Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga per Kapita. Luas Kawasan Lindung Kawasan Lindung di Sulawesi Utara meliputi: hutan lindung, kawasan

BAB II |GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 318

b. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga per Kapita.

Pengeluaran konsumsi rumahtangga per kapita provinsi Sulawesi Utara tahun 2012 sebesar Rp.12.178,86 meningkat menjadi Rp. 12.771 pada tahun 2013. Tahun 2014 pengeluaran konsumsi rumahtangga per kapita menjadi 13256,85 dan meningkat menjadi Rp.13.961 atau hampir mencapai Rp.14.000 Tabel 2.157. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga per Kapita Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2012-2015 dalam rupiah DATA 2012 2013 2014 2015 Pengeluaran Konsumsi rumahtangga 28.253.940.000 29.929.890.000 31.638.840.000 33.676.770.000 Pengeluaran Konsumsi LNPRT 1.332.380.000 1.369.770.000 1.427.680.000 1.431.270.000 Jumlah Penduduk 2.319.916 2.343.527 2.386.604 2.412.118 Pengeluaran Konsumsi RT per kapita 12.178,86 12.771,30 13.256,85 13.961,49 2.4.2. Fokus Fasilitas WilayahInfrastruktur 2.4.2.1. Ketaatan Terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW a. Ketaatan terhadap RTRW Luas wilayah Provinsi Sulawesi Utara sebesar 1.547.877Ha, dengan luas masing-masing kawasan sebagai berikut:  Luas Rencana Ruang Kawasan Lindung 883.426Ha, dan  Luas Rencana Ruang Kawasan Budidaya 664.451Ha. Kawasan adalah wilayah dengan fungsi utama lindung dan budidaya. Kawasan lindung merupakan wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam dan sumber daya buatan, Lokasinya tersebar di Bintauna, Kaidipang, sekitar Teluk Boroko termasuk Pulau Lampu dan sebagian Pulau Damar Kabupaten Bolmong Utara, Desa Tanamon, Boyongpante, dan Blongko Kabupaten Minahasa Selatan. Ketaatan terhadap RTRW Provinsi Sulawesi Utara sampai dengan tahun 2015 menunjukkan kinerja yang positif, dimana arahan pembangunan sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Daerah nomor 1 tahun 2014 tentang RTRW Provinsi Sulawesi Utara.

b. Luas Kawasan Lindung Kawasan Lindung di Sulawesi Utara meliputi: hutan lindung, kawasan

resapan air, sempadan pantai, sempadan sungai, kawasan sekitar danau, kawasan sekitar mata air, kawasan terbuka hijau kota, suaka alam laut, suaka margasatwa, cagar alam, kawasan pantai berhutan bakau, taman nasional, taman wisata alam, kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan, kawasan rawan tanah longsor, kawasan rawan gelombang pasang, kawasan rawan banjir, kawasan rawan letusan gunung berapi, kawasan rawan gempa BAB II |GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 319 bumi, kawasan yang terletak di zona patahan aktif, kawasan rawan tsunami, dan abrasi.

c. Luas Wilayah Produktif Pertambahan dan perkembangan tata ruang wilayah mengalami perubahan