Jumlah aset lancar 7.594.019
6.553.044 Jumlah aset tidak lancar
5.073.295 4.268.423
Total aset 12.667.314
10.821.467 Liabilitas jangka pendek
3.446.546 6.404.484
Liabilitas jangka panjang 12.369.525
5.698.022 Total liabilitas
15.816.071 12.102.506
Defisiensi modalekuitas 3.148.757
1.281.039 Total Liabilitas dan Ekuitas
12.667.314 10.821.467
2. Data Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lainnya Konsolidasian
dalam jutaan Rupiah
Keterangan 31 Desember
2015 2014
Pendapatan bersih 16.814.352
14.489.473 Laba bruto
1.715.363 1.625.893
Rugi usaha 856.979
944.454 Rugi tahun berjalan
1.638.538 2.251.323
Jumlah kerugiankomprehensif tahun berjalan
1.629.718 2.264.159
E. Faktor Risiko
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan menyadari bahwa risiko merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam setiap kegiatan usahanya dan memiliki dampak terhadap kegiatan usaha,
kinerja keuangan, hasil dan prospek usaha dari Perseroan apabila tidak diantisipasi dan dipersiapkan penanganannya dengan baik. Jika risiko-risiko tersebut terjadi, hal ini juga dapat mempengaruhi nilai
kapitalisasi Perseroan. Penggunaan istilah “Perseroan” dalam bagian ini merujuk pada Perseroan dan Entitas Anak sebagaimana relevan. Berikut merupakan uraian ringkas mengenai faktor risiko
Perseroan:
1. Risiko Utama yang Mempunyai Pengaruh Signifikan terhadap Kelangsungan Usaha Perseroan
a. Perseroan bergantung pada produksi dan penjualan rokok. b. Perseroan bergantung pada kekuatan merek dagang dan nama mereknya.
c. Kegiatan usaha Perseroan bergantung pada kapasitas dan kelanjutan operasi dari fasilitas manufaktur.
d. Tren dan preferensi konsumen dewasa saat ini maupun di masa mendatang dapat mengurangi permintaan terhadap rokok atau jenis rokok tertentu.
e. Jalur distribusi Perseroan dibatasi oleh tantangan logistik. f. Perseroan telah mengalami kerugian di masa lalu dan dapat mengalami kerugian di masa depan.
xiii Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
2. Risiko Usaha yang Bersifat Material Baik Secara Langsung Maupun Tidak Langsung yang dapat Mempengaruhi Hasil Usaha dan Kondisi Keuangan Perseroan
a. Perseroan kemungkinan tidak mendapatkan pasokan bahan baku yang cukup atau stabil untuk proses produksinya.
b. Perseroan juga terekspos pada fluktuasi dan inflasi harga daun tembakau dan cengkeh. c. Kegiatan usaha Perseroan dapat dipengaruhi oleh konsumsi rokok yang bersifat musiman
serta harga daun tembakau dan cengkeh. d. Perseroan mengalami persaingan yang ketat.
e. Peningkatan perdagangan gelap produk tembakau. f. Perseroan mungkin gagal mengimbangi kemajuan teknologi dan mempertahankan
kehandalan fasilitas produksi.
3. Risiko Umum
a. Perubahan aturan cukai dan peningkatan pajak-pajak terkait rokok dapat mempengaruhi profitabilitas Perseroan.
b. Perseroan dapat dipengaruhi oleh perubahan kebijakan pemerintah sehubungan dengan industri rokok.
c. Perseroan mungkin tidak mampu memperoleh, mempertahankan, atau memperbaharui persetujuan, pendaftaran, dan izin-izin yang dibutuhkan untuk melakukan usaha.
d. Perseroan bergantung pada jasa tim manajemen senior. e. Risiko fluktuasi kurs mata uang asing dan potensi devaluasi Rupiah.
f. Kinerja keuangan Perseroan dipengaruhi oleh keadaan ekonomi Indonesia. g. Perseroan dapat menghadapi proses litigasi, investigasi, dan proses hukum lainnya.
h. Pembatasan iklan, promosi, pemasaran, pengemasan, pelabelan, dan penggunaan produk rokok di Indonesia dan pasar lainnya.
i. Klaim product liability dan publisitas buruk dapat merugikan reputasi Perseroan.
j. Perseroan dapat dirugikan oleh penerapan dan penegakan peraturan lingkungan hidup yang
lebih ketat. k. Fasilitas produksi atau kegiatan operasional Perseroan dapat menghadapi gangguan dari
organisasi lingkungan hidup, organisasi non-pemerintah, dan perorangan yang berkepentingan.
l. Kepentingan pemegang saham pengendali Perseroan mungkin tidak selaras dengan
kepentingan usaha Perseroan danatau dengan kepentingan pemegang saham lainnya. m. Perseroan melakukan beberapa transaksi dengan pihak terafiliasi yang mungkin
mengandung benturan kepentingan. n. Kegagalan berfungsinya sistem informasi Perseroan dan masuknya pihak ketiga dengan
tujuan merusak sistem informasi.
xiv Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
Keterangan lebih lanjut mengenai risiko usaha Perseroan dapat dilihat pada Bab VIIdari Prospektus ini.
F. Kebijakan Dividen