Topografi a. Gunung-gunung Geologi

PROVINSI SULAWESI UTARA 2016-2021 BAB II |GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 6 Di Era Pasifik, Sulawesi Utara dan beberapa provinsi di Kawasan Timur bagian utara bukan lagi berada di wilayah pinggiran periphery tetapi kawasan timur bagian utara Indonesia berada di centrum peredaran perdagangan dunia dan pertumbuhan ekonomi dunia, ketika peta Indonesia diperluas pada peta dunia. Peluang ini membuktikan bahwa Sulawesi Utara Sebagai Pintu Gerbang Indonesia ke Asia Timur dan Pasifik bukan sebuah impian, melainkan sebuah solusi bagi Pemerintah Daerah dan masyarakat Sulawesi Utara pada khususnya dan Indonesia pada umumnya seperti yang telah diprediksi Dr. Sam Ratulangi 1936. Peningkatan peran aktif dalam perdagangan dunia, oleh Pemerintah Daerah Sulawesi Utara secara langsung maupun tidak langsung melalui kerjasama regional yang terintegrasi dan terpadu seperti BIMP-EAGA, ASEAN, EAST ASIA, dan APEC perlu dioptimalkan, terlebih pada tahun 2015 era Masyarakat Ekonomi ASEAN MEA sudah dimulai. Singkatnya, Sulawesi Utara berada pada posisi sangat strategis untuk mengoptimalkan perdagangan bebas di kawasan Asia Timur dan Pasifik.

2.1.1.3. Topografi a. Gunung-gunung

Sebagian besar wilayah dataran Sulawesi Utara terdiri dari pegunungan dan bukit-bukit diselingi oleh lembah yang membentuk dataran. Gunung-gunung terletak berantai dengan ketinggian di atas 1000m dari permukaan laut. Beberapa gunung di Sulawesi Utara yaitu, Gunung Klabat 1895m, Gunung Lokon 1579m, Gunung Mahawu 1331m, Gunung Soputan 1789m, Gunung Dua Saudara 1468m wilayah Bitung, Gunung Awu 1784m, Gunung Ruang 1245m, Gunung Karangetan 1320m, Gunung Dalage 1165m, Gunung Ambang 1689m, Gunung Gambula 1954m, dan Gunung Batu-Balawan 1970m. b. Dataran Rendah dan Dataran Tinggi Dataran rendah dan dataran tinggi secara potensial mempunyai nilai ekonomi bagi daerah. Beberapa dataran yang terdapat di daerah ini antara lain: Tondano 2.850Ha, Langowan 2.381Ha, Modoinding 2.350Ha, Tompaso Baru 2.587Ha di Kabupaten Minahasa serta beberapa wilayah di Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Kabupaten Kepulauan Talaud. PROVINSI SULAWESI UTARA 2016-2021 BAB II |GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 7

2.1.1.4. Geologi

Kekayaan geologi yang sangat unik di miliki Provinsi Sulawesi Utara terjadi akibat keberadaan tumbukan antara 2 dua island arc Sangihe dan Halmahera yang menumpang diatas lempeng laut Maluku, sementara di tempat-tempat lain dibagian dunia ini: lempeng benua bertumbukan dengan lempeng samudera. Hal ini menjadikan Sulawesi Utara memiliki keunggulan geologi yang unik untuk dijadikan dayatarik wisata tetapi juga sebagai pusat studi keilmu- bumian dibandingkan dengan daerah lainnya. Berdasarkan Peta Geologi Bersistem Indonesia 1:250.000 yang diterbitkan oleh Puslitbang Geologi 1994 sebagaimana dikutip dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sulawesi Utara, struktur geologi di wilayah Propinsi Sulawesi Utara terdiri dari formasi-formasi sebagai berikut : 1 Qal Aluvium : zona derajat kekuatan geologi teknik sangat rendah dibentuk oleh endapan alluvium Qal berupa lanau pasiran dan endapan pantai, bongkah, kerakal, kerikil, pasir dan lumpur. Satuan ini pada umumnya menempati pesisir pantai seperti di Nanasi, Boyongpante, Sidate dan Tawaang. Di daerah sepanjang pantai utara Bolaang Mongondow seperti Boroko, Bolangitang, Biontong, Batulintik, Lolak dan Lolan umumnya berupa alluvium dan endapan pantai. Di Kota Manado zona ini terdapat di Pantai Tumumpa dan di pantai bagian utara Manado yang berhubungan dengan pantai di Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara. 2 Qs Endapan Danau dan Sungai : Pada zona derajat kekuatan geologi teknik rendah dibentuk dari endapan sungai Qs terdapat di daerah sepanjang sungai DAS Tondano dari Kairagi sampai ke muara, daerah pesisir Likupang dan pesisir Tanawangko-Tumpaan. 3 Ql Batu gamping Terumbu Koral : Batu gamping terumbu koral, kebanyakan terdapat di antara daerah pasang naik dan pasang surut. Di barat Amurang dan di Pulau Siladen, batuan ini telah sedikit terangkat. 4 Qv Batuan Gunungapi Muda: Lava, Bom, Lapili dan Abu; membentuk gunung api strato muda, antara lain, G. Soputan, G. Mahawu, G. Lokon, G. Klabat, G. Tangkoko; Lava yang dikeluarkan oleh G. Soputan dan G. Lokon terutama berkomposisi basal, sedangkan G. Mahawu dan G. Tangkoko berkomposisi andesit. Satuan ini paling banyak terdapat di daerah Minahasa dan Bitung. 5 Qtv Tufa Tondano: Klastika kasar gunung api, yang terutama berkomposisi andesit, tersusun dari komponen menyudut hingga menyudut tanggung, tercirikan oleh banyak pecahan batu apung; batu apung lapili, breksi, ignimbrite sangat padat, berstruktur aliran. Satuan ini membentuk punggungan yang menggelombang rendah, tersebar paling banyak di daerah Manado, sekitar jalur jalan Tanahwangko Amurang, daerah sekitar G. Lolombulan di Kecamatan Tenga dan Sinonsayang. 6 Qtvl Aliran lava berkomposisi andesit trakhit : Terdapat di daerah G. Tanuwatik, Tuf bersifat trakhit yang sangat lapuk, berwarna putih hingga kelabu kekuningan, terdapat di dekat Popontolen dan di S. Sinengkeian. Di daerah pantai antara Sondaken PROVINSI SULAWESI UTARA 2016-2021 BAB II |GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 8 dan Paslaten, satuan ini juga membentuk punggungan menggelombang rendah. Endapan piroklastika ini diperkirakan berasal dari dan terjadi sebagai hasil letusan hebat pada waktu pembentukan Kaldera Tondano. 7 Tps Breksi dan Batupasir: Terutama breksi-konglomerat kasar, berselingan dengan batu pasir halus hingga kasar grewak, batalanau dan lempung berwarna kelabu kecoklatan. Breksi berkomposisi andesit piroksen terdapat di P. Nain Besar dan P. Nain Kecil, dan P. Talise. Di P. Bangka terdapat batuan klastika yang sangat lapuk, yang oleh Koperbeg 1928 disebut batu pasir berbesi . Satuan ini juga banyak terdapat di daerah Likupang Barat dan Likupang Timur sekitar G. Tamba. 8 TmvTmvl Batuan Gunungapi: Terutama terdiri dari breksi, lava dan tuf. Aliran lava pada umumnya berkomposisi andesit sampai basal. Mineralisasi termasuk emas dan perak terdapat dalam urat kuarsa di sungai dekat Paslaten. Di Pulau Lembeh satuan ini tersusun dari aliran lava dan breksi yang berkomposisi andesit; di Papusungan telah termineralisasikan dan mengandung mineral pirit. Pulau Lembeh dengan bentuknya hampir setengah lingkaran, diperkirakan oleh Verbeek 1908 sebagai bagian dari kawah tua. Di daerah Bolaang Mongondow terletak di daerah G. Ulutalogon G. Bumbungan. 9 Tms Batuan Sedimen: Batu pasir kasar, grewak, batu gamping napalan, dan batu gamping. Batu pasirnya tersusun terutama dari butiran andesit dan setempat bersifat gampingan. Singkapan lapisan batu pasir napalan dan batu pasir kelabu di Tanjung Flesko miring ke arah utara sekitar 15 o -20 o . Satuan ini dikolerasikan dengan batu pasir tufaan yang berumur Miosen awal hingga Miosen Akhir di dalam lembar Kotamobagu Apandi 1977. 10 Ttv batuan Gunungapi: Lava, aglomerat dan breksi. Lava, kelabu dan hijau, bersifat andesit, basal dan diabas; kebanyakan terpecahkan amigdaloid. Aglomerat dan breksi, tersusun daripada pecahan andesit, sebagian terkersikkan dan mengandung pirit. Breksinya mengandung sisipan batu pasir hijau tua, rijang, batupasir kwarsa dan batu gamping. Satuan ini mempunyai hubungan jari- jemari dengan batuan sedimen Formasi Tinombo Tts. Di daerah Bolaang Mongondow, satuan ini menyusun Pegunungan Buludawa dan juga terdapat di daerah Bintauna. 11 Gr, tr Batuan Terobosan: Terutama terdiri dari granit gr dan setempat-setempat terjadi pula trakit tr; mungkin terjadi dalam beberapa kala. Di beberapa tempat sekitar kontak batuan terobosan mineralisasi terjadi dan terlihat mineral-mineral pirit dan kalkopirit. Batuan terobosan ini menerobos batuan yang lebih tua Tts dan Tms. 12 Tts Formasi Tinombo Ahlburg 1913: Serpih dan batu pasir dengan sisipan batu gamping dan rijang. Serpih kelabu dan merah, getas sebagian gampingan; rijangnya mengandung radiolarian. Batu pasir, grawake dan kwarsa, kelabu dan hijau, pejal, berbutir halus sampai sedang, sebagian mengandung pirit. Satuan batuan ini diterobos oleh granit, dan trakit, seperti yang terdapat di Bolangitang dan Kaidipang. Dengan batuan gunung api Ttv satuan ini mempunyai hubungan jari- jemari. PROVINSI SULAWESI UTARA 2016-2021 BAB II |GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 9 13 Qa Aluvium : Kerakal, kerikil, pasir dan lanau asal gunung api, lempung, lumpur dan kepingan koral. Aluvium merupakan endapan sungai, rawa dan pantai. Dataran alluvium yang luas terdapat di Tabukan Utara. 14 Qhav Batuan Gunung Api Awu : Aglomerat, lava, tuf, timbunan awan panas, endapan jatuhan dan lahar. Batuan dihasilkan oleh gunung api Awu di P. Sangihe yang letusannya berjenis St. Vincent dan Vulkano. Lava bersusun andesit. Endapan awan panas meliputi daerah sekitar kawah, lembah dan beberapa pantai seperti Mitung dan Bahu. Daerah laharan meliputi lembah-lembah Laine, Kalekuba, Muade, Beha, Patung , Tonggenaha, Apendakile, Biwai, Bunahe, Pato, Sura, Maselihe, Sarukadel, Melebuhi-Akembala dan Kolongan. Formasi geologi lainnya yang terdapat di Kabupaten Kepulauan Sangihe-Sitaro dan Talaud adalah Qhkv batuan gunug api Karangetang, Qhrv batuan gunung api ruang, Qpp formasi Pintareng, Qtsv batuan gunung api Sahendaruman, Qtkv batuan gunung api Kalama, QTtv batuan gunung api Tamata, QTmv batuan gunung api Malingge, Qti batuan terobosan, Tpbv batuan gunung api Bukide, dan Tnbv batuan gunung api Biaro. Dengan mengetahui sifat sifat dan ciri tanah pada masing-masing kelompok tanah kelas tanah sehingga memudahkan pengguna tanah untuk mengelola tanah tersebut agar dapat berproduksi secara optimal. Dalam hal ini peruntukan sumber daya tanah dapat dievaluasi.

2.1.1.5. Hidrologi