Laporan Akhir
IV-26
kebutuhan kayu untuk bahan pembakaran kapur ikut mempercepat proses kerusakannya. Satu hal yang sangat mempengaruhi adalah kondisi sumberdaya
manusia atau masyarakat di sekitar hutan, dimana tingkat pendidikan yang relatif masih rendah serta mempunyai ketergantungan yang tinggi secara sosial-ekonomi dengan
kawasan hutan.
Potensi masyarakat yang sedemikian besar itu seyogyanya disikapi secara bijaksana, khususnya pada daerah-daerah penyangga
}
uffer zone seperti masyarakat yang bermukim di sekitar hutan, di daerah upland seperti di daerah hutan tangkapan
air. Kerusakan hutan dan lahan diatas akan mengakibatkan berbagai kerawanan akibat bencana alam banjir, erosi ataupun kekeringan di musim kemarau.
Disisi lain, pengelolaan pembangunan sektor kehutanan dihadapkan pada luasan lahan kritis di wilayah Kabupaten Jember yang cukup signifikan. Lahan Kritis
merupakan lahan yang karena ketidaksesuaian antara penggunaan dan kemampuannya telah mengalami atau dalam proses kerusakan fisik kimia biologi
yang akhirnya membahayakan fungsi hidrologi, orologi dan fungsi produksi pertanian.
Hal ini dapat dilihat dengan luasan lahan kritis yang cukup signifikan mencapai 90.146,44 Ha, seperti terlihat pada tabel berikut :
Tabel 4. 12 Luas Lahan Kritis Tahun 2009 di Kabupaten Jembe
r No.
Uraian Luas Ha
1. Sangat Kritis
20.152,73 2.
Kritis 61.082,96
3. Agak kritis
58.407,88
Jumlah 139.643,57
Sumber Data : BP DAS 2009.
Keadaan tersebut di atas berakibat pada memburuknya keseimbangan ekosistem DAS dan menurunnya penyerapan air ke dalam tanah, serta berakibat
tingginya tingkat erosi yang terjadi pada daerah aliran sungai di wilayah Kabupaten Jember. Apabila kerusakan hutan dan lahan kritis tidak segera ditangani dikuatirkan
sumberdaya hutan dan lahan akan semakin rusak..
Laporan Akhir
V-1
5.1 Analisis Kebijakan
5.1.1 Analisis Kebijakan Terkait Perkebunan
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Jember nomor 1 Tahun 2015 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Jember Tahun 2015 2035, rencana
kawasan budidaya untuk peruntukan perkebunan di Kabupaten Jember seluas 87.448,71 Ha terdiri atas :
Tabel 5. 1 Rencana Kawasan budidaya Peruntukan Perkebunan
No. Jenis Budidaya
Lokasi Kecamatan
1. Tembakau
Kasturi Kecamatan Kalisat, Kecamatan Pakusari, Kecamatan
Sukowono, Kecamatan Sumbersari, Kecamatan Wuluhan,
Kecamatan Arjasa,
Kecamatan Ledokombo, Kecamatan Sumberjambe, Kecamatan
Tanggul, Kecamatan Puger, Kecamatan Jelbuk, Kecamatan Rambipuji, Kecamatan Jenggawah,
Kecamatan Balung, Kecamatan Ambulu, Kecamatan Mumbulsari,
Kecamatan Silo,
Kecamatan Tempurejo, Kecamatan Mayang, Kecamatan
Patrang, Kecamatan Sukorambi,
Kecamatan Kaliwates, dan Kecamatan Ajung.
2. Tembakau
Rajang Kecamatan Arjasa, Kecamatan Jelbuk, Kecamatan
Tempurejo, Kecamatan Rambipuji, Kecamatan Panti, Kecamatan Sukorambi, Kecamatan Mumbulsari,
Kecamatan Puger, dan Kecamatan Sukowono. 3.
Tembakau
White Burley
Kecamatan Wuluhan, Kecamatan Puger, Kecamatan Balung, Kecamatan Jenggawah; dan Kecamatan
Mumbulsari. 4.
Tembakau
Na- Oogst
Kecamatan Wuluhan, Kecamatan Balung, Kecamatan Ambulu, Kecamatan Panti, Kecamatan
Tempurejo, Kecamatan Jenggawah, Kecamatan
BAB V
ANALISIS PEMBAHASAN
Laporan Akhir
V-2 No.
Jenis Budidaya Lokasi Kecamatan
Rambipuji, Kecamatan Puger, Kecamatan Patrang, Kecamatan Sumbersari, Kecamatan Ajung, dan
Kecamatan Mumbulsari. 5.
Kelapa Seluruh kecamatan
6. Kapuk
Seluruh kecamatan 7.
Lada Kecamatan Ledokombo, Kecamatan Mayang,
Kecamatan Silo, Kecamatan Mumbulsari, Kecamatan Tempurejo, Kecamatan Jenggawah, dan Kecamatan
Bangsalsari. 8.
Cengkeh Kecamatan Silo, Kecamatan Tanggul, Kecamatan
Panti, Kecamatan Ledokombo, Kecamatan Sumberjambe, dan Kecamatan Sumberbaru.
9. Karet
Kecamatan Mumbulsari, Kecamatan Jenggawah, Kecamatan Rambipuji, Kecamatan Silo, Kecamatan
Panti, Kecamatan Bangsalsari, Kecamatan Tanggul, dan Kecamatan Sumberbaru.
10. Kakao Kecamatan Wuluhan, Kecamatan Sukorambi,
Kecamatan Panti, Kecamatan Silo, Kecamatan Tempurejo, Kecamatan Kalisat, Kecamatan
Bangsalsari, Kecamatan Rambipuji; dan Kecamatan Mumbulsari.
11. Kopi Kecamatan Tempurejo, Kecamatan Silo, Kecamatan
Rambipuji, Kecamatan Sukorambi, Kecamatan Panti,K ecamatan Bangsalsari, Kecamatan Tanggul,
Kecamatan Ledokombo, Kecamatan Sumberjambe, Kecamatan Jelbuk, dan Kecamatan Sumberbaru.
12. Teh Kecamatan Sumberbaru
13. Tebu Seluruh Kecamatan
Sumber : PerDa RTRW Kabupaten Jember Tahun 2015-2035
Arahan pengelolaan kawasan peruntukan perkebunan di Kabupaten Jember berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah meliputi :
a. Pemertahanan luasan lahan perkebunan saat ini; b. Peningkatan produktivitas, nilai tambah, dan daya saing produk perkebunan;
c. Pengembangan kelembagaan kelompok tani ke arah kelembagaan ekonomi
koperasi. Arahan peraturan zonasi kawasan perkebunan di Kabupaten Jember
berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah meliputi :
a.
Diizinkan pemanfaatan ruang untuk permukiman perdesaan dengan kepadatan rendah;