ENSO and laut Indonesia

6. 5. ENSO and laut Indonesia

Peristiwa El Niño sendiri diakibatkan oleh proses interaksi laut atmosfir di daerah Pasifik yang tidak hanya merubah arah sirkulasi atmosfir tetapi juga pola arus dan iklim di benua maritim Indonesia. Penyebab utama dari kejadian El Niño hingga saat ini masih diperdebatkan. Pada penganut paham penyebab akibat kejadian di atmosfer seringkali beranggapan ada hembusan ke arah timur (easterly yang mendorong perpindahan kolam hangat ke arah timur. Sementara penganut paham fenomena laut memakai indikasi bahwa kejadian El Niño selalu dimulai dengan terjadinya lidah hangat yang berfluktuasi menjulur ke arah timur. Lidah hangat ini terjadi pada kedalaman lapisan termoklin sekitar 300 m di bawah muka laut. Pada saat fase awal gejala El Niño lidah hangat pada lapisan ini menjalar jauh ke timur dan berdiam disana selama episode El Niño. Gejala seperti ini sudah terdeteksi pada kasus El Niño parah tahun 1997/1998 dengan program pemasangan TAO/Triton buoy (Gambar 6.6) di lepas samudera Pasifik pada proyek riset TOGA COARE.

ENSO atau El Niño Southern Oscillation adalah fenomena alam global yang berpusat di samudera Pasifik. Fluktuasi atau osilasi dari ENSO terdiri dari tiga fenomena yaitu kondisi normal, El Niño dan La Niña. Pembagian kriteria pada masing masing tergantung pada nilai suhu muka laut pada daerah acuan yang dikenal sebagai daerah Nino1, Nino2 Nino3 dan Nino4. Daerah tersebut tersebar dari yang paling

Meteorologi laut Indonesia timur (Nino1) hingga mendekati daerah Wam pool di sebelah utara

Papua Nugini (Nino4). Apabila anomali suhu muka laut di daerah Nino tersebut bersifat positif atau lebih hangat melebihi 1 °C dari

normalnya maka akan terjadi El Niño, sedangkan peristiwa sebaliknya disebut dengan La Niña. Peristiwa El Niño merupakan peristiwa yang terjadi di atmosfir dan laut. Pemicu dari El Niño ini hingga saat ini belum diidentifikasi secara pasti. Pada fase awal El Niño akan terjadi tiupan angin ke timur yang dikenal dengan easterly wind burst dan pergeseran kolam hangat ke timur sehingga terjadi perubahan pola arus laut dan angin.

Gambar 6.6. Barisan Tropical Atmosphere Ocean (TAO) dari moored buoys yang dioperasikan oleh NOAA Pacific Marine Environmental Laboratory dengan kolaborasi bersama Jepang, Korea, Taiwan, dan Perancis.

El Niño banyak membawa dampak terhadap iklim dan laut di wilayah Indonesia terutama di Indonesia bagian timur. Perpindahan kolam hangat ke sebelah timur samudera Pasifik akan berakibat dinginnya kolam hangat yang biasanya mengalir ke wilayah Indonesia timur. Aliran arus dingin ini membawa konsekuensi berkurangnya evaporasi dan sekaligus berkurangnya curah hujan. Pada kondisi El Niño ekstrem seperti kasus tahun 1997, perubahan yang terjadi membawa akibat kemarau panjang dan resiko kebakaran hutan tinggi karena keringnya udara saat. Salah satu peluang dari masuknya arus dingin selama gejala El Niño ini adalah naiknya ikan ikan laut dalam ke atas El Niño banyak membawa dampak terhadap iklim dan laut di wilayah Indonesia terutama di Indonesia bagian timur. Perpindahan kolam hangat ke sebelah timur samudera Pasifik akan berakibat dinginnya kolam hangat yang biasanya mengalir ke wilayah Indonesia timur. Aliran arus dingin ini membawa konsekuensi berkurangnya evaporasi dan sekaligus berkurangnya curah hujan. Pada kondisi El Niño ekstrem seperti kasus tahun 1997, perubahan yang terjadi membawa akibat kemarau panjang dan resiko kebakaran hutan tinggi karena keringnya udara saat. Salah satu peluang dari masuknya arus dingin selama gejala El Niño ini adalah naiknya ikan ikan laut dalam ke atas

Gambar 6.7. Perubahan anomali suhu muka laut dan upwelling di laut Banda selama perioda El Niño dan La Niña (Gordon dan Susanto 2001).

Dari gambar diatas dapat terlihat bahwa dampak atau pengaruh El Niño tidak seragam dalam tahun kejadian El Niño. Ada bulan bulan dimana dampak tersebut menjadi maksimal dan ada saat kapan dampak tersebut mulai terasa. Episode El Niño mulai terasa pada bulan April dan berkembang hingga mencapai puncaknya pada bulan Agustus dan September. Setelah itu dampak dari El Niño tersebut akan menghilang pada akhir tahun. Karena dampak dari ENSO sangat terasa pada saat Indonesia mengalami musim kemaran, maka dari gejala alam diatas, yaitu El Niño dan La Niña, kasus El Niño akan memberikan dampak yang lebih merusak. Hal ini dikarenakan sifat dari El Niño yang akan memberikan kekeringan yang lebih pada saat benua maritim Indonesia mengalami musim yang telah kering.

Meteorologi laut Indonesia Sedangkan pada kasus tahun La Niña, kekeringan di musim kemarau

akan berkurang dengan kejadian sebaliknya dari El Niño. Dampak ENSO akan tidak terasa pada puncak musim hujan karena sistim monsoon dan arus laut menghambat pengaruh tersebut. Besarnya dampak El Niño pada musim kemarau dan menghilangnya dampak tersebut pada musim hujan lebih disebabkan oleh sirkulasi laut wilayah Indonesia. Pada pertengahan musim kemarau, arus laut akan mengalirkan masa laut dari wilayah kolam hangat ke wilayah timur Indonesia. Pada saat El Niño, sirkulasi arus laut ini membawa masa air dingin yang menghambat hujan ke wilayah Indonesia. Pada paruh setengah tahun berikutnya, sirkulasi arus laut akan membawa masa air dari wilayah Indonesia keluar menuju kolam hangat dan menghambat dampak ENSO bagi wilayah Indonesia.

Permasalahan lain dari gejala El Niño adalah kemampuan untuk melakukan prediksi kedatangan El Niño seperti kasus El Niño ekstrim. Mengingat dampak yang sangat luas yang terasa di wilayah Indonesia, maka prediksi kedatangan El Niño merupakan hal yang sangat penting untuk membuat penataan kerja dan manajemen lapangan bagi pertanian, pariwisata, transportasi energi dan berbagai sektor ekonomi lainnya. Upaya untuk menghasilkan prediksi yang handal sering dilakukan dengan memakai berbagai metoda peramalan seperti secara statistik atau dinamis memakai model iklim. Kesulitan utama dari berbagai peramalan tersebut adalah turunnya kinerja peramalan pada waktu musim peralihan ENSO yaitu pada bulan Maret April dan Mei. Pada masa peralihan ini belum jelas nampak kecendrungan El Niño, apakah menuju ke situasi normal, El Niño atau La Niña. Kondisi yang tidak jelas ini biasanya menghambat kinerja berbagai teknik peramalan yang ada. Setelah melewati masa tersebut, kinerja model akan menjadi lebih baik dan kita dapat memperoleh gambaran apakah tahun ini kita melewati masa El Niño ekstrim atau tidak.

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5

Analisis pengaruh modal inti, dana pihak ketiga (DPK), suku bunga SBI, nilai tukar rupiah (KURS) dan infalnsi terhadap pembiayaan yang disalurkan : studi kasus Bank Muamalat Indonesia

5 112 147

Dinamika Perjuangan Pelajar Islam Indonesia di Era Orde Baru

6 75 103

Perspektif hukum Islam terhadap konsep kewarganegaraan Indonesia dalam UU No.12 tahun 2006

13 113 111

Pengaruh Kerjasama Pertanahan dan keamanan Amerika Serikat-Indonesia Melalui Indonesia-U.S. Security Dialogue (IUSSD) Terhadap Peningkatan Kapabilitas Tentara Nasional Indonesia (TNI)

2 68 157

Sistem Informasi Pendaftaran Mahasiswa Baru Program Beasiswa Unggulan Berbasis Web Pada Universitas Komputer Indonesia

7 101 1