Analisis Kelembagaan 2015 Lapkir Masterplan Pembangunan Perkebunan dan Kehutanan Kab. Jember 2015

Laporan Akhir V-16 masing-masing keluarga. Untuk menjamin kelestarian hasil hutan rakyat diperlukan penguatan kelembagaan pengelolaan hutan rakyat sehingga terbentuk adanya aturan internal yang mengatur system penebangan yang disepakati oleh setiap anggotanya, dan lain-lain. Tahapan proses dalam rangka penguatan kelembagaan huta n rakyat adalah sebagai berikut : 1. Identifikasi kelembagaan 2. Aturan dan kesepakatan 3. Pengembangan rencana aksi action plan 4. Monitoring dan evaluasi partisipatif. Strategi yang dapat ditempuh dalam rangka penguatan kelembagaan hutan rakyat diantaranya harus mampu menyerasikan antara lembaga formal dan non formal dalam konteks pengelolaan hutan. Strategi pengembangan kelembagaan hutan rakyat didasarkan atas identifikasi kekuatan dan kelemahan kedua lembaga. Adapun langkah-langkah penguatan kelembagaan hutan rakyat, yaitu : a. Pengembangan kelembagaan hutan rakyat • Identifikasi kelembagaan potensial • Penumbuhan motivasianimasi • Penumbuhan kelembagaan • Pengembangan kelembagaan fasilitasi kapasitas SDMPengurus, fasilitas mekanisme manajemen dan kelembagaan, fasilitasi pengembangan aktivitas dan usaha, serta pengembangan kemitraan. b. Pengembangan kelembagaan ekonomi Kelembagaan ekonomi rakyat adalah suatu kelembagaan yang tumbuh dari, oleh dan untuk kepentingan masyarakat dan dijalankan oleh masyarakat atas inisiatif mereka. Upaya pengembangan kelembagaan ekonomi yang berlandaskan atas azas kekeluargaan melalui beberapa langkah, antara lain : • Mendorong dan membimbing masyarakat agar mampu bekerjasama di bidang ekonomi secara berkelompok. Anggota kelompok haruslah terdiri dari masyarakat yang saling mengenal, saling percaya dan mempunyai kepentingan yang sama, sehingga akan tumbuh kerjasama yang kompak dan serasi. Bimbingan dan bantuan Laporan Akhir V-17 kemudahan diberikan oleh instansi pembina atau pihak lain yang mampu menumbuhkan keswadayaan dan kemandirian. • Menumbuhkan gabungan kelompok masyarakat. Kelompok masyarakat yang sudah tumbuh didorong dan dibimbing agar mau dan mampu bekerjasama antar kelompok dalam bentuk gabungan kelompokasosiasi yang mampu memberi manfaat secara lebih besar bagi para anggotanya, seperti : o Menghimpun peningkatan modal usaha o Memperbesar skala usaha o Meningkatkan posisi tawar menawar bargaining potition o Meningkatkan efisiensi dan efektifitas usaha. • Menumbuhkan lembaga ekonomi formalDapat dilakukan melalui berbagai latihan dalam bentuk kursus atau magang yang dirancang secara khusus seperti kursus pengembangan motivasi berprestasi, kursus manajemen partisipatif, pelatihankursus kewirausahaan, pelatihan manajemen usaha dan atau simpan pinjam kelompok, dan lain-lain. Proses kelembagaan dan penguatan kelembagaan hutan rakyat memiliki peran yang penting dalam pengelolaan hutan rakyat lestari. Dengan kata lain pengaturan hasil hutan rakyat yang dilakukan melalui mekanisme kelompok dan musyawarah untuk membangun kesepahaman pemilik hutan rakyat dan kelompok akan terwujud suatu kesepakatan dalam pengaturan hasil menuju kepada kelestarian hutan rakyat dan masyarakat sejahtera.

5.4 Analisis Partisipatif

Analisis partisipatif digunakan untuk mengetahui dan mengidentifikasi pelaku- pelaku yang berbeda beserta kepentingannya terhadap suatu rencana, program atau Program. Hasil yang diharapkan dari analisis partisipatif ini adalah :  Memperoleh gambaran mengenai semua lembaga dan kelompok yang berperan di daerah tersebut;  Menyelidiki kepentingan dan prioritas dari pihak-pihak tersebut;  Meneliti kekhawatiran dan konflik antara kelompok yang berbeda serta memberikan wawasan tentang potensi dan kelemahan yang dimiliki setiap kelompok; Laporan Akhir V-18  Menelaah konsekuensi dan implikasi yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan Program. Data dalam analisis partisipatif meliputi, kelompok stakeholder, kepentingan, konflik, potensi, kelemahan dan implikasi dari rencana yang akan dilaksanakan. Kelompok stakeholder merupakan kelompok yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh pengembangan sektor perkebunan dan kehutanan, sesuai dengan usaha atau bidang mata pencaharian, minat dan fungsi. Kepentingan yang dimaksud adalah keinginan atau harapan dari kelompok penduduk yang berhubungan dengan bidang usaha mereka yang perlu diperhatikan oleh perencana. Konflik yang dicantumkan merupakan pertentangan kepentingan antar kelompok yang satu dengan kelompok lainnya. Potensi merupakan potensi yang dimiliki oleh masing- masing kelompok penduduk. Kelemahan merupakan faktor penghambat keberhasilan dari kelompok penduduk. Implikasi diperlukan untuk menampung dan merencanakan program, mengurangi kelemahan dan mengembangkan potensi yang ada dalam kelompok.