Karakteristik Fisik Wilayah Perencanaan A.

Laporan Akhir IV-2 No Kecamatan Kemiringan derajat Jumlah 0-2 2-15 15-40 40 9. Mumbulsari 58,37 15,05 - - 95,13 10. Jenggawah 48,55 2,01 - 0,46 51,02 11. Ajung 56,61 - - - 56,61 12. Rambipuji 51,58 1,22 - - 52,80 13. Balung 47,12 - - - 47,12 14. Umbulsari 70,52 - - - 70,52 15. Semboro 43,71 1,72 - - 45,43 16. Jombang 54,30 - - - 54,30 17. Sumberbaru 38,44 54,83 37,97 35,13 166,37 18. Tanggul 27,81 45,81 44,24 82,13 199,99 19. Bangalsari 54,76 59,62 14,24 46,66 175,28 20. Panti 12,44 36,28 14,83 97,16 160,71 21. Sukorambi 12,94 24,29 2,97 20,43 60,63 22. Arjasa 5,63 13,03 6,98 18,11 43,75 23. Pakusari 26,84 2,27 - - 29,11 24. Kalisat 8,31 45,03 0,14 - 53,48 25. Ledokombo 3,03 69,75 33,22 40,92 146,92 26. Sumberjambe 10,43 73,50 18,38 35,93 138,24 27. Sukowono 8,98 34,91 0,15 - 44,04 28. Jelbuk 1,02 24,61 9,32 30,11 65,06 29. Kaliwates 22,76 2,18 - - 24,94 30. Sumbersari 37,05 - - - 37,05 31. Patrang 5,03 25,25 5,08 1,63 36,99 Jumlah 1.205,47 673,76 384,03 1.030,07 3.293,34 B u C DE r F Kabupaten Jember Dalam Angka Tahun 2014 Dalam pembangunan wilayah Propinsi Jawa Timur, Kabupaten Jember termasuk dalam SWP 13.4, yang terdiri dari Kabupaten Jember sebagai pusat SWP, Kabupaten Bondowoso, dan Kabupaten Situbondo. Kegiatan utama yang dikembangkan pada SWP ini adalah kegiatan pertanian, industri, perhubungan, pariwisata, perdagangan, dan pendidikan. Sedangkan sub sektor industri kecil yang akan dikembangkan adalah sub sektor aneka industri dan industri kecil. Laporan Akhir IV-3 Gambar 4. 1 Peta Administrasi Kabupaten Jember P E N Y U S U N A N M A S T E R P L A N P E M B A N G U N A N P E R K E B U N A N D A N K E H U T A N A N K A B U P A T E N J E M B E R Laporan Akhir IV-4

B. Topografi

Wilayah Kabupaten Jember berada pada ketinggiaan antara 0 3.300 m dpl. Daerah yang memiliki kawasan terluas adalah daerah dengan ketinggian antara 100 500 m dpl, yaitu 1.240,77 km 2 37,68 dan yang tersempit adalah daerah dengan ketinggian lebih dari 2.000 m dpl yaitu 31,34 km 2 0,95. Untuk lebih jelasnya mengenai kondisi ketinggian tempat di wilayah Kabupaten Jember dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut : Tabel 4. 2 Ketinggian Tempat No Kecamatan Ketinggian Tempat m Jumlah 0-25 25-100 100-500 500-1000 1000- 2005 2005 1. Kencong 65,92 - - - - - 65,92 2. Gumuk Mas 81,47 1,16 0,34 0,01 - - 82,98 3. Puger 81,80 45,70 21,49 - - - 148,99 4. Wuluhan 87,18 25,00 25,00 - - - 137,18 5. Ambulu 56,51 38,28 9,77 - - - 104,56 6. Tempurejo 17,97 178,13 240,48 85,94 1,95 - 524,47 7. Silo - 0,39 167,79 137,89 3,91 - 309,98 8. Mayang - 1,76 60,07 1,95 - - 63,78 9. Mumbulsari - 35,94 52,94 6,25 - - 95,13 10. Jenggawah 0,00 50,70 0,30 - - - 51,02 11. Ajung - 56,61 - - - - 56,61 12. Rambipuji - 52,80 0,00 - - - 52,80 13. Balung 25,84 17,97 - - - - 47,12 14. Umbulsari 64,46 6,06 - - - - 70,52 15. Semboro 17,93 19,60 7,90 - - - 45,43 16. Jombang 54,30 - - - - 54,30 17. Sumberbaru 24,10 31,64 75,67 15,55 19,41 - 166,37 18. Tanggul 7,08 40,54 64,88 42,19 45,16 0,14 199,99 19. Bangalsari 6,64 52,15 61,80 17,97 27,34 9,38 175,28 20. Panti - 7,81 50,78 28,12 61,02 12,98 160,71 21. Sukorambi - 11,72 24,17 19,27 5,47 - 60,63 22. Arjasa - - 33,53 9,67 0,55 - 43,75 23. Pakusari - - 29,11 - - - 29,11 24. Kalisat - - 53,48 - - - 53,48 25. Ledokombo - - 72,06 44,55 25,00 5,31 146,92 26. Sumberjambe - - 49,96 62,11 23,05 3,12 138,24 27. Sukowono - - 44,04 - - - 44,04 28. Jelbuk - - 32,64 19,29 12,73 0,40 65,06 29. Kaliwates - - 17,34 3,91 - - 24,94 30. Sumbersari - - 11,27 24,97 - - 37,05 31. Patrang - 3,69 32,51 0,79 - - 36,99 Jumlah km 2 591,20 681,68 1.243,08 520,43 225,62 31,33 3.293,34 Prosentase 19,87 19,38 37,68 15,87 6,26 0,95 100,00 G u H IJ r K Kabupaten Jember Dalam Angka Ta hun 2014 Laporan Akhir IV-5 Gambar 4.2 Peta Ketinggian Tempat Kabupaten Jember per Kecamatan Masterplan Pembangunan perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Jember Laporan Akhir IV-6 Tanah di wilayah Kabupaten Jember dengan kemiringan 0 2 o meliputi 36,60 dari luas wilayah dengan luas terbesar di Kecamatan Wuluhan 92,23 km 2 . Kemiringan 2 15 o meliputi 20,61 dari luas wilayah yang mayoritas di Kecamatan Silo 89,03 km 2 dan kemiringan 15 40 o meliputi 10,78 dari luas wilayah yang mayoritas terdapat di Kecamatan Silo 76,81 km 2 . Kemiringan tanah diatas 40 meliputi 32 dari luas wilayah dan dengan area terluas di wilayah Kecamatan Tempurejo 365,48 km 2 . Tabel 4. 3 Kemiringan Lahan No Kecamatan Kemiringan o 0-2° 2°-15° 15°-40° 40° 1. Kencong 65,92 - - - 2. Gumuk Mas 81,56 - 0,74 0,66 3. Puger 68,60 0,94 24,12 55,34 4. Wuluhan 92,23 2,01 4,95 38,00 5. Ambulu 82,55 2,09 8,34 11,58 6. Tempurejo 84,63 33,22 41,13 365,48 7. Silo - 89,03 76,81 144,15 8. Mayang 23,77 22,95 10,88 6,19 9. Mumbulsari 58,37 15,05 6,71 15,00 10. Jenggawah 50,55 - - 0,47 11. Ajung 56,61 - - - 12. Rambipuji 51,58 0,52 0,34 0,36 13. Balung 47,12 - - - 14. Umbulsari 70,52 - - - 15. Semboro 43,71 1,72 - - 16. Jombang 54,30 - - - 17. Sumberbaru 38,44 54,83 37,85 35,25 18. Tanggul 27,81 45,81 40,30 86,07 19. Bangalsari 54,76 59,62 11,90 49,00 20. Panti 12,44 36,28 14,83 97,16 21. Sukorambi 10,88 24,23 2,97 22,50 22. Arjasa 5,63 13,03 6,98 18,11 23. Pakusari 26,84 2,27 - - 24. Kalisat 8,31 45,03 0,15 - 25. Ledokombo 3,03 69,75 33,22 40,92 26. Sumberjambe 10,43 73,50 18,38 35,94 27. Sukowono 8,98 34,94 0,12 - 28. Jelbuk 1,02 24,61 9,32 30,11 29. Kaliwates 22,76 2,18 - - 30. Sumbersari 37,05 - - - 31. Patrang 5,03 25,25 5,08 1,64 Jumlah km2 1.205,43 678,86 355,12 1.053,93 Prosentase 36,60 20,61 10,78 32,00 Laporan Akhir IV-7 Kondisi kemiringan lahan yang bervariasi ini perlu dipertimbangkan dalam perencanaan tata ruang yang akan ditetapkan, baik dipandang dari segi potensi, kendala lingkungan, maupun dari segi dampak lingkungan yang berkaitan dengan perubahannya. Disamping itu topografi juga berpengaruh besar dalam menentukan jenis dan arah penempatan aktivitas yang akan dikembangkan pada suatu daerah. Morfologi wilayah Kabupaten Jember didominasi oleh kawasan perbukitan. Daerah dengan kemiringan antara 8 15 o dimanfaatkan sebagai kawasan permukiman. Daerah dengan kemiringan diatas 30 o merupakan daerah perbukitan yang terletak di sebagian utara dan timur cocok untuk kawasan lindung. Daerah sebelah selatan-barat merupakan daerah landai dan dekat dengan laut yang berpotensi untuk pengembangan kegiatan perikanan, pertanian, dan perkebunan. Adapun peta kemiringan lahan Kabupaten Jember per kecamatan dapat dilihat pada peta di bawah ini. Laporan Akhir IV-8 Gambar 4.3 Peta Kemiringan Lahan Kabupaten Jember per Kecamatan Masterplan Pembangunan perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Jember Laporan Akhir IV-9

C. Geologi

Batuan-batuan pembentuk daerah Kabupaten Jember terdiri dari 5 formasi batuan yaitu: a. Meocine limestone, banyak dijumpai di daerah selatan. b. Alluvium, banyak dijumpai di bagian tengah dan tenggara. c. Granit, banyak terdapat di lereng bukit sebelah timur. d. Meocine sedimentasi facies, di bagian timur. e. Young quartenary product, terdapat di lereng gunung sebelah timur laut dan selatan.

D. Jenis Tanah

Kabupaten Jember mempunyai jenis tanah yang sangat bervariasi. Ada 16 jenis tanah di Kabupaten Jember yang terdistribusi secara menyebar yaitu: 1. Asosiasi andosol coklat kekuningan dan regosol coklat kekuningan. 1. Komplek mediteran merah dan litosol. 2. Alluvial coklat kekelabuan. 3. Alluvial hidromort. 4. Asosiasi alluvial kelabu dan alluvial coklat kekelabuan. 5. Asosiasi gley humus rendah dan alluvial kelabu. 6. Regosol kelabu. 7. Komplek regosol kelabu dan litosol. 8. Regosol coklat kekelabuan. 9. Regosol coklat, bahan indusk endapan pasir. 10. Regosol coklat. 11. Komplek regosol dan litosol. 12. Komplek latosol kemerahan dan litosol. 13. Latosol coklat kemerahan. 14. Asosiasi latosol coklat dan regosol kelabu. 15. Komplek latosol coklat kekuningan dan litosol. Adapun untuk persebaran lokasi masing-masing jenis tanah di wilayah Kabupaten Jember secara global dapat dilihat pada tabel berikut: Laporan Akhir IV-10 Tabel 4. 4 Jenis Tanah No Kecamatan Luas Tanah km 2 Allu vial Gley Rego sol Ando sol Mediteran Latosol 1. Kencong 24,14 35,32 6,46 - - - 2. Gumuk Mas 34,34 24,12 18,29 - - 1,19 3. Puger 20,93 36,04 3,18 - 79,83 - 4. Wuluhan - 72,35 0,50 - 43,76 12,28 5. Ambulu - 46,81 1,34 - - 50,07 6. Tempurejo 56,03 1,70 1,81 - - 433,15 7. Silo - - 86,11 - - 205,11 8. Mayang - - 44,63 - - 15,29 9. Mumbulsari - - - - - 89,37 10. Jenggawah - - - - - 47,93 11. Ajung - - - - - 53,18 12. Rambipuji 1,70 - - - - 47,90 13. Balung - 20,09 - - - 24,18 14. Umbulsari 4,86 60,89 - - - 0,50 15. Semboro 5,20 4,43 - 8,71 - 20,12 16. Jombang 17,22 25,19 4,60 - - - 17. Sumberbaru 10,36 22,47 2,11 - - 121,35 18. Tanggul 25,99 22,13 - 43,49 - 100,48 19. Bangalsari 38,16 5,96 - 42,85 - 77,71 20. Panti - - - 71,87 - 79,11 21. Sukorambi - - - 10,57 - 46,39 22. Arjasa - - 3,87 1,16 - 36,06 23. Pakusari - - 22,13 - - 5,21 24. Kalisat - - 50,25 - - - 25. Ledokombo - - 138,02 - - - 26. Sumberjambe - - 129,88 - - - 27. Sukowono - - 41,37 - - - 28. Jelbuk - - 4,80 14,15 - 42,17 29. Kaliwates - - - - - 23,43 30. Sumbersari - - 0,70 - - 34,10 31. Patrang - - - - - 34,76 L u M NO r P Kabupaten Jember Dalam Angka Tahun 20 14 Adapun peta jenis tanah Kabupaten Jember per kecamatan dapat dilihat pada peta di bawah ini. Laporan Akhir IV-11 Gambar 4.4 Peta jenis tanah Kabupaten Jember per Kecamatan Masterplan Pembangunan perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Jember Laporan Akhir IV-12

E. Kemampuan Tanah

Tekstur tanah didominasi oleh tekstur sedang lempung, meliputi 79,32 dari luas daerah. Kecamatan yang memiliki tekstur sedang terluas adalah Kecamatan Tempurejo sedangkan yang memiliki area tersempit adalah Kecamatan Gumukmas. Untuk tanah yang bertekstur halus sebesar 19,50 dari luas wilayah yang mayoritas terdapat di Kecamatan Puger. Adapun untuk tanah yang bertekstur kasar sebesar 1,18 dari luas wilayah banyak terdapat di Kecamatan Sumberjambe. Tingkat erosi di Kabupaten Jember cukup rendah. Sekitar 94,12 merupakan daerah bebas erosi dengan jenis tanah alluvial, gley, regosol, andosol, mediteran, dan latosol. Ditinjau dari segi drainase, 99,60 dari wilayah Kabupaten Jember merupakan daerah bebas genangan. 0,39 merupakan daerah tergenang periodik, dan hanya 0,01 merupakan daerah tergenang rawa. F. Hidrologi Kabupaten Jember mempunyai banyak sungaikali yang bermanfaat untuk pertanian. Beberapa sungai yang cukup besar adalah: 1. Kali Bedadung, merupakan sungai yang membelah Kabupaten Jember di tengah-tengah. Hulu sungai berasal dari pegunungan Hyang yang banyak terdapat mata air. 2. Kali Mayang, merupakan sungai yang bermata air dan hulu sungai berasal dari Pegunugan Raung yang berbatasan dengan Kabupaten Banyuwangi. 3. Kali Sanen, merupakan sungai yang bermata air dan hulu sungai berasal dari Pegunugan Raung. Kali Sanen bertemu dengan Kali Mayang di Desa Sumberrejo dan bermuara di Samudera Indonesia. 4. Kali Jatiroto, merupakan perbatasan dengan Kabupaten Lumajang yang bermata air dan hulu sungai dari Pegunungan Hyang, bermuara di Samudera Indonesia.

G. Iklim dan Curah Hujan

Kabupaten Jember terletak antara ketinggian 0 3.300 m dpl dan beriklim sedang. Curah hujan di Kabupaten Jember dapat dikelompokkan menjadi 5 kelompok yaitu: Laporan Akhir IV-13 a. 0 1.500 mmtahun, terdapat di Kecamatan Puger, Wuluhan dan Kecamatan Gumukmas. b. 1.500 1.750 mmtahun, terdapat di Kecamatan Kencong dan Ambulu. c. 1.750 2.000 mmtahun, terdapat di Kecamatan Sumbersari, Patrang, Arjasa, Mayang, Silo, Mumbulsari, Rambipuji, Jenggawah, Umbulsari, dan Kecamatan Balung. d. 2.000 2.500 mmtahun, terdapat di Kecamatan Kaliwates, Pakusai, Kalisat, Sumberjambe, Ledokombo, Tempurejo, Sukorambi, dan Kecamatan Bangsalsari. e. 2.500 mmtahun, terdapat di Kecamatan Tanggul, Panti, dan Kecamatan Sumberbaru. Bulan kering jatuh pada bulan Juli, Agustus, dan September, sedangkan bulan basah jatuh pada bulan Januari, Februari, Maret, April, Oktober, November, dan Desember. Bulan Mei dan Juni merupakan bulan sedang. Adapun peta curah hujan Kabupaten Jember dapat dilihat pada peta di bawah ini. Laporan Akhir IV-14 Gambar 4.5 Peta curah hujan Kabupaten Jember Masterplan Pembangunan perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Jember Laporan Akhir IV-15

4.1.2 Karakteristik Penggunaan Lahan

Kondisi penggunaan lahan yang akan dibahas disini meliputi kondisi lahan pertanian, perkebunan, kawasan hutan produksi, industri, dan permukiman. Kondisi lahan pertanian dan perkebunan di Kabupaten Jember sangat subur. Oleh karena itu, mayoritas penggunaan lahan di wilayah Kabupaten Jember didominasi oleh lahan pertanian dan perkebunan. Kondisi ini sangat sesuai mengingat mata pencaharian utama penduduk Kabupaten Jember adalah sebagai petani yaitu lebih dari 500.000 jiwa. Adapun persebaran lahan pertanian dan perkebunan ini hampir merata di seluruh wilayah Kabupaten Jember. Sebagian besar lahan ini terdapat di wilayah kota berordo II, IV, dan V. Meski begitu, pada wilayah transisi, yaitu perbatasan antara kota berordo II dan III juga mayoritas masih berupa lahan pertanian dan perkebunan. Kawasan hutan produksi yang ada di Kabupaten Jember adalah berupa hutan jati dan hutan kayu lainnya. Persebaran kawasan hutan produksi ini berada di kawasan perbatasan Kabupaten Jember dengan kabupaten-kabupaten lainnya. Misalnya, pada sebelah utara Kabupaten Jember yang berbatasan dengan Kabupaten Bondowoso dan sebelah timur yang berbatasan dengan Kabupaten Banyuwangi. Selain itu, kawasan hutan produksi juga banyak ditemui di bagian selatan Kabupaten Jember yang berbatasan langsung dengan Samudera Indonesia. Untuk kawasan industri, di Kabupaten Jember mayoritas berupa industri pengolahan hasil pertanian dan pergudangan yang mengolah tembakau. Persebaran lokasi industri ini berada di wilayah bagian barat dan timur Kabupaten Jember, yaitu di Kecamatan Bangsalsari, Rambipuji, Balung, Jenggawah, Arjasa, Pakusari, Kalisat, dan Sukowono. Untuk kawasan permukiman, persebarannya merata di Kabupaten Jember dengan kepadatan rendah sedang. Sedangkan untuk kawasan permukiman di wilayah kota berordo II yaitu Kecamatan Kaliwates, Kecamatan Patrang, dan Kecamatan Sumbersari memiliki kepadatan sedang tinggi. Gambaran mengenai eksisting penggunaan lahan di Kabupaten Jember dapat dilihat pada peta 4.6. Laporan Akhir IV-16 Gambar 4.6 Peta Penggunaan Lahan Kabupaten Jember Masterplan Pembangunan perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Jember