Analisis Kebijakan Terkait Kehutanan

Laporan Akhir V-4 Arahan pengelolaan kawasan peruntukan hutan produksi di Kabupaten Jember berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah meliputi : a Pengusahaan hutan produksi dengan menerapkan sistem silvikultur tebang habis permudaan buatan THPB; b Reboisasi dan rehabilitasi lahan pada bekas tebangan dan tidak diizinkan pengalihfungsian ke budidaya non kehutanan; c Pemantauan dan pengendalian kegiatan pengusahaan hutan serta gangguan keamanan hutan lainnya; d Pengembalian fungsi hutan semula dengan reboisasi pada kawasan yang mengalami perambahan atau bibrikan; e Pengembalian luasan hutan yang beralih fungsi disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan; f Percepatan reboisasi dan pengayaan tanaman di kawasan hutan produksi yang mempunyai tingkat kerapatan tegakan rendah; dan g Pengembangan zona penyangga di kawasan hutan produksi yang berbatasan dengan hutan lindung. Sementara arahan pengelolaan untuk kawasan hutan rakyat adalah membangun dan mengembangkan kegiatan hutan rakyat secara partisipatif berbasis kelestarian lingkungan. Arahan peraturan zonasi kawasan peruntukan hutan produksi di Kabupaten Jember berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah meliputi : a. Diizinkan pengembangan hutan produksi secara optimal dengan tetap mempertahankan fungsi dan kelestarian lahan; b. Diizinkan peningkatan produktivitas hutan produksi dengan memprioritaskan jenis komoditas yang didasarkan pada kesesuaian lahan; c. Diizinkan melakukan kegiatan produksi nonkehutanan dengan pola kemitraan dengan masyarakat setempat sepanjang tidak mengganggu fungsi kawasan; d. Diizinkan pemanfaatan secara terbatas untuk wisata alam berbasis ekowisata, penelitian dan pendidikan; e. Melaksanakan kegiatan reboisasi atau penghijauan dan rehabilitasi hutan; Laporan Akhir V-5 f. Diizinkan secara terbatas pendirian bangunan hanya untuk menunjang kegiatan pemanfaatan hasil hutan; g. Dilarang melakukan kegiatan pengembangan budidaya lainnya yang mengurangi luas hutan; dan h. Dilarang melakukan kegiatan eksploitasi hutan produksi yang beresiko merusak kelestarian hayati serta berdampak pada penurunan daya dukung lingkungan hidup dan menimbulkan bencana. Arahan peraturan zonasi kawasan peruntukan hutan rakyat di Kabupaten Jember berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah meliputi : a. Diizinkan pengembangan hutan rakyat secara optimal dengan tetap mempertahankan fungsi dan kelestarian lahan; b. Diizinkan peningkatan produktivitas hutan rakyat dengan memprioritaskan jenis komoditas yang didasarkan pada kesesuaian lahan; c. Dilarang melakukan kegiatan eksploitasi hutan rakyat yang beresiko merusak kelestarian hayati serta berdampak pada penurunan daya dukung lingkungan hidup dan menimbulkan bencana; dan d. Diizinkan kegiatan pengembangan fungsi budidaya yang mendukung kegiatan di kawasan hutan rakyat dan pengembangan kegiatan budidaya yang mendukung fungsi lindung;

5.2 Analisis Deskriptif

Terdapat 4 empat sasaran dalam indikator utama kinerja yang ingin dicapai Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Jember adalah: • Prosentase peningkatan produktivitas tanaman musiman • Prosentase peningkatan produktivitas tanaman tahunan • Prosentase peningkatan produktivitas hasil hutan • Prosentase peningkatan penanganan lahan kritis dan penanganan kerusakan kawasan hutan Berdasarkan indikator kinerja utama SKPD Perkebunan dan Kehutanan di atas, didapatkan program dan kegiatan dalam Rencana Strategis 2010-2015 Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Jember yang diarahkan untuk menunjang sasaran utama tersebut. Adapun program dan kegiatan yang dimaksud yaitu: Laporan Akhir V-6 1 Program Peningkatan Produksi Perkebunan, dengan kegiatan utama Penyediaan Sarana Produksi PertanianPerkebunan. Program dan kegiatan ini bertujuan untuk menunjang sasaran peningkatan produktivitas tanaman musiman semusim dan produktivitas tanaman tahunan 2 Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan, dengan kegiatan utama :  Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam Rehabilitasi Hutan dan Lahan  Pemeliharaan RutinBerkala Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian Perkebunan Tepat Guna Rehabilitasi Terasering  Kebun bibit benih tanaman kehutanan  Pembangunan Kebun Bibit Rakyat Program dan kegiatan ini menunjang sasaran peningkatan produktivitas hasil hutan dan peningkatan penanganan lahan kritis dan penanganan kerusakan kawasan hutan 5.2.1 Analisis Karakteristik Perkebunan Kabupaten Jember A. Analisis Potensi Perkebunan Kabupaten Jember Sektor Perkebunan di Kabupaten Jember memiliki potensi pengembangan yang propektif, hal ini dibuktikan dengan peningkatan produksi perkebunan rata-rata dari tahun ke tahun serta kualitas produksi perkebunan yang semakin meningkat. Bahkan saat ini Kabupaten Jember mempunyai produk unggulan perkebunan yang berkualitas dunia dan mampu masuk ke pasar internasional yaitu dari jenis produk tembakau. Ditinjau dari kemampuan lahan perkebunan di Kabupaten Jember secara umum memiliki karakteristik yang sangat sesuai dengan hasil produksi perkebunan yang berkualitas. Berdasarkan data Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Jember, luasan lahan panen perkebunan dari tahun 2009 hingga 2014 cukup fluktuatif dengan kecenderungan meningkat. Dimana luasan lahan perkebunan pada tahun 2009 tercatat sebesar 39.085,68 Ha menjadi 47.828,06 pada tahun 2014. Dengan faktor lahan perkebunan yang meningkat tentunya akan berpengaruh pula pada hasil produksi perkebunan yang turut meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini ditunjukkan