Harga Produk Perseroan Regulasi

21 Prospektus Penawaran Umum Terbatas III pasokan yang terintegrasi secara vertikal serta dengan memperkuat kerjasama antara para petani dan hubungan dengan pemasok eksternal. Cengkeh juga merupakan salah satu unsur penting untuk rokok yang diproduksi oleh Perseroan. Pasokan cengkeh Perseroan berasal dari dalam negeri dan secara umum Perseroan membeli cengkeh dengan spot price, dimana untuk perjanjian pembelian jangka panjang dan pertukaran komoditas atau kontrak berjangka panjang untuk cengkeh tidak tersedia di pasar. Ketersediaan dan harga cengkeh di Indonesia dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk tingkat produksi, kondisi cuaca, musim, hama tanaman dan permintaan global atas cengkeh, terutama dikarenakan Indonesia menghasilkan sejumlah cengkeh berkualitas premium. Sehubungan dengan larangan impor cengkeh di Indonesia, Perseroan menghadapi fluktuasi harga cengkeh di pasar Indonesia. Pasokan tembakau dan cengkeh di Indonesia terfragmentasi. Perseroan mengambil mayoritas pasokan daun tembakau dari petani domestik yang telah dikontrak dan petani lainnya dengan spot prices lewat agen pembeli, dengan sebagian porsi kecil daun tembakau yang diimpor. Semua pasokan cengkeh dibeli dari petani lewat agen pembeli. Bahan baku lainnya seperti kertas, filter dan bahan pembungkus dibeli secara global dari penyalur yang memenuhi standar pengadaan global BAT, dengan sebagian kecil yang diambil dari dalam negeri. Setiap perubahan signifikan pada ketersediaan atau perubahan harga tembakau atau cengkeh mungkin dapat mempengaruhi beban produksi Perseroan secara material.

5. Harga Produk Perseroan

Harga produk Perseroan dipengaruhi oleh kondisi permintaan dan penawaran di pasar rokok Indonesia, cukai, pajak rokok daerah, PPN, harga bahan baku yang diperlukan untuk produksi, persaingan dan kondisi ekonomi secara umum, hal tersebut di atas dapat berdampak pada permintaan produk, kinerja usaha dan kondisi keuangan Perseroan. Tidak ada larangan untuk penetapan harga rokok di Indonesia, oleh karenanya Perseroan dapat menetapkan harga berdasarkan faktor-faktor seperti sentimen pasar, preferensi perokok dewasa dan dinamika kompetisi di industri rokok. Peningkatan harga sebagian besar dipengaruhi oleh cukai, dimana Perseroan pada umumnya membebankan kenaikan harga cukai ini kepada pelanggan, yang kemudian dibebankan kembali kepada konsumen perokok dewasa selama waktu tertentu seiring meningkatnya beban cukai, dengan mempertimbangkan jumlah kenaikan pajak cukai, kondisi ekonomi secara umum, kemampuan perokok dewasa untuk menyerap peningkatan harga tersebut dan dinamika pasar di industri lain. Peningkatan harga rokok dapat menekan permintaan perokok dewasa dan mengakibatkan penurunan volume penjualan. Sebaliknya, Perseroan dapat menetapkan harga yang lebih agresif seiring dengan peningkatan daya beli perokok dewasa.

6. Regulasi

Kegiatan usaha dan kinerja usaha Perseroan dipengaruhi oleh regulasi di Indonesia. Perubahan regulasi dan kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan pembatasan promosi, pemasaran, pengemasan, pelabelan, sponsor dan penggunaan produk tembakau dapat secara signifikan mempengaruhi penjualan dan beban pokok penjualan Perseroan. Misalnya, pada Desember 2012, Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah No. 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Tembakau Bagi Kesehatan, yang memberlakukan pembatasan produksi, distribusi dan penjualan produk tembakau, pembatasan pada kegiatan promosi dan persyaratan untuk mencetak gambar peringatan kesehatan mengenai risiko dari mengkonsumsi produk tembakau pada bungkus rokok. Peraturan ini dan peraturan sejenis lainnya yang ditujukan untuk menurunkan keinginan 22 Prospektus Penawaran Umum Terbatas III perokok dewasa untuk mengkonsumsi rokok dapat berdampak pada penurunan pendapatan, laba, serta peningkatan beban terkait kepatuhan Perseroan. Indonesia juga menerapkan peraturan ketat untuk iklan rokok, sponsor dan promosi. Penayangan iklan merek-merek rokok diperbolehkan untuk tayang di stasiun televisi di Indonesia, tetapi waktu penayangannya ditentukan dan penggambaran akan individu yang sedang merokok atau mengkonsumsi satu bungkus rokok tidak diperbolehkan dalam materi promosi apapun. Sejak bulan Desember 2013, produsen rokok juga diharuskan untuk memasang gambar-gambar peringatan kesehatan pada bungkus rokok dan semua materi promosi, termasuk televisi, billboard, iklan di dalam toko dan segala bentuk iklan berbasis internet, sementara peraturan untuk bungkus rokok mulai berlaku pada bulan Juni 2014. Baru-baru ini di tahun 2015, ada peraturan baru yang melarang iklan di luar ruangan pada beberapa tempat tertentu di Jakarta dan beberapa kota lainnya. Pemerintah telah menerapkan kawasan bebas rokok sejak tahun 2009, yang di dalamnya termasuk fasilitas kesehatan, tempat belajar, tempat bermain anak, tempat ibadah, transportasi publik, tempat kerja dan tempat-tempat publik. Di dalam sebuah kawasan bebas rokok, terdapat larangan untuk merokok, memproduksi, menjual, mengiklankan danatau mempromosikan produk rokok. Sekalipun demikian, aktifitas untuk menjual, mengiklankan dan mempromosikan rokok masih diperbolehkan di tempat-tempat yang memang ditunjuk untuk menjual rokok di kawasan bebas rokok.

7. Kompetisi