Kinerja keuangan Perseroan dipengaruhi oleh keadaan ekonomi Indonesia. Perseroan dapat menghadapi proses litigasi, investigasi, dan proses hukum lainnya.

42 Prospektus Penawaran Umum Terbatas III

5. Risiko fluktuasi kurs mata uang asing dan potensi devaluasi Rupiah.

Perseroan membeli bahan baku, mesin-mesin dan suku cadang mesin-mesin dalam mata uang asing. Namun pendapatan operasional Perseroan sebagian besar telah dan akan terus dalam mata uang Rupiah. Devaluasi Rupiah akan meningkatkan biaya impor bahan baku, peralatan, dan mesin untuk menjalankan aktifitas operasional. Sehingga berdampak negatif dan material terhadap kegiatan usaha dan posisi keuangan Perseroan. Perseroan melakukan forward contract sehubungan dengan liabilitas dalam mata uang asing tertentu, Perseroan telah mengambil inisiatif untuk mengurangi volatilitas terhadap apresiasi nilai Dolar Amerika Serikat atau mata uang lainnya terhadap Rupiah.

6. Kinerja keuangan Perseroan dipengaruhi oleh keadaan ekonomi Indonesia.

Permintaan konsumen dewasa produk Perseroan dapat mengalami penurunan pada saat dimana daya beli perokok dewasa menurun, misalnya pada masa resesi atau turunnya perekonomian yang berkelanjutan. Berikut adalah faktor-faktor yang dapat memberikan dampak negatif terhadap kondisi makroekonomi Indonesia: - Perubahan biaya tenaga kerja dan peraturan yang mempengaruhi tenaga kerja; - Perubahan inflasi Indonesia; - Depresiasi Rupiah; - Peraturan pemerintah yang tidak menguntungkan; - Ketidakstabilan politik; - Perubahan harga komoditas lokal dan global; - Perubahan ekonomi domestik, regional atau global; dan - Melambatnya pertumbuhan PDB Indonesia dan perubahan dalam tingkat pendapatan dari segmen pendapatan menengah Indonesia. Jika industri rokok Indonesia dipengaruhi oleh salah satu faktor tersebut atau faktor lainnya, Perseroan dapat mengalami penurunan penjualan, peningkatan biaya, dan penurunan marjin yang dapat memberikan dampak negatif yang signifikan terhadap kegiatan usaha, arus kas, hasil usaha, kondisi keuangan dan prospek usaha Perseroan. Dalam menghadapi tantangan keadaan ekonomi, Perseroan terus menerus berupaya untuk melakukan usaha efisiensi biaya di segala bidang.

7. Perseroan dapat menghadapi proses litigasi, investigasi, dan proses hukum lainnya.

Karena adanya ketidakpastian proses litigasi dan uji hukum terhadap regulasi, Perseroan tidak dapat memprediksi hasil akhir dari proses hukum jika terjadi. Hasil yang tidak menguntungkan dapat merusak reputasi Perseroan serta mereknya, dan dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kegiatan usaha, arus kas, hasil usaha dan kondisi keuangan Perseroan. Selain itu, apapun hasil dari setiap litigasi atau uji hukum terhadap regulasi, proses tersebut membutuhkan biaya yang tinggi dan dapat melibatkan sumber daya yang substansial dan perhatian lebih dari manajemen Perseroan. Litigasi dapat berupa tuntutan dari perorangan dan class action yang menyatakan mengalami kerugian finansial danatau kerusakan yang berhubungan dengan dampak negatif produk tembakau terhadap kesehatan dan tuntutan untuk pemulihan biaya kesehatan dari lembaga 43 Prospektus Penawaran Umum Terbatas III pemerintah terkait dengan masalah kesehatan yang berhubungan dengan tembakau. Perseroan tidak dapat memprediksi hasil dari setiap litigasi. Apapun hasil dari litigasi, biaya untuk pembelaan terhadap tuntutan bisa sangat besar dan dapat menyebabkan risiko penurunan toleransi sosial terhadap rokok, atau peningkatan pembatasan pada rokok di pasar di mana Perseroan beroperasi. Selain itu, putusan yang tidak menguntungkan dapat mewajibkan Perseroan untuk membayar ganti rugi dalam jumlah besar, hal ini berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, mengurangi toleransi sosial merokok, mendorong pembatasan merokok yang lebih luas atau mendorong tuntutan hukum serupa yang diajukan terhadap Perseroan. Pada tanggal diterbitkannya Prospektus ini, Perseroan tidak terlibat dalam proses litigasi apapun yang material. Perseroan senantiasa memastikan dan memperhatikan pemenuhan atas semua persyaratan sebagaimana diwajibkan dalam peraturan perundang-undangan terkait kegiatan usaha Perseroan. Hal ini akan memberikan posisi yang baik pada Perseroan dalam hal Perseroan terlibat dalam proses litigasi, investigasi dan proses hukum lainnya. Dalam menghadapi proses litigasi, investigasi dan proses hukum lainnya, Perseroan mencari advis terbaik dari konsultan independen terbaik di bidangnya. 8. Pembatasan iklan, promosi, pemasaran, pengemasan, pelabelan, dan penggunaan produk rokok di Indonesia dan pasar lainnya. Perseroan tunduk pada regulasi yang mengatur berbagai persyaratan pada promosi, pemasaran, pengemasan, pelabelan, sponsor, dan penggunaan produknya. Pada Desember 2012, Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan “PP No. 1092012”. PP No. 1092012 mengatur pembatasan produksi, distribusi dan penjualan produk tembakau, pembatasan kegiatan iklan, dan persyaratan gambar peringatan kesehatan pada bungkus rokok terkait dengan risiko dalam mengkonsumsi produk tembakau. Sejalan dengan PP No. 1092012, Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta mengeluarkan Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 1 Tahun 2015 tentang Larangan Penyelenggaraan Reklame Rokok Dan Produk Tembakau Pada Media Luar Ruang yang berlaku pada tanggal 13 Januari 2015, akan membatasi iklan pada tempat terbuka di daerah-daerah tertentu di Jakarta dan kota-kota lainnya. Lebih lanjut, di luar Indonesia, telah terdapat rezim aturan ketat yang mengatur iklan, promosi, pemasaran, pengemasan, pelabelan, dan penggunaan produk tembakau. Per Maret 2015, FCTC, yang merupakan perjanjian internasional untuk pelaksanaan pengendalian tembakau yang efektif, telah diadopsi oleh 180 negara termasuk Uni Eropa.FCTC memberlakukan pedoman dan opsi kebijakan, termasuk tindakan terkait harga dan pajak, tindakan perlindungan lingkungan dari paparan asap tembakau, regulasi mengenai isi dan emisi produk tembakau, regulasi mengenai pemaparan bahan-bahan produk tembakau, pembatasan iklan, promosi dan sponsor, pembatasan kemasan dan pelabelan, tindakan pencegahan perdagangan secara ilegal produk tembakau, tindakan pencegahan perdagangan gelap produk tembakau, dan pembatasan lebih lanjut mengenai penjualan tembakau kepada anak di bawah umur. Pihak-pihak FCTC memiliki kewajiban untuk mengembangkan, melaksanakan, dan secara berkala memperbaharui dan meninjau strategi, rencana, dan protokol dalam rangka kebijakan pengendalian tembakau sehubungan dengan konvensi dan setiap protokol yang mengikat. Meskipun Indonesia saat ini belum menjadi bagian dari FCTC, Pemerintah Indonesia mengalami tekanan untuk mengadopsi dan meratifikasi FCTC di masa mendatang. Ketatnya regulasi produk tembakau secara umum dapat memberikan kontribusi yang berkelanjutan dalam mengurangi permintaan produk tembakau, dimana hal ini dapat mengharuskan Perseroan untuk meningkatkan biaya investasi pemasaran yang akhirnya secara material dan negatif memberikan pengaruh pada kegiatan usaha, kondisi finansial, dan prospek usaha Perseroan. 44 Prospektus Penawaran Umum Terbatas III Perseroan terus membangun komunikasi internal serta mitigasi eksternal kepada semua pemangku kepentingan terkait termasuk DPR dan Pemerintah melalui dan bersama Asosiasi, sambil melakukan pemantauan berkala pada perkembangan hukum yang berlaku. Selain itu Perseroan juga melakukan persiapan internal dengan menyiapkan tim pelaksana untuk mengantisipasi i diterapkannya graphical health warning pada kemasan dan ii rute ke konsumen serta peraturan terhadap produk.

9. Klaim product liability dan publisitas burukdapat merugikan reputasi Perseroan.