Analisis Partisipatif 2015 Lapkir Masterplan Pembangunan Perkebunan dan Kehutanan Kab. Jember 2015
Laporan Akhir
V-18
Menelaah konsekuensi dan implikasi yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan Program.
Data dalam analisis partisipatif meliputi, kelompok stakeholder, kepentingan, konflik,
potensi, kelemahan dan implikasi dari rencana yang akan dilaksanakan. Kelompok stakeholder merupakan kelompok yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
pengembangan sektor perkebunan dan kehutanan, sesuai dengan usaha atau bidang mata pencaharian, minat dan fungsi. Kepentingan yang dimaksud adalah keinginan atau harapan
dari kelompok penduduk yang berhubungan dengan bidang usaha mereka yang perlu diperhatikan oleh perencana.
Konflik yang dicantumkan merupakan pertentangan kepentingan antar kelompok yang satu dengan kelompok lainnya. Potensi merupakan potensi yang dimiliki oleh masing-
masing kelompok penduduk. Kelemahan merupakan faktor penghambat keberhasilan dari kelompok penduduk. Implikasi diperlukan untuk menampung dan merencanakan program,
mengurangi kelemahan dan mengembangkan potensi yang ada dalam kelompok.
Laporan Akhir
V-19
Tabel 5. 9 Analisis Partisipatif sektor Perkebunan Kabupaten Jember
No. Pelaku
Kepentingan Kekhawatiran
Konflik Potensi
Kelemahan Implikasikonsekuensi
1. Petani
Perkebunan
•
Hasil produksi perkebunan baik
•
Harga pupuk dan peralatan perkebunan
murahterjangkau
•
Permintaan tembakau, tebu dan hasil
perkebunan yang lain tetap tinggi dan stabil
•
Ketersediaan sarana prasarana yang
memadai
•
Ketersediaan modal
•
Harga jual hasil produksi tinggi
•
Harga pupuk dan peralatan perkebunan
melambung tinggi
•
Tanaman komoditas terserang penyakit
•
Kualitas hasil produksi pupuk dan peralatan
perkebunan yang kurang baik, sehingga
kalah saing dengan produksi pupuk dan
peralatan perkebunan daerah lain.
•
Harga jual hasil produksi rendah
1 dan 2 1 dan 3
1 dan 4 1 dan 5
•
Komoditi perkebunan
menjadi komoditas
unggulan nasional
•
Peningkatan SDM pelaku
usaha perkebunan
•
Peningkatan kualitas hasil
perkebunan sehingga
meningkatkan permintaan
pasar
•
Keterbatasan modal
•
Keterbatasan peralatan
perkebunan
•
Monopoli harga jual
oleh pedagang
besar industri
olahan
•
Program penyuluhan dan pelatihan
•
Penyediaan bantuan peralatan perkebunan
•
Program penyediaan modal melalui sarana
koperasi
2. Pengusaha
Peralatan dan Pupuk
Perkebunan
•
Harga jual hasil produksi tinggi
•
Hasil produksi stabil dan meningkat
•
Kualitas hasil produksi baik
•
Permintaan tinggi
•
Produksi pupuk menurun
•
Ketersediaan produk pupuk yang lebih
murah
•
Peternak berinisiatif untuk membuat pakan
sendiri tradisional
•
Keterbatasan bahan baku untuk membuat
2 dan 1 2 dan 5
•
Peningkatan usaha
perkebunan akan
menambah
demand
terhadap pupuk dan
peralatan perkebunan
•
Harga bahan baku tinggi
•
Banyak persaingan
•
Program penyuluhan
•
Program penyediaan modal melalui
koperasi
•
Program penyediaan pupuk dan peralatan
perkebunan yang terjangkau
Laporan Akhir
V-20 No.
Pelaku Kepentingan
Kekhawatiran Konflik
Potensi Kelemahan
Implikasikonsekuensi
pakan 3.
Industri Pengolah hasil
perkebunan Pabrik dsb.
•
Harga jual produk olahan tinggi
•
Biaya produksi rendah
•
Permintaankebutuhan produk olahan
perkebunan tinggi
•
Harga jual produk olahan rendah
•
Biaya produksi tinggi
•
Permintaan kebutuhan produk
olahan perkebunan menurun
3 dan 1 3 dan 4
3 dan 5
•
Peningkatan produksi
olahan
•
Peningkatan SDM
•
Peningkatan sarana
prasarana olahan
•
Peningkatan daya saing
produk olahan
•
Keterbatasan modal
•
Keterbatasan SDM
•
Minimnya diversifikasi
produk olahan dan
produk turunannya
•
Program penyediaan modal
•
Program Penyediaan alat produksi
•
Program penyuluhan
•
Program jaminan kemudahan
pemasaran produk olahan berbasis
UKM 4.
Pedagang pasar pengepul
•
Harga jual hasil perkebunan tinggi
•
Hasil produksi perkebunan
berkualitas baik
•
Permintaan kebutuhan hasil
perkebunan tinggi
•
Harga jual produk perkebunan rendah
•
Kualitas hasil produksi perkebunan menurun
•
Permintaan kebutuhan produk
perkebunan rendah 4 dan 1
4 dan 3 4 dan 5
•
Kemampuan pasar baik
•
kemampuan komoditas
menembus pasar
internasional
•
Keterbatasan sarana
prasarana pemasaran
•
Sistem Monopoli
pasar
•
Program penyediaan sarana prasarana
pemasaran
•
Monitoring sistem pemasaran hasil
produksi perkebunan 5.
Pemerintah
•
Harga jual hasil perkebunan stabil
•
Peningkatan produktivitas
perkebunan
•
Peningkatan kualitas produksi perkebunan
•
Jumlah produksi perkebunan
meningkat, namun wilayah pemasaran
terbatas. Sehingga nilai jual rendah.
•
Masyarakat petani 5 dan 1
5 dan 2 5 dan 3
5 dan 4
•
Peningkatan pendapatan
•
Peningkatan SDM
•
Peningkatan informasi pasar
Masih minimnya SDM,
modal, sarana pendukung
bagi para pelaku
•
Program pelatihan SDM diberikan
kepada pelaku perkebunan secara
berkala dan rutin.
•
Pemberian modal dan bantuan sarana
Laporan Akhir
V-21 No.
Pelaku Kepentingan
Kekhawatiran Konflik
Potensi Kelemahan
Implikasikonsekuensi
•
Peningkatan pendapatan daerah
kebun belum siap dalam rangka
pengenalan teknologi peningkatan kualitas
produk perkebunan
•
Promosi produk perkebunan sebagai
komoditas unggulan daerah yang
terhambat
•
Pengendalian wabah penyakit yang
menyerang tanaman komoditas perkebunan
tidak berjalan optimal.
•
Kualitas pembibitan komoditas unggulan
yang gagal perkebunan
prasarana bagi petani kebun guna
peningkatan produksi perkebunan
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2015
Laporan Akhir
V-22
Tabel 5. 10 Analisis Partisipatif sektor Kehutanan Kabupaten Jember
No. Pelaku
Kepentingan Kekhawatiran
Konflik Potensi
Kelemahan Implikasikonsekuensi
1. Petani Hutan
•
Hasil produksi usaha tani hutan berlimpah
•
Permintaankebutuhan hasil tani hutan tinggi
•
Ketersediaan sarana prasarana pertanian
yang memadai
•
Ketersediaan modal
•
Nilai jual komoditas tani hutan tinggi
•
Hasil produksi usaha tani hutan menurun
•
Keterbatasan aksesibilitas menuju
lokasi lahan pertanian
•
Harga jual hasil tani hutan menurun
•
Kualitas hasil produksi kurang baik
1 dan 2 1 dan 3
1 dan 4 1 dan 5
•
Peningkatan produksi
pertanian hutan
•
Peningkatan SDM petani
•
Peningkatan harga jual hasil
produksi
•
Keterbatasan modal
•
Keterbatasan peralatan
pertanian
•
Kerusakan lahan hutan
•
Program penyuluhan dan pelatihan
•
Penyediaan sarana prasarana disesuaikan
dengan kebutuhan pertanian hutan
•
Program penyediaan modal melalui sarana
koperasi 2.
Pengusaha pembibitan
tanaman dan pupuk pertanian
hutan
•
Harga jual hasil produksi tinggi
•
Hasil produksi stabil dan meningkat
•
Kualitas hasil produksi baik
•
Permintaankebutuhan hasil produksi tinggi
•
Kemudahan aksesibilitas menuju
lahan tani hutan
•
Harga jual hasil hutan rendah
•
Hasil produksi hutan menurun
•
Kualitas hasil produksi menurun
•
Permintaankebutuhan hasil hutan rendah
•
aksesibilitas menuju lahan tani hutan yang
sulit 2 dan 1
2 dan 5
•
Peningkatan produksi
pertanian
•
Peningkatan SDM petani
hutan
•
Peningkatan harga jual hasil
produksi
•
Keterbatasan modal
•
Fluktuasi harga bibit
•
Fluktuasi harga jual
hasil hutan
•
Keterbatasan pengolahan
hasil hutan
•
Program penyuluhan dan pelatihan
•
Program penyediaan modal melalui
koperasi
•
Program penyediaan pakan buatan yang
terjangkau
3. Pengusaha
Industri Pengolah Hasil Hutan
•
Harga jual produk olahan tinggi
•
Biaya produksi rendah
•
Permintaankebutuhan
•
Harga jual produk olahan rendah
•
Biaya produksi tinggi
•
Permintaankebutuhan 3 dan 1
3 dan 4 3 dan 5
•
Peningkatan produksi
olahan
•
Peningkatan
•
Keterbatasan modal
•
Keterbatasan SDM
•
Program penyediaan modal
•
Program Penyediaan alat produksi
Laporan Akhir
V-23 No.
Pelaku Kepentingan
Kekhawatiran Konflik
Potensi Kelemahan
Implikasikonsekuensi
produk olahan hasil hutan tinggi
produk olahan hasil hutan menurun
SDM
•
Peningkatan sarana
prasarana olahan
•
Peningkatan daya saing
produk olahan
•
Minimnya diversifikasi
produk olahan
•
Program penyuluhan
•
Program jaminan kemudahan
pemasaran produk olahan berbasis
UKM 4.
Pedagang Pasar
•
Harga jual hasil hutan yang tinggi
•
Kualitas hasil produksi hutan baik
•
Permintaankebutuhan hasil hutan tinggi
•
Harga jual hasil hutan rendah
•
Kualitas hasil hutan menurun
•
Permintaankebutuhan hasil hutan rendah
4 dan 1 4 dan 3
4 dan 5
•
Kemampuan pasar baik
•
Keterbatasan sarana
prasarana pemasaran
•
Program penyediaan sarana prasarana
pemasaran
•
Program peningkatan kemampuan daya
beli pasar 5.
Pemerintah
•
Harga jual hasil produksi tani hutan
tinggi
•
Hasil produksi tani hutan baik
•
Permintaan hasil hutan tinggi
•
Peningkatan pendapatan petani
•
Peningkatan pendapatan daerah
•
Harga jual hasil hutan rendah
•
Hasil produksi tani hutan menurun
•
Permintaankebutuhan hasil hutan rendah
•
Pendapatan petani hutan menurun
•
Pendapatan daerah menurun
5 dan 1 5 dan 2
5 dan 3 5 dan 4
•
Peningkatan pendapatan
•
Peningkatan SDM
•
Peningkatan informasi pasar
Masih minimnya SDM,
modal, sarana pendukung
bagi para pelaku
pertanian hutan
•
Program pelatihan SDM diberikan
kepada pelaku tani hutan secara berkala
dan rutin.
•
Pemberian modal dan bantuan sarana
prasarana bagi petani guna
peningkatan produksi Sumber : Hasil Analisis Tahun 2015
Laporan Akhir
V-24