Efek pemanasan global terhadap populasi pantai
10. 7. Efek pemanasan global terhadap populasi pantai
Paling kurang 20% dari populasi dunia hidup dalam jarak 30 km dari garis pantai dan dua kalinya pada jarak 100 km dari laut. Sehingga perubahan terhadap sistim ekologi dan ekosistim pantai akan berpengaruh besar terhadap populasi di daerah pantai. Daerah daerah pantai dunia telah mendapat tekanan daeri berbagai faktor seperti peningkatan jumlah penduduk, perusakan habitat dan peningkatan polusi dari atmosfir, yang bersumber dari daratan dan sungai. Dengan tambahan meningkatnya radiasi sinar ultra violet akibat rusaknya ozon akan membawa konsekuensi yang jauh lebih parah.
Perubahan pada curah hujan, pH, suhu laut, angin terlarutnya CO 2 dan salinitas akan mempengaruhi kualitas air di estuari dan perairan pantai. Beberapa organisma penyekit dan spesies algae terpengaruh pada faktor faktor fisis tersebut. Pada dekadal terakhir ditemui penyekit yang mempengaruhi organisme laut seperti terumbu karang dan rumput laut. Kerusakan terparah terumbu karang pada tahun 1997 – 1998 berhubungan erat dengan gejala El Niño. Dilaporkan juga penyakit baru pada penyebaran terumbu karang foraminifera dengan implikasi sedimentasi pantai. Siklus ENSO dan peningkatan suhu laut berkorelasi dengan peningkatan penyakit Dermo (akibat parasit bakteri protozoa) dan MSX (multinucleated spore) pada pembudi dayaan oyster sepanjang pantai timur amerika. Beberapa penyakit tersebut di transfer kepada manusia akibat mengkonsumsi oyster Perubahan pada curah hujan, pH, suhu laut, angin terlarutnya CO 2 dan salinitas akan mempengaruhi kualitas air di estuari dan perairan pantai. Beberapa organisma penyekit dan spesies algae terpengaruh pada faktor faktor fisis tersebut. Pada dekadal terakhir ditemui penyekit yang mempengaruhi organisme laut seperti terumbu karang dan rumput laut. Kerusakan terparah terumbu karang pada tahun 1997 – 1998 berhubungan erat dengan gejala El Niño. Dilaporkan juga penyakit baru pada penyebaran terumbu karang foraminifera dengan implikasi sedimentasi pantai. Siklus ENSO dan peningkatan suhu laut berkorelasi dengan peningkatan penyakit Dermo (akibat parasit bakteri protozoa) dan MSX (multinucleated spore) pada pembudi dayaan oyster sepanjang pantai timur amerika. Beberapa penyakit tersebut di transfer kepada manusia akibat mengkonsumsi oyster
Beberapa masalah pantai yang mungkin timbul diantaranya peningkatan banjir akibat badai, peningkatan erosi pantai, intrusi air laut ke dalam air tanah, menyeruaknya daerah pasang surut hingga estuari dan sistim sungai dan peningkatan tinggi muka laut dan suhu daratan. Dalam 100 tahun terakhir sekitar 70 % pantai pasir dunia telah mundur akibat erosi dan sekitar 20 – 30 % stabil dan sekitar 10% bertambah luas ke laut. Dengan pemanasan global dan peningkatan suhu muka laut akan terjadi tendensi erosi lebih lanjut. Pendekatan multi disiplin diperlukan untuk menggabungkan beberapa faktor seperti morfologi pantai, suplai sedimen, tekstur pantai dan komposisi, sejarah tektonik dan keberadaan proteksi pantai biologis seperti hutan bakau. Pada saat El Niño laju peningkatan erosi pantai menjadi lebih nyata. Keberadaan hutan bakau penting untuk tempat produksi makanan laut dan sumber produk kayu dan perlindungan laut. Di Thailand, 50 % hutan bakau telah hilang dalam 35 tahun terakhir. Hutan tersebut diganti oleh penumpukan sedimen di pantai, pada akhirnya hutan bakau tersebut menjalar jauh ke tengah laut. Dalam berbagai penelitian disebutkan bahwa hutan bakau juga terpengaruh oleh kenaikan tinggi muka laut.
Terumbu karang merupakan sumber utama biodiversitas dan mereka merupakan tempat lebih dari 25 % dari seluruh jenis ikan dan mengandung lebih banyak spesies dari hutan tropis. Terumbu karang penting bagi kepulauan atoll, perlindungan pantai, sumber pasir laut, daya tarik turisme dan masa depan bioteknologi laut. Lebih dari 80% terumbu karang di asia dalam bahaya akibat perbuatan manusia seperti industrialisasi, polusi, turisme, urbanisasi, buangan pertanian, buangan limbah air perkotaan, sedimentasi, penangkapan berlebihan
Meteorologi laut Indonesia penambangan pasir, reklamasi pantai, penyakit dan predator. Proyeksi
kerusakan akibat kenaikan tinggi muka laut dianggap kecil tetapi kenaikan suhu muka laut yang diprediksikan diatas 1 – 2 ºC pada tahun 2100 akan menyebabkan terumbu karang berada diatas ambang
toleransi hidupnya. Dengan meningkatnya kandungan CO 2 akan menurunkan kadar kapur (CaCO 3 ) pada terumbu karang tersebut sehingga membahayakan kelangsungan hidupnya.