ENSO dan ikan tangkap
8. 4. ENSO dan ikan tangkap
Fenomena El Niño seringkali dihubungkan dengan perubahan fisis dan biologis di lautan yang mempengaruhi distribusi ikan. Beberapa perubahan penting yang diakibatkan adalah perubahan pada suhu muka laut, pergerakan vertikal, struktur thermal laut (terutama di pesisir) dan perubahan arus upwelling di pesisir. Perubahan tersebut dapat secara langsung mempengaruhi komposisi dan kelimpahan ikan. Pada wilayah yang mengalami peningkatan suhu permukaan akibat El Niño, spesies ikan akan berenang lebih ke daerah sub tropis menjauhi wilayah hangat atau berenang lebih dalam. Ikan yang bertahan akan mengalami pelambatan pertumbuhan, reproduksi dan daya tahan.
Pada saat El Niño tahun 1997 terjadi pergerakan ikan dalam jumlah besar menjauhi daerah tropis dan mengurangi tangkapan ikan di wilayah pasifik timur seperti pantai barat Amerika Serikat. Ikan tropis seperti mahi mahi, ikan pedang, marlin garis dan marlin biru terlihat berada di lepas pantai Alaska hingga Oregon. Ikan lain seperti Whitebait smelt, thresher shark, finescale triggerfish, spotted cuskeel, Pacific saury, common dolphinfish, white seabass, fantail ragfish, halfmoon, ocean sunfish, barracuda, California tonguefish, dan California lizardfish terpantau pada daerah yang bukan daerah asal mereka. Selain itu juga terjadi pergerakan ke utara dari cumi cumi dan gangguan terhadap pertumbuhan ikan salmon di samudera Pasifik. Dalam pengertian ini terjadi penurunan tangkapan ikan yang berarti kehilangan potensi ekonomi. Kasus pada saat El Niño akan sangat berguna karena potensi perubahan iklim di masa mendatang akan Pada saat El Niño tahun 1997 terjadi pergerakan ikan dalam jumlah besar menjauhi daerah tropis dan mengurangi tangkapan ikan di wilayah pasifik timur seperti pantai barat Amerika Serikat. Ikan tropis seperti mahi mahi, ikan pedang, marlin garis dan marlin biru terlihat berada di lepas pantai Alaska hingga Oregon. Ikan lain seperti Whitebait smelt, thresher shark, finescale triggerfish, spotted cuskeel, Pacific saury, common dolphinfish, white seabass, fantail ragfish, halfmoon, ocean sunfish, barracuda, California tonguefish, dan California lizardfish terpantau pada daerah yang bukan daerah asal mereka. Selain itu juga terjadi pergerakan ke utara dari cumi cumi dan gangguan terhadap pertumbuhan ikan salmon di samudera Pasifik. Dalam pengertian ini terjadi penurunan tangkapan ikan yang berarti kehilangan potensi ekonomi. Kasus pada saat El Niño akan sangat berguna karena potensi perubahan iklim di masa mendatang akan
Meteorologi laut Indonesia Gambar 8.4. Perpindahan ikan skipjack tuna yang ditandai, dimana a. tuna yang
dilepas bulan April 1991 dan ditangkap sebelum Februari 1992. B. Tuna dilepas bulan Mei 1991, dan ditangkap sebelum Februari 1992. C. Tuna dilepas bulan Maret 1992 dan ditangkap bulan Oktober 1992. Garis panah menunjukkan arah dan besaran perpindahan dari ikan tuna bersar metoda pusat gravity selama masa penangkapan (Lehodey et al. 1997).
Untuk wilayah benua maritim Indonesia, El Niño berarti aliran massa air permukaan yang dingin karena berpindahnya wam pool ke timur. Aliran massa air dingin terdeteksi oleh aliran ikan tuna menuju wilayah perairan utara Indonesia (Lehodey et al., 1997). Dengan sifat iklim seperti ini maka benua maritim Indonesia sangat diuntungkan oleh kondisi El Niño dimana terdapat aliran ikan dari laut dalam menuju permukaan dan potensi pergeseran migrasi ikan masuk ke perairan wilayah Indonesia. Selain itu juga terdapat potensi upwelling akibat angin permukaan yang juga mendukung kelimpahan ikan di muka laut. Kondisi di dunia perikanan benua maritim tersebut sangat bertolak belakang dibandingkan dengan kondisi pertanian sebagai dampak kejadian El Niño dimana kekeringan hebat terjadi saat puncak pengaruh El Niño yaitu pada saat puncak musim kemarau. Akan tetapi keuntungan di sektor perikanan ini tidak serta merta dapat berdampak positif bagi perekonomian karena mayoritas mata pencaharian masih di bidang pertanian dibandingkan perikanan.