108
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
Tingkat volume dalam miliaran
1
Tingkat harga
2
Min. HJE Banderol
Rpunit
3
Pajak Cukai
Rpunit Pajak
Daerah Rpunit
PPN
4
Rpunit SKM
≥ 2,00 1
1000 480
48 87
2,00 1
740 340
34 64,4
2 590
300 30
51,3 SPM
≥ 2,00 1
930 495
49 80,9
2,00 1
800 305
30 69,6
2 505
255 25
43,9 SKT
≥ 2,00 1
1115 320
32 97
2 775
245 24
67,4 0,35 - 2,00
1 605
155 15
52,6 2
430 140
14 37,4
0,05-0,35 400
90 9
34,8
1 Tingkatan volume adalah berdasarkan agregat produksi tahunan produsen terhadap jenis rokok
dibandingkan dengan ambang batas jumlah tertentu. 2
Tingkatan harga adalah berdasarkan harga banderol dibandingkan dengan batas harga tertentu yang ditetapkan oleh Pemerintah.
3 Harga Jual Eceran HJEharga banderol mengacu pada harga jual. Harga minimum yang
ditetapkan oleh Pemerintah untuk setiap tingkatan pajak rokok. 4
PPN berdasarkan 8,7 dari HJE Minimum. Efektif per 1 Januari 2016, tarif PPN 9,1 dari HJE Minimum.
8. Persaingan Usaha
Perseroan adalah perusahaan rokok terbesar keempat di Indonesia berdasarkan volume penjualan per Desember 2015 berdasarkan AC Nielsen Retail Index Indonesia, dan
menganggap HM Sampoerna, Gudang Garam dan Djarum dan Nojorono sebagai pesaing utamanya. Faktor pembeda utama antara produsen rokok Indonesia adalah nilai merek, kualitas
produk, harga dan loyalitas pelanggan. Perseroan berkeyakinan bahwa dengan cakupan jaringan yang luas, portofolio merek yang fokus dan berkualitas tinggi serta produk-produk baru yang
inovatif, untuk bersaing di pasar Indonesia.
Perusahaan saat ini tidak memiliki persaingan yang signifikan dari rokok impor, di mana saat ini dikenakan bea masuk tambahan di Indonesia mulai dari 0 sampai 40 dari nilai CIF Cost,
Insurance and Freight dan cukai pajak pada tingkat tertinggi untuk kategori masing-masing dan pajak pertambahan nilai serta pajak rokok daerah. Namun produsen luar negeri dimungkinkan
untuk memproduksi produk-produk mereka di bawah lisensi di Indonesia dan tunduk pada tarif cukai dan pajak pertambah nilai yang sama dengan yang dikenakan pada produsen lokal.
9. Musiman
Adanya musim pada iklim dan curah hujan mempengaruhi kualitas, kuantitas dan harga pasar bahan baku seperti daun tembakau dan cengkeh yang dibeli oleh Perseroan.
10. Lingkungan
Sejak 2012, operasional usaha Bentoel telah diperbaiki dengan tujuan mengurangi emisi penggunaan energi, air dan karbon dioksida. Berbagai usaha pengendalian telah dilaksanakan
untuk memantau dan mengurangi dampak lingkungan dari operasional Perseroan. Bentoel
109
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
memiliki komitmen yang kuat, baik dari perspektif ekonomi maupun lingkungan, dalam memastikan bahwa semua bahan baku, energi dan air telah digunakan dengan memperhatikan
sifat berkelanjutan.
11. Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility atau “CSR”