Efek pemanasan global terhadap ekosistim laut

10. 6. Efek pemanasan global terhadap ekosistim laut

Proses pemanasan global akan mempengaruhi karakter fisis, biologis dan biogeokimia dari lautan dan pantai, memodifikasi struktur ekologisnya dan fungsi dari struktur tersebut terhadap ekosistim. Dampak global dari pemanasan tersebut meliputi peningkatan tinggi muka laut dan suhu muka laut, penurunan tutupan es di laut dan perubahan salinitas, alkalinitas, meteorologi gelombang laut dan sirkulasi air laut. Akibatnya terjadi umpan balik terhadap sistim iklim dengan perubahan daerah mixing di laut, produksi laut dalam dan upwelling di garis pantai yang pada akhirnya akan mempengaruhi terhadap status, kesetimbangan, produktivitas dan biodiversivitas zona pantai dan ekosistim laut. Perubahan distribusi suhu muka laut akan berakibat dengan perubahan distribusi biota laut dan biodiversitas.

Perubahan habitat laut termasuk meningkatnya suhu muka laut, pelemahan sirkulasi laut, tutupan es di laut dan tinggi muka laut. Perubahan frekuensi gejala ekstrim juga akan terjadi. Kejadian El Niño juga diperkirakan akan meningkat intensitas dan frekuensinya seiring dengan perubahan iklim global. Hal ini akibat meningkatnya energi di atmosfir. Jika terjadi penurunan beda suhu di equator dan di kutub akibat pemanasan global maka terjadi pelemahan sirkulasi atmosfir di banyak tempat (bukan daerah siklon) dan mengakibatkan berkurangnya upwelling. Pengamatan dan penelitian tentang angin dan Perubahan habitat laut termasuk meningkatnya suhu muka laut, pelemahan sirkulasi laut, tutupan es di laut dan tinggi muka laut. Perubahan frekuensi gejala ekstrim juga akan terjadi. Kejadian El Niño juga diperkirakan akan meningkat intensitas dan frekuensinya seiring dengan perubahan iklim global. Hal ini akibat meningkatnya energi di atmosfir. Jika terjadi penurunan beda suhu di equator dan di kutub akibat pemanasan global maka terjadi pelemahan sirkulasi atmosfir di banyak tempat (bukan daerah siklon) dan mengakibatkan berkurangnya upwelling. Pengamatan dan penelitian tentang angin dan

dan pada akhirnya mempengaruhi daya serap terhadap CO 2 dan penimbunannya. Selain itu melemahnya sirkulasi arus laut itu sendiri juga mengurangi kemampuan menyerap CO 2 di permukaannya karena mengurangi wilayah tempat menyerapnya CO 2 . Sedangkan albedo mempengaruhi besarnya intensitas energi radiasi matahari yang dipantulkan oleh muka bumi seperti tutupan awan di daerah tropis.

Proses biologi berperan penting dalam menyerap CO 2 dan membuang karbon dari atmosfir ke laut dalam melalui partikel organik dan dengan arus laut yang melarutkan partikel organik. Proses ini dikenal dengan nama pompa biologis yang memompa kandungan karbon di permukaan laut dan mengendapkannya di kedalaman. Proses ini seringkali dipengaruhi oleh kondisi biocalcification di terumbu karang dan kandungan organisma di lautan. Peningkatan suhu muka laut akan mengakibatkan peningkatan degradasi biologis laut. Perubahan iklim diperkirakan akan mempengaruhi proses yang mengontrol siklus dari berbagai elemen. Proses fotosintesa sebagai faktor utama biota laut

dalam menyerap CO 2 dikontrol oleh keberadaan zat besi. Perubahan runoff dari sungai ke laut akibat pemanasan global akan mempengaruhi nutrisi dan kandungan besi ke laut sehingga

mengakibatkan perubahan daya serap CO 2 di laut. Dampak nyata kemungkinan terdapat di laut semi tertutup dan teluk. Salah satu penelitian akhir menunjukkan bahwa kandungan zat besi dalam jumlah beberapa ton saja dapat menyebabkan pertumbuhan biota

organisme laut yang menyerap CO 2 meningkat pesat. Hal ini

Meteorologi laut Indonesia diramalkan akan dapat membuat kondisi atmosfir menjadi jauh labih

dingin dan sehingga dapat menyebabkan timbulnya iklim era es seperti beberapa ribu tahun yang lalu.

Sudah lama diketahui bahwa ada hubungan erat antara distribusi ikan dan perubahan iklim. Perubahan suhu, salinitas, nutrisi, tinggi muka laut kondisi arus dan tutupan es diyakini mempengaruhi distribusi tersebut. Suhu laut juga mempunyai efek langsung dengan pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva ikan dan ikan muda. Suhu laut juga mempengaruhi laju produksi biologis dan akhirnya ketersediaan makanan di lautan yang merupakan regulator utama dari distribusi dan kumpulnya ikan. Sebagai contoh adalah penyebaran ikan tuna di utara dan timur laut pulau Papua yang erat terkait dengan peristiwa El Niño dan La Niña. Keterkaitan penyebaran tuna dengan suhu muka laut tersebut diyakini akan berpengaruh pula jika terjadi proses pemanasan global. Jumlah penangkapan ikan sarden di Pasific utara sebagai contoh berikutnya juga terpengaruh dengan variabilitas iklim dekadal di daerah tersebut. Hal ini dirasakan pada penangkapan ikan sarden di laut Jepang, California dan Chile. Di Tasmania, Australia, berkurangnya stress angin permukaan di perairannya mengurangi produksi zooplankton secara besar besaran dan mempengaruhi densitas ikan Jack Makerel. Peningkatan suhu muka laut di laut utara Pasific diyakini akan menahan distribusi Sokeye Solmon keluar lautan Pasific utara dan menuju laut Bering. Hal serupa mirip dengan kasus tahun El Niño di wilayah Pasifik Timur. Dari beberapa fakta diatas, efek dari pemanasan global terhadap distribusi ikan di wilayah perairan Indonesia masih banyak belum diketahui. Salah satu faktor seperti telah dibahas diatas yang mungkin adalah pengurangan gradien suhu muka laut antara daerah tropis dan kutub sehingga memperlemah angin dan mengurangi potensi upwelling dan berakibat pada distribusi nutrisi dan distribusi ikan.

Perubahan iklim global akan membawa efek perubahan fisis dan ekosistim di lingkungan laut dan air tawar. Tinggi muka air dan suhu Perubahan iklim global akan membawa efek perubahan fisis dan ekosistim di lingkungan laut dan air tawar. Tinggi muka air dan suhu

Gambar 10.6. Kondisi strata suhu pada kedalaman laut sebelum (kiri) dan sesudah (kanan) pemanasan global terjadi pergeseran ke suhu tinggi di lapisan permukaan, mixing dan thermoklin.

Keberadaan mamalia laut dan burung burung pantai juga banyak dipengaruhi oleh pola iklim. Perubahan komposisi mamalia dan

Meteorologi laut Indonesia burung pantai di laut Pasific utara dipercaya dipengaruhi oleh variasi

iklim. Penyelidikan menemui penyebaran ikan paus berhubungan erat dengan situasi El Niño. Pengurangan tutupan es di kutub akan mempersulit beruang kutub untuk memangsa mangsa mereka. Lebih lamanya masa musim panas dikutub akan juga mempengaruhi waktu berburu beruang kutub sehingga memperlama waktu berpuasa mereka. Hal ini justru menambah peluang hidup mangsanya seperti anjing laut.

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5

Analisis pengaruh modal inti, dana pihak ketiga (DPK), suku bunga SBI, nilai tukar rupiah (KURS) dan infalnsi terhadap pembiayaan yang disalurkan : studi kasus Bank Muamalat Indonesia

5 112 147

Dinamika Perjuangan Pelajar Islam Indonesia di Era Orde Baru

6 75 103

Perspektif hukum Islam terhadap konsep kewarganegaraan Indonesia dalam UU No.12 tahun 2006

13 113 111

Pengaruh Kerjasama Pertanahan dan keamanan Amerika Serikat-Indonesia Melalui Indonesia-U.S. Security Dialogue (IUSSD) Terhadap Peningkatan Kapabilitas Tentara Nasional Indonesia (TNI)

2 68 157

Sistem Informasi Pendaftaran Mahasiswa Baru Program Beasiswa Unggulan Berbasis Web Pada Universitas Komputer Indonesia

7 101 1