BAB II |GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
58
2.1.5.4. SUMBERDAYA ENERGI BARU TERBARUKAN
Provinsi Sulawesi Utara dikarunia sumberdaya energi terbarukan yang berasal dari panas bumigeothermal. Energi geothermal berasal dari
penguraian radioaktif di pusat Bumi, yang membuat Bumi panas dari dalam, dan dari matahari, yang membuat panas permukaan bumi.Sistim geothermal di
Sulawesi Utara umumnya merupakan sistim hidrothermal yang mempunyai temperatur tinggi 225C. Pada dasarnya sistim panas bumi jenishidrothermal
terbentuk sebagai hasil perpindahan panas dari suatu sumber panas ke sekelilingnya yang terjadi secara konduksi dan secara konveksi. Perpindahan
panas secara konduksi terjadi melalui batuan, sedangkan perpindahan panas secara konveksi terjadi karena adanya kontak antara air dengan suatu sumber
panas. Perpindahan panas secara konveksi padadasarnya terjadi karena gaya apung bouyancy. Air karena gayagravitasi selalu mempunyai kecenderungan
untuk bergerak kebawah, akan tetapi apabila air tersebut kontak dengan suatu sumber panas maka akan terjadi perpindahan panas sehingga temperatur air
menjadi lebih tinggi dan air menjadi lebih ringan. Keadaan ini menyebabkan air yang lebih panas bergerak ke atas dan air yang lebih dingin bergerak turun ke
bawah, sehingga terjadi sirkulasi air atau arus konveksi.
Adanya suatu sistim hidrothermal di bawah permukaan sering kali ditunjukkan oleh adanya manifestasi panasbumi di permukaan geothermal
surface manifestation, seperti mata air panas, kubangan lumpur panas mud pools, geyser dan manifestasi panasbumi lainnya, dimana
beberapa diantaranya, yaitu mata air panas, kolam air panas sering dimanfaatkan oleh
masyarakat setempat untuk mandi, berendam, mencuci, masak dll. Manifestasi panasbumi di permukaan diperkirakan terjadi karena adanya perambatan
panas dari bawah permukaan atau karena adanya rekahan rekahan yang memungkinkan fluida panasbumi uap dan air panas mengalir ke permukaan.
Berdasarkan pada jenis fluida produksi dan jenis kandungan fluida utamanya, sistim hidrotermal dibedakan menjadi dua, yaitu sistim satu fasa
atau sistim dua fasa. Sistim dua fasa dapat merupakansistem dominasi air atau sistem dominasi uap. Sistim dominasi uap merupakan sistim yang sangat
jarang dijumpai dimana reservoir panas buminya mempunyai kandungan fasa uap yang lebih dominan dibandingkan dengan fasa airnya. Rekahan umumnya
terisi oleh uap dan pori‐pori batuan masih menyimpan air. Reservoir air panasnya umumnya terletak jauh di kedalaman di bawah reservoir dominasi
uapnya. Sistim dominasi air merupakan sistim panas bumi yang umum terdapat di dunia dimana reservoirnya mempunyai kandungan air yang sangat
dominan walaupun
boiling sering terjadi pada bagian atas reservoir membentuk lapisan penudung uap yang mempunyai temperatur dan tekanan
tinggi. Energi panas bumi merupakan energi yang ramah lingkungan karena
fluida panas bumi setelah energi panas diubah menjadi energi listrik, fluida dikembalikan ke bawah permukaan reservoir melalui sumur injeksi.
BAB II |GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
59
Penginjeksian air kedalam reservoir merupakan suatu keharusan untuk menjaga keseimbangan masa sehingga memperlambat penurunan tekanan
reservoir dan mencegah terjadinya subsidence. Penginjeksian kembali fluida panas bumi setelah fluida tersebut dimanfaatkan untuk pembangkit listrik,
serta adanya recharge rembesan air permukaan, menjadikan energi panas bumi sebagai energi yang berkelanjutan sustainable energy. Emisi dari
pembangkit listrik panasbumi sangat rendah bila dibandingkan dengan minyak dan batubara. Karena emisinya yang rendah, energi panasbumi memiliki
kesempatan untuk memanfaatkan Clean Development Mechanism CDM produk Kyoto Protocol. Mekanisme ini menetapkan bahwa negara maju harus
mengurangi emisi gas rumah kaca GRK sebesar 5.2 terhadap emisi tahun 1990, dapat melalui pembelian energi bersih dari negara berkembang yang
proyeknya dibangun diatas tahun 2000. Energi bersih tersebut termasuk panas bumi.
Provinsi Sulawesi Utara memiliki sumberdaya energi geothermal di Kota Tomohon dan di Kabupaten Minahasa, serta potensi panas bumi di gunung
Ambang, sebagaimana dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Cadangan panas bumi Lahendong yang ada diperkirakan possible sebesar 250 MW, sedangkan
yang mungkin probable 150 MW dan yang terbukti proven sebesar 78 MW. Sejak tahun 2001, pertamina sudah memanfaatkan energi panas bumi sebesar
20 MW dan akan mengembangkan lagi 60 MW sampai dengan tahun 2015. Tenaga Panas Bumi sudah menyumbang 40 kebutuhan listrik Sulawesi
Utara, dan potensinya masih jauh lebih besar lagi. Dari kebutuhan listrik sebesar 150 MW untuk Sulawesi Utara, Tengah dan Gorontalo, tiga unit
Pembangkist Listrik Tenaga Panas Bumi Lahendong telah menyumbang 60 MW. Jumlah ini masih jauh dari potensi listrik panas bumi atau geothermal di
Sulawesi Utara. Salah satu potensi yang dimiliki Sulawesi Utara dan dikategorikan sebagai green energy adalah panas bumi yang cukup banyak
tersedia, sekitar 1.030 MW.
Tabel 2.15. .Lokasi Potensi Sumberdaya Panas Bumi di Provinsi Sulawesi Utara
Sumber : Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, 2014 SPEKULASI HIPOTETIS TERDUGA MUNGKIN
TERBUKTI 1 AIR MADIDI
Kab. MINAHASA 25,00
- -
- -
- 2 LAHENDONG Kab. MINAHASA
- -
- 150,00
78,00 60,00
3 TOMPASO Kab. MINAHASA
- -
130,00 -
- -
4 G. AMBANG Kab. MONGONDOWS -
- 225,00
- -
- 5 KOTAMOBAGU Kab. BOLAANGMANGONDOW
- -
185,00 -
- -
Total…
25,00 0,00
540,00 150,00
78,00 60,00
TERPASANG NO.
KABUPATEN SUMBER DAYA Mwe
CADANGAN Mwe LOKASI
BAB II |GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
60
Pemerintah mengakui selama ini bergerak lambat dalam merangsang investor untuk masuk ke bisnis listrik geotermal. Hingga sekarang pemerintah
belum menetapkan berapa harga yang akan dibeli dari perusahaan listrik yang menjual listrik dari tenaga panas bumi. Sejauh ini di Indonesia terdapat 15
PLTP yang membangkitkan daya listrik sebesar 1.155 MW, jauh lebih kecil dari potensi keseluruhannya sebesar 27.000 MW. Oleh karena itu penetapan harga
yang tepat sangat penting untuk memperbesar kontribusi panas bumi dalam bauran listrik nasional.
Dengan semakin dinamisnya perkembangan industri panas bumi di Indonesia, pemerintah kemudian menerbitkan
feed-in-tariff nasional pada tahun 2012. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral menerbitkan Peraturan
Menteri Permen No.22 tahun 2012 tentang Penugasan kepada PT Perusahaan Listrik Negara PLN persero untuk melakukan pembelian tenaga listrik dari
PLTP dan harga patokan pembelian tenaga listrik oleh PLN dari PLTP. Dalam Peraturan Menteri tersebut, diatur untuk wilayah Sumatera harga listrik panas
bumi untuk wilayah Sumatera harga dipatok US 10 sen per kilowatt hours
kwh, sedangkan pada tegangan menengah dipatok harga US 11,5 sen per kwh. Sementara untuk wilayah Jawa, Madura dan Bali harga pada tegangan
tinggi dipatok US 11 sen per kwh sedangkan pada tegangan menengah US 12,5 sen per kwh. Untuk wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat dan
Sulawesi Tenggara tegangan tinggi tarif dikenakan biaya US12 sen per kwh sementara untuk tegangan menengah harga dipatok pada US 13,5 sen per
kwh. Untuk wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo harga listrik di tegangan tinggi dipatok US13 sen per kwh sementara pada tegangan
menengah dipatok pada harga US14,5 sen per kwh. Lalu untuk wilayah Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur harga listrik dipatok US15 sen per
kwh pada tegangan tinggi sedangkan pada tegangan menengah harga dipatok US 16,5 sen per kwh. Terakhir,wilayah Maluku dan Papua untuk tegangan
tinggi dipatok harga US17 sen per kwh sedangkan pada tegangan menengah US18,5 sen per kwh.
2.1.5.5. SUMBERDAYA MINERAL