Belanja Modal Prospektus of PUT III Perseroan (4.08 mb)

31 Prospektus Penawaran Umum Terbatas III Pembayaran kepada pemasok di tahun 2015 lebih tinggi dibandingkan tahun 2014 terutama dikarenakan peraturan cukai baru, kenaikan cukai dan pembayaran PPN. Hal ini disebabkan oleh naiknya tarif cukai ditambah dengan kenaikan volume penjualan. Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014, Perseroan telah mendanai kebutuhan operasional dan modal kerja melalui berbagai sumber pendanaan, termasuk penerimaan dari pelanggan, pinjaman jangka panjang dengan pihak berelasi, pinjaman bank jangka pendek, dan fasilitas cerukan yang dimiliki oleh perseroan 3. Arus Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Investasi Arus kas bersih Perseroan yang digunakan untuk aktivitas investasi adalah sebesar Rp782.681 juta untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015, terutama yang terdiri dari perolehan aset sebesar Rp553.628 juta, diimbangi dengan hasil dari penjualan aset tetap sebesar Rp38 juta, hasil dari penjualan aset yang dimiliki untuk dijual sebesar Rp8.909 juta dan perolehan entitas anak sebanyak Rp238.000 juta. Arus kas bersih Perseroan yang digunakan dalam aktivitas investasi adalah Rp1.240.288 juta untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014, terutama yang terdiri dari perolehan aset sebesar Rp1.299.895 juta, diimbangi dengan hasil dari penjualan aset tetap sebesar Rp17.607 juta dan uang muka untuk aset yang dimiliki untuk dijual sebesar Rp42.000 juta. Beberapa tahun terakhir, Perseroan fokus pada pembaharuan kapabilitas produksi dengan banyak berinvestasi terhadap aset tetap terutama mesin. Lebih sedikitnya kas yang digunakan untuk investasi pada tahun 2015 dibandingkan dengan 2014 adalah karena lebih rendahnya aset tetap yang diakuisisi pada tahun tersebut. 4. Arus Kas Bersih yang Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan Arus kas bersih Perseroan yang berasal dari aktivitas pendanaan adalah sebesar Rp4.439.653 juta untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015, yang berasal dari penerimaan pinjaman jangka pendek sebesar Rp441.000 juta, penerimaan pinjaman dari pihak berelasi sebesar Rp6.700.000 juta, pembayaran beban keuangan sebesar Rp867.347 juta dan pembayaran pinjaman bank jangka pendek sebesar Rp1.834.000 juta. Arus kas bersih Perseroan yang berasal dari aktivitas pendanaan adalah sebesar Rp1.468.439 juta untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014, terutama berasal dari penerimaan pinjaman jangka pendek sebesar Rp1.031.000 juta, penerimaan pinjaman dari pihak berelasi sebesar Rp2.000.000 juta, pembayaran beban keuangan sebesar Rp607.797 juta, pembayaran pinjaman bank jangka pendek sebesar Rp932.000 juta, dan pembayaran dividen sebesar Rp22.764 juta. Kenaikan dalam arus kas Perseroan dari aktivitas pendanaan di tahun 2015 dibandingkan tahun 2014 adalah terutama berasal dari kenaikan penerimaan pinjaman dari pihak berelasi.

H. Belanja Modal

Sejarah Belanja Modal Belanja modal Perseroan adalah sebesar Rp811.701 juta dan Rp1.394.144 juta masing-masing di tahun 2015 dan 2014. Tabel berikut menunjukkan belanja modal utama dari Perseroan berdasarkan kategori pengeluaran per periode. Belanja modal ini terutama terkait dengan fasilitas manufaktur Perseroan. 32 Prospektus Penawaran Umum Terbatas III dalam jutaan Rupiah Keterangan 31 Desember 2015 2014 Hak atas tanah - 1.029 Bangunan dan prasarana 1.429 3.118 Mesin 21 3.391 Peralatan 20.717 33.702 Aset tetap dalam pembangunan 789.534 1.352.904 Jumlah belanja modal 811.701 1.394.144 Pada tanggal 31 Desember 2015, Perseroan memiliki kontrak pembelian barang modal sebesar Rp72,9 miliar. Kontrak pembelian barang modal tersebut sebagian besar terkait dengan komitmen yang dibuat oleh Perseroan dalam perjanjian jual beli dengan Griffin Cardwell Limited, Garbuio S.P.A, dan GD Societa untuk membeli mesin-mesin yang digunakan dalam proses produksi. Sebagian besar nilai yang diperjanjikan adalah dalam Euro dan Pound Sterling. Komitmen tersebut akan direalisasikan dalam periode yang bervariasi dan seluruhnya terkait dengan fasilitas produksi di Malang. Sampai dengan tanggal Prospektus ini, tidak terdapat realisasi atas kontrak pembelian barang modal yang ada di tanggal 31 Desember 2015.

I. Kewajiban Kontraktual

Tabel di bawah ini menyajikan kewajiban kontraktual Perseroan untuk melakukan pembayaran di masa yang akan datang pada tanggal 31 Desember 2015. Jumlah yang diungkapkan di dalam tabel merupakan arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan. Perseroan memperkirakan dapat memenuhi kewajiban dan liabilitas ini melalui kas yang terdapat saat ini, kas dari penerimaan pelanggan, penerimaan bersih dari Penawaran dan pinjaman bank. dalam jutaan Rupiah Keterangan Jatuh tempo kontraktual liabilitas keuangan Jumlah 1 tahun 1 – 2 tahun 2 – 5 tahun Pinjaman bank jangka pendek 1.403.973 1.403.973 - - Utang usaha 288.764 288.764 - - Utang lain-lain 84.109 84.109 - - Utang cukai - - - - Akrual 1.377.856 1.377.856 - - Liabilitas imbalan kerja jangka pendek 160.787 160.787 - - Pinjaman jangka panjang 16.014.378 1.338.126 1.338.126 13.338.126 Jumlah liabilitas 19.329.867 4.653.615 1.338.126 13.388.126

J. Kewajiban Kontinjensi