Laporan Akhir
III-9
Syarat-Syarat dan Ciri-Ciri MPP
a. Syarat-syarat MPP Lengkap
Logis Realistis
b. Ciri-ciri MPP Semua unsurkotak dari Matriks Perencanaan Proyek yang saling berkaitan.
Perubahan isi dari satu unsur mungkin dapat berpengaruh pada isi unsur lain. Penyusunannya merupakan proses bertahap yang biasanya perlu dilakukan secara
berulang-ulang. c
Tahap Penyusunan Penyusunan Matriks Perencanaan Proyek secara umum meliputi tahapan-tahapan
sebagai berikut: 1. Merumuskan tujuan-tujuan dari kegiatan-kegiatan Proyek .
2. Menyusun asumsi-asumsi penting.
Menetapkan indikator-indikator yang dapat dibuktikan secara obyektif sekaligus dengan sumber pembuktiannya.
B. Organisasi Proyek Pengertian
Pengorganisasian adalah proses penyusunan organisasi sesuai dengan tujuan, sumber-sumber dan lingkungannya. Hasil dari pengorganisasian adalah tersusunnya
organisasi proyek yang efektif untukmencapai tujuan proyek. Mengorganisasikan kegiatan berarti: kegiatan harus disiapkan, disusun, dialokasikan pada anggota sehingga
tujuan dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Macam-macam struktur Organisasi
a. Organiasasi fungsional Organisasi yang strukturnya disusun berdasarkan fungsi dari masing-masing
bagian misalnya bagian pemasaran, produksi, personalia, administrasi dan keuangan dan lain-lain.
b. Organisasi proyek
Laporan Akhir
III-10
Bermula dari organisasi fungsional. Pengelola proyek meminta agar orang-orang fungsional yang bekerja pada proyek betul-betul pindah untuk bekerja sepenuhnya di
bawah kekuasaannya.
Langkah Penyusunan
Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen unit kerja yang ada dalam organisasi, yang menunjukkan adanya pembagian kerja dan menunjukkan
bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan dan diselaraskan. Selain itu struktur organisasi juga menunjukkan
spesialisasi-spesialisasi kegiatan, hirarki, struktur, wewenang dan menunjukkan garis pemberian perintah dan penyampaian laporan.
Langkah-langkah penyusunan Struktur Organisasi Proyek adalah sebagai berikut: Mengidentifikasikan dan membuat daftar ulang bidang-bidang kegiatan proyek
dengan menggunakan formasi yang terdapat pada Matriks Perencanaan Proyek MPP.
Berdasarkan bidang-bidang kegiatan proyek tersebut kemudian ditentukan unit-unit kerja proyek yang diperlukan untuk melaksanakan bidang-bidang
kegiatan tersebut.
Menguraikan fungsitugas masing-masing unit kerja yang telah ditentukan. Menentukan hubungan setiap unit kerja yang lain di dalam proyek dengan
membubuhkan garis-garis.
C. Matriks Komunikasi Antar Unit Proyek MAKUP Pengertian
Matriks Komunikasi Antar Proyek adalah alat untuk mengetahui hubungan antar
komunikasi tukar menukar informasi yang penting di antara unti-unit proyek. Dalam tukar menukar informasi terdapat dua unit yaitu:
• Unit-unit penyedia informasi terdiri dari pimpinan proyek dan unit-unit lain yang terdapat
dalam struktur organisasi proyek.
• Unit-unit penerima informasi, terdiri dari sang pimpinan proyek dan unit-unit yang lain
yang terdapat dalam struktur organisasi proyek. Unit-unit tersebut digambarkan dalam bentuk matriks.
b. Langkah Penyusunan
1. Membuat kolom-kolom dan baris matriks.
Laporan Akhir
III-11
2. Kolom pertsama diisi dengan Unit Penyedia Informasi dan kolom kedua diisi dengan Unit Penerima Infoemasi
3. Kolom pertama dibagi dalam baris-baris. Setiap baris diisi unit-unit proyek sesuai struktur organisasi.
4. Kolom kedua dibagi lagi dalam kolom-kolom yang lebih kecil dan setiap kolom diisi dengan unti-unit proyek sesuai dengan struktur organisai lain.
5. Berdasarkan rencana kerja, diperiksa hubungankaitan kegiatan-kegiatan di antara berbagai unit proyek.
6. Dapat dilakukan penyempurnaan rancangan awal Struktur Organisasi Proyek bila diperlukan.
7. Menguraikan informasi-informasi yang diperlukan oleh setiap unit proyek secara jelas. 8. Menetapkan unit proyek mana yang harus memberikan informasi yang dibutuhkan
tersebut. 9. Memasukan informasi tersebut ke dalam kolom-kolom dan baris-baris MAKUP.
Laporan Akhir
III-12
Tabel 3. 2 Contoh Matrik Perencanaan Program
SARANA DAN BIAYA PROYEK Projects Inputs and Cost
KEGIATAN-KEGIATAN PROYEK Activities
HASIL-HASIL KERJA PROYEK Outputs
MAKSUD PROYEK Purpose
SASARAN PROYEK Goal
ASUMSI-ASUMSI PENTING
Important Asumptions SUMBER-SUMBER
PEMBUKTIAN Means of Verification
INDIKATOR OBJEKTIF Objectives Verifiable
Indicators TUJUAN-TUJUAN KEGIATAN
PROYEK Objectives and Activities of The
Project
Jangka Waktu
Nama Proyek
MATRIKS PERENCANAAN PROGRAM
Laporan Akhir
IV-1
4.1 Gambaran Umum Kabupaten Jember
4.1.1 Karakteristik Fisik Wilayah Perencanaan A.
Batas Administrasi dan Letak Geografi Secara astronomis Kabupaen Jember terletak pada posisi 6
27 29 sd 7 14 35
Bujur Timur dan 7 59 6 sd 8
33 56 Lintang Selatan. Berdasarkan posisi geografisnya, Kabupaten Jember memiliki batas-batas:
- Barat Laut : Kabupaten Probolinggo.
- Utara : Kabupaten Bondowoso.
- Timur : Kabupaten Banyuwangi.
- Selatan : Samudra Indonesia.
- Barat : Kabupaten Lumajang
Secara administratif Jember terbagi menjadi 31 kecamatan dan 248 desa
kelurahan dan memiliki sekitar 76 pulau-pulau kecil.
Tabel 4. 1 Luas Wilayah Km
2
Kecamatan Menurut Klasifikasi Lereng
No Kecamatan
Kemiringan derajat Jumlah
0-2 2-15
15-40 40
1. Kencong
65,92 -
- -
65,92 2.
Gumuk Mas 81,56
- 24,12
0,67 82,98
3. Puger
68,60 0,94
4,95 55,33
148,99 4.
Wuluhan 92,23
2,01 8,34
37,99 137,18
5. Ambulu
82,55 2,09
41,13 11,58
104,56 6.
Tempurejo 84,63
33,22 76,81
365,48 524,46
7. Silo
- 89,06
18,71 144,11
309,98 8.
Mayang 23,77
15,12 21,71
6,18 63,78
BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH
PERENCANAAN
Laporan Akhir
IV-2 No
Kecamatan Kemiringan derajat
Jumlah 0-2
2-15 15-40
40
9. Mumbulsari
58,37 15,05
- -
95,13 10. Jenggawah
48,55 2,01
- 0,46
51,02 11. Ajung
56,61 -
- -
56,61 12. Rambipuji
51,58 1,22
- -
52,80 13. Balung
47,12 -
- -
47,12 14. Umbulsari
70,52 -
- -
70,52 15. Semboro
43,71 1,72
- -
45,43 16. Jombang
54,30 -
- -
54,30 17. Sumberbaru
38,44 54,83
37,97 35,13
166,37 18. Tanggul
27,81 45,81
44,24 82,13
199,99 19. Bangalsari
54,76 59,62
14,24 46,66
175,28 20. Panti
12,44 36,28
14,83 97,16
160,71 21. Sukorambi
12,94 24,29
2,97 20,43
60,63 22. Arjasa
5,63 13,03
6,98 18,11
43,75 23. Pakusari
26,84 2,27
- -
29,11 24. Kalisat
8,31 45,03
0,14 -
53,48 25. Ledokombo
3,03 69,75
33,22 40,92
146,92 26. Sumberjambe
10,43 73,50
18,38 35,93
138,24 27. Sukowono
8,98 34,91
0,15 -
44,04 28. Jelbuk
1,02 24,61
9,32 30,11
65,06 29. Kaliwates
22,76 2,18
- -
24,94 30. Sumbersari
37,05 -
- -
37,05 31. Patrang
5,03 25,25
5,08 1,63
36,99 Jumlah
1.205,47 673,76
384,03 1.030,07
3.293,34
B
u
C DE
r
F
Kabupaten Jember Dalam Angka Tahun 2014
Dalam pembangunan wilayah Propinsi Jawa Timur, Kabupaten Jember termasuk dalam SWP 13.4, yang terdiri dari Kabupaten Jember sebagai pusat SWP,
Kabupaten Bondowoso, dan Kabupaten Situbondo. Kegiatan utama yang dikembangkan pada SWP ini adalah kegiatan pertanian, industri, perhubungan,
pariwisata, perdagangan, dan pendidikan. Sedangkan sub sektor industri kecil yang akan dikembangkan adalah sub sektor aneka industri dan industri kecil.