Sosial Budaya Masyarakat Melayu Langkat

3.2. Sosial Budaya Masyarakat Melayu Langkat

Suku Melayu Langkat Masyarakat suku Melayu Langkat hampir seluruhnya memeluk agama Islam, yang telah berkembang di kalangan orang Melayu Langkat sejak beberapa abad yang lalu. Agama Islam begitu kuat tumbuh dalam masyarakat Melayu Langkat, terlihat dari segala bentuk tradisi adat-istiadat dan budaya suku Melayu Langkat banyak dipengaruhi unsur budaya Islam. Menurut data statistik jumlah penduduk Langkat berjumlah 967.535 jiwa. Penduduk suku Melayu berjumlah 14,93 dari seluruh jumlah suku yang ada di Kabupaten Langkat, suku Melayu menempati urutan kedua terbesar setelah suku Jawa dengan jumlah 56,87 Sumber: BPS Langkat 2011. adalah salah satu suku Melayu yang terdapat di Sumatera Utara. Pemukiman suku Melayu Langkat ini berada di wilayah kabupaten Langkat. Penyebaran suku Melayu Langkat ini mulai dari daerah kota Medan, Binjai, Bahorok, Stabat, Tanjung Pura, Pangkalan Brandan, Pangkalan Susu dan hampir di seluruh wilayah Kabupaten Langkat. Masyarakat Melayu Langkat memiliki rumah tradisional dengan bentuk khas Melayu. Dibangun dengan bentuk rumah panggung, biasanya dibuat dari bahan kayu hitam. Pintu masuk ke dalam rumah biasanya berada di samping rumah, dengan sebuah tangga, tetapi saat ini masyarakat Melayu Langkat sudah ada yang menempatkan pintu masuk dan tangga di depan rumah. Rumah suku Melayu Langkat menggunakan atap yang terbuat dari daun nipah daun rumbia yang banyak tumbuh subur di rawa-rawa daerah ini. Atap yang terbuat dari daun nipah ini, memberikan rasa sejuk dan nyaman Universitas Sumatera Utara bagi mereka yang berteduh di bawahnya, meskipun cuaca sedang terik dan panas. Gambar 3.2 Rumah Adat Masyarakat Melayu Kabupaten Langkat Masyarakat Melayu Langkat saat ini memiliki profesi atau mata pencaharian beragam, namun, sebagian besar mereka hidup sebagai petani. Mereka menanam berbagai jenis tanaman di ladang seperti: padi, ubi, jagung, berbagai jenis sayuran dan buah-buahan. Di daerah pesisir biasanya penduduk menjadi nelayan. Selain itu mereka memilih profesi sebagai pedagang, nelayan, sektor pemerintahan dan sektor swasta. Di sisi lain beberapa dari mereka ada juga yang menjadi buruh di perkebunan dan lain-lain.

3.3 Kondisi Daerah Kabupaten Langkat