Pendahuluan Tipe-tipe Eufemisme yang Diperoleh dari Rangkaian Upacara Adat

BAB V TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Pendahuluan

Bab ini memaparkan temuan penelitian disertai pembahasan yang menyangkut tipe eufemisme yang ditemukan dalam percakapan upacara adat perkawinan Masyarakat Melayu Langkat. Temuan eufemisme ini terdapat dalam beberapa peristiwa, yaitu: 1 mengantar pengantin laki-laki, 2 hempang pintu, 3 bersanding, 4 tepung tawar, 5 makan nasi hadap- hadapan, dan 6 serah terima pengantin laki-laki kepada keluarga pengantin perempuan. Pada bagian pembahasan temuan penelitian ini, dibahas juga hal yang berkaitan dengan kearifan lokal eufemisme di dalam isi pantun. Pantun sebagai karya tradisional Melayu, sangat dinamis, mempunyai ciri universal dan dapat digunakan pada situasi apapun Sinar, 2011:2 5.2 Temuan Penelitian 5.2.1 Eufemisme dalam Upacara Mengantar Pengantin Laki-laki Setelah segala sesuatu dianggap siap, pengantin laki-laki dan rombongannya berangkat menuju ke rumah pengantin perempuan dengan beriringan. Sekitar 100 atau 200 meter dari rumah pengantin perempuan, rombongan keluarga pengantin laki-laki berhenti sejenak untuk memberi 59 Universitas Sumatera Utara kesempatan tuan rumah mempersiapkan diri dalam menyambut rombongan pengantin laki-laki. Upacara penyambutan ini dipimpin langsung oleh para penghulu telangkai adat yang menjadi utusan dari kedua pihak keluarga pengantin. Upacara yang berlangsung disampaikan dengan menggunakan pantun. Menurut Allan dan Burridge 1991:12, ada 16 tipe eufemisme sebagaimana telah dikemukakan pada bab II. Pada upacara adat perkawinan yang berlangsung ditemukan banyak ungkapan berupa frasa, kelompok kata yang direalisasikan dalam bentuk pantun, yang mengandung makna eufemisme. Beberapa ungkapan yang mengandung eufemisme dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 5.1 Tipe Eufemisme dalam Upacara Mengantar Pengantin Laki-laki Di bawah ini adalah deskripsi hasil analisis dari temuan peneliti, yang mengandung eufemisme berdasarkan ungkapan-ungkapan berupa frasa atau kelompok kata pada upacara mengantar pengantin laki-laki. 1. Hilanglah gelap terbitlah terang No Ungkapan dalam Bahasa Melayu Bahasa Indonesia Tipe 1 Hilanglah gelapTerbit Selamatlah kita dari dahu sampai sekarang lah terang dan masa yang akan datang Hilanglah gelap terbit lah terang Selamatlah kita dari dahulu sampai sekarang dan masa yang akan datang Metafora metaphor 2 Adat zaman bahari bermacam ragam adat negeri Adat budaya jadi tumpuan Tak lapuk dek hujan tak lekang dek panas Pusaka datuk nenek dari zaman ke zaman Adat zaman bahari bermacam ragam adat negeri Tidak lapuk di hujan tidak lekang di panas Adat budaya jadi tumpuan Pusaka datuk nenek dari zaman ke zaman Metafora metaphor Universitas Sumatera Utara Ungkapan ini disampaikan juru bicara pihak lelaki kepada calon mempelai lelaki dan rombongan saat upacara mengantar pengantin laki-laki berlangsung. Ungkapan tersebut dimaksudkan untuk memberi semangat kepada calon mempelai laki-laki sebelum mempelai laki-laki menjalani berbagai rangkaian kegiatan upacara adat perkawinan. Ungkapan di atas termasuk dalam kategori eufemisme karena menggunakan perumpamaan untuk menyampaikan maksud yang sesungguhnya. 2. Tak lapuk dek hujan tak lekang dek panas Ungkapan ini digunakan untuk menggambarkan kehidupan berumah tangga yang kuat, kokoh dan tangguh walau banyak tantangan dan godaan yang datang. Ungkapan ini menggambarkan bahwa pasangan pengantin akan tetap setia selamanya meskipun diterpa hujan dan panas. Tak lapuk dek hujan tak lekang dek panas termasuk kategori eufemisme karena menggunakan kiasan untuk memperhalus bahasa.

5.2.2 Eufemisme dalam Upacara Hempang Pintu

Berdasarkan pengamatan dan penelitian pada upacara hempang pintu ditemukan beberapa ungkapan yang mengandung eufemisme. Ungkapan yang mengandung eufemisme dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 5.2 Tipe Eufemisme dalam Upacara Hempang Pintu No Ungkapan dalam Bahasa Melayu Bahasa Indonesia Tipe Universitas Sumatera Utara Berikut ini adalah analisis dari temuan peneliti yang mengandung eufemisme berdasarkan ungkapan-ungkapan berupa frasa atau kelompok kata pada upacara hempang pintu. 3. Mempelai Mempelai adalah orang yang sedang melangsungkan pernikahannya. Mempelai adalah ungkapan lain untuk menyebut kata pengantin. Pengantin laki- laki disebut sebagai mempelai pria sedangkan pengantin perempuan disebut 1 Lama sudah tegak berdiri Dengan pengantin beserta rombongan Apa syarat adat yang kami patuhi Supaya lekas mempelai kami duduk di pelaminan Lama sudah tegak berdiri Dengan pengantin beserta rombongan Apa syarat adat yang kami patuhi Supaya lekas mempelai kami duduk di pelaminan Satu kata mengantikan kata yang lain one for substitution 2 Kalau rumah tide bepintu Kalau rumah tidak berpintu Dimane arah boleh disingkap Dimana arah dapat di singkap Satu kata mengantikan kata yang lain one for substitution 3 Kalau puan kata begitu Inilah kunci dua serangkap Kalau nona kata begitu inilah kunci dua serangkap Satu kata mengantikan kata yang lain one for substitution 4 Kagum melihat kain Beginikah adat resam Melayu terbentang Hajat yang baik kami yang datang Mengapa pula ada hempang pintu Kagum melihat kain terbentang Beginikah adat resam Melayu Hajat yang baik kami yang datang Mengapa pula ada hempang pintu Melebih-lebih kan hyperbole Universitas Sumatera Utara sebagai mempelai wanita. Penyebutan kata mempelai ditujukan untuk memuliakan pengantin yang sedang berbahagia. 4. Di mane arah boleh disingkap Arah adalah jurusan, tujuan, atau maksud yang hendak dituju. Disingkap adalah kata yang dipakai untuk melukiskan sesuatu yang telah, terbuka, terkuat, atau sesuatu yang tidak rahasia lagi dan diketahui secara umum. Ungkapan tersebut menggambarkan apa yang menjadi tujuan atau maksud bagi pasangan pengantin telah terbuka. 5. Inilah kunci dua serangkap Kunci diisaratkan sebagai syarat yang menjadi penentu apakah sebuah apacara perkawinan dapat dilanjutkan atau tidak. Upacara perkawinan hanya dapat dilaksanakan apabila kesepakatan yang menjadi syarat adat telah terpenuhi oleh pihak keluarga pengantin laki-laki. Kunci dua serangkap adalah eufemisme yang digunakan untuk mengganti kata uang. 1. Kagum melihat kain terbentang Pihak keluarga laki-laki berharap agar perjalanan mereka untuk masuk ke- rumah mempelai wanita dapat berjalan dengan lancar. Kagum melihat kain terbentang merupakan ungkapan eufemisme yang digunakan untuk menghindari kata kasar dan tidak sopan. Universitas Sumatera Utara

5.3.3 Eufemisme dalam Upacara Bersanding

Acara bersanding merupakan puncak dari seluruh upacara perkawinan. Acara bersanding adalah menyandingkan pengantin laki-laki dan perempuan untuk disaksikan oleh para keluarga, teman, dan para tamu. Acara bersanding ini bertujuan untuk mengumumkan ke khalayak bahwa mereka atau pengantin laki-laki dan perempuan telah sah dan resmi menikah. Tidak berbeda dengan acara sebelumnya, pada acara bersanding ini banyak juga digunakan pantun untuk menyampaikan maksud maupun pesan kepada pengantin dan keluarga. Berikut ini dikemukakan beberapa ungkapan yang mengandung eufemisme dalam bentuk tabel. Tabel 5.3 Tipe Eufemisme dalam Upacara bersanding No Ungkapan dalam Bahasa Melayu Bahasa Indonesia Tipe 1 Disaksikan oleh tua dan muda Pengantin bersanding bagaikan raja Pengantin bersanding bagai kan raja Disaksikan oleh tua dan muda Ungkapan figurative figurative expression 2 Pahit dan manis sama dirasa Pahit dan manis sama dirasa Metapora metaphor 3 Atas berkenan bapak- bapak ibu-ibutuan- tuan dan puan-puan yang telah datang meringankan langkah memenuhi jemputan majelis ini. Atas berkenan bapak- bapak ibu-ibutuan-tuan dan puan-puan yang telah datang meringankan langkah memenuhi jemputan majelis ini Sirkomlokasi circum locution Universitas Sumatera Utara Di bawah ini deskripsi hasil analisis dari temuan peneliti, yang mengandung makna eufemisme berdasarkan ungkapan-ungkapan berupa frasa atau kelompok kata pada upacara bersanding. 7. Pengantin bersanding bagaikan raja Ungkapan pada kalimat di atas dimaksudkan untuk menggambarkan bahwa kedua pasang pengantin tampak mempesona, serasi dan berwibawa duduk berdampingan di pelaminan. Dengan ungkapan ini diharapkan keluarga maupun pengantin itu sendiri merasa senang dan puas dengan penampilan atau suasana pesta yang berlangsung. Pada kalimat ini terlihat jelas bahwa eufemisme yang digunakan adalah tipe ungkapan figurative Karena menggunakan ibarat atau perumpamaan pada kalimat tersebut. 8. Pahit dan manis sama dirasa Pada ungkapan di atas, dapat diartikan bahwa sepasang pengantin apabila- telah sah menjadi suami dan istri hendaknya senantiasa hidup bersama baik dalam suka maupun duka. Ungkapan pahit dan manis sama dirasa digunakan untuk memperhalus makna kata. Pahit diartikan sebagai sesuatu keadaan yang dirasa tidak nyaman atau susah, jauh dari rasa bahagia. Sedangkan manis, berlawanan 4 Kami terime dengan muka yang jernih Kami sambut dengan hati yang suci Kami tunggu dengan dada yang lapang. Kami terima dengan muka yang jernih Kami sambut dengan hati yang suci Kami tunggu dengan dada yang lapang Melebih-lebihkan hyperbole Universitas Sumatera Utara dengan rasa pahit, yang berarti senang atau bahagia, tercukupinya segala kebutuhan dan keperluan dalam hidup ini. 9. Atas berkenan bapak-bapakibu-ibutuan-tuan dan puan-puan yang telah datang meringankan langkah memenuhi jemputan majelis ini Ungkapan pada kalimat di atas menggambarkan kesopanan berbahasa yang disampaikan oleh tuan rumah terhadap para tamunya. Meringankan langkah diartikan sebagai perbuatan yang tulus, datang dengan niat yang penuh dengan keiklasan untuk menyaksikan acara pernikahan yang berlangsung. 10. Kami terime dengan muka yang jernih Kami sambut dengan hati yang suci Kami tunggu dengan dada yang lapang. Ketiga ungkapan pada kalimat di atas, memiliki makna yang hampir sama atau berdekatan. Muka yang jernih, hati yang suci, dan dada yang lapang merupakan pilihan kata yang diupayakan untuk dapat memberikan penghormatan terhadap tamu yang datang. Penghormatan terhadap tamu merupakan hal yang diutamakan dalam adat Melayu.

5.2.4 Eufemisme dalam Upacara Tepung Tawar

Tepung tawar hakikatnya merupakan pertanda bahwa para orang tua telah merestui, dan berdoa semoga pengantin dapat menjalani bahtera rumah Universitas Sumatera Utara tangga dengan baik, terhindar dari berbagai kesusahan, keluarga dapat langgeng, suka dan duka bersama sampai akhir hayat memisahkan. Berikut ini adalah tabel yang berisi ungkapan yang mengandung eufemisme pada upacara tepung tawar. Tabel 5.4 Tipe Eufemisme dalam Upacara Tepung Tawar No Ungkapan dalam Bahasa Melayu Bahasa Indonesia Tipe 1 Hutang syarak sudah selesai Hutang syarak sudah selesai Satu kata mengantikan kata yang lain one for substitution 2 Sudah berlangsung akad dan nikah Sudah berjawab ijab dan kabul Sudah diturut sunnah nabi Sudah berlangsung akad dan nikah Sudah terjawab ijab dan kabul Sudah diturut sunnah nabi Sirkomlokasi circum locution 3 Hutang tak boleh dianjak-anjak Hutang tak boleh dialih- alih Bila dianjak dia layu Bila dialih dia mati Hutang tak boleh dianjak-anjak Hutang tak boleh dialih- alih Bila dianjak dia layu Bila dialih dia mati Satu kata mengantikan kata yang lain one for substitution 4 Tepung tawar sudah direnjis. Semoga berkekalan Sudah dibilas pula dengan do‘a persaudaraan dua keluarga Tepung tawar sudah direnjis Sudah dibilas pula dengan do‘a Semoga berkekalan persaudaraan dua keluarga Satu kata mengantikan kata yang lain one for substitution Universitas Sumatera Utara Di bawah ini deskripsi analisis dari temuan peneliti yang mengandung makna eufemisme berdasarkan ungkapan-ungkapan berupa frasa atau kelompok kata pada upacara tepung tawar. 11. Hutang syarak sudah selesai Ungkapan pada kalimat di atas berarti bahwa janji telah ditepati. Hutang merupakan sesuatu yang harus dibayar atau harus dilunasi. Sedangkan syarak adalah hukum syariah dalam agama Islam. Apabila digabungkan hutang syarak 5 Minta nasehat kepada yang berpengalaman Yang banyak memakan asam dan garam Minta nasehat kepada yang berpengalaman Yang banyak memakan asam dan garam Metafora metaphor 6 Yang sudah menempuh onak dan duri Yang sudah menempuh onak dan duri Metafora metaphor 7 Yang sudah diterpa gelombang laut kehidupan Yang sudah diterpa gelombang laut kehidupan Metafora metaphor 8 Ke atas tercium harum langit Ke atas tercium harum langit Melebih-lebihkan hyperbole 9 Ke bawah tampak kerak bumi Ke bawah tampak kerak bumi Melebih-lebihkan hyperbole 10 Yang ruas sampai ke buku Yang ruas sampai ke buku Melebih-lebihkan hyperbole 11 Ibarat kaji sudah berkhatam Ibarat kaji sudah berkhatam Ungkapan figurative figurative expression Universitas Sumatera Utara merupakan janji yang melibatkan hukum syariah hukum menurut agama Islam yang harus ditunaikan demi menjalankan hukum Allah di muka bumi ini. Hutang syarak sudah selesai merupakan eufemisme yang tujuannya untuk memperhalus makna kata. 12. Sudah berlangsung akad dan nikah Sudah berjawab ijab dan kabul Sudah diturut sunnah nabi Ungkapan kalimat di atas merupakan bentuk ungkapan yang menyatakan bahwa pokok upacara telah rampung dilaksanakan. Pernyataan di atas menggunakan beberapa ungkapan untuk menyatakan maksud sesungguhnya. Pernyataan yang berputar-putar tersebut merupakan kebiasaan masyarakat Melayu yang memang tidak suka berterus terang dalam menyampaikan maksud atau ungkapan perasaan hatinya. Sifat kurang suka berterus terang inilah yang menyebabkan masyarakat Melayu kerap menggunakan eufemisme dalam menyampaikan maksud hatinya. 13. Hutang tak boleh dianjak-anjak Ungkapan pada pernyataan ini berarti hutang jangan ditunda-tunda untuk segera dibayar. Dalam ajaran Islam kita diperbolehkan berhutang untuk memenuhi kebutuhan hidup kita, namun, hutang harus segera dilunasi apabila sudah ada keleluasaan untuk membayarnya. 14. Sudah dibilas pula dengan do‘a Universitas Sumatera Utara Ungkapan pada kalimat ini memiliki arti bahwa seluruh rangkaian acara telah selesai dilaksanakan. Dibilas atau membilas merupakan tahap akhir dalam kegiatan mencuci. Sudah dibilas dengan doa merupakan ungkapan eufemisme yang menggambarkan bahwa, acara tersebut selain membutuhkan bantuan manusia, acara tersebut juga mengharapkan keberkahan dan ridho dari Allah S.W.T. 15. Yang banyak memakan asam dan garam Banyak memakan asam dan garam merupakan ungkapan untuk menggambarkan orang yang telah banyak pengalaman dalam hidupnya. Banyak memakan asam dan garam adalah eufemisme yang menggunakan perlambang untuk menggambarkan realita kehidupan. Hidup tentu selalu berhadapkan dengan suasana atau keadaan yang berbeda. Ada rasa senang, sedih, bimbang, marah, bangga, dan lain sebagainya. 16. Yang sudah menempuh onak dan duri Onak dan duri merupakan ungkapan eufemisme yang memiliki makna kata orang yang banyak menghadapi kesulitan dalam hidup. Onak adalah duri rotan atau duri yang berbentuk bengkok. Onak itu sendiri lebih tajam dari duri yang biasa kita jumpai. 17. Yang sudah diterpa gelombang laut kehidupan Ungkapan ini memiliki makna yang hampir sama dengan menempuh onak dan duri. Gelombang laut menggambarkan bahwa hidup ini bagaikan gelombang, kadang naik kadang turun. Kuatnya gelombang laut akan dapat menghempaskan Universitas Sumatera Utara apa saja yang ada di dalamnya. Sehingga orang yang sering diterpa gelombang laut kehidupan akan menjadi orang yang tangguh, kuat, dan memiliki kemampuan dalam menghadapi kehidupan. 18. Ke atas tercium harum langit Ungkapan pada kalimat ini terdengar sangat berlebihan. Langit merupakan batas tertinggi atas yang ada di bumi ini yang tidak dapat diukur ketinggiannya. Ungkapan ini menggambarkan bahwa upacara telah sampai pada puncaknya, sehingga tidak ada lagi acara yang akan dilaksanakan. 19. Ke bawah tampak kerak bumi Ungkapan pada kalimat ini memiliki makna berlebihan. Pada dasarnya ungkapan ini bermaksud ingin menyampaikan bahwa upacara telah sampai ke penghujung acara. Ke bawah tampak kerak bumi merupakan eufemisme dengan membesar-besarkan makna yang sebenarnya. 20. Yang ruas sampai ke buku Ungkapan ini menggambarkan bahwa upacara adat perkawinan mulai dari awal hingga akhir telah rampung dilaksanakan. Keseluruhan rangkaian acara telah selesai. 21. Ibarat kaji sudah berkhatam Ungkapan pada kalimat ini bermakna berdekatan dengan tiga ungkapan sebelumnya. Ibarat kaji sudah berkhatam bermakna upacara telah selesai Universitas Sumatera Utara sepenuhnya. Eufemisme yang digunakan juga sama dengan tiga ungkapan terakhir di atas, yaitu menggunakan ungkapan yang berlebih-lebihan. Ungkapan yang mengandung unsure eufemisme pada acara tepung tawar ditemukan cendrung lebih banyak jumlahnya dibanding pada lima prosesi upacara adat perkawinan lainnya. Hal ini terjadi karena pada upacara tepung tawar banyak ungkapan-ungkapan yang ditujukan untuk para orang tua kedua belah pihak pengantin, agar mereka bersedia menepung tawari kedua mempelai. Untuk itu, dipandang perlu menggunakan bahasa yang sopan dan beradab.

5.2.5 Eufemisme dalam Upacara Makan Nasi Hadap-Hadapan

Pada upacara nasi hadap-hadapan pengantin akan didudukkan di depan sebuah dulang yang berisi nasi beserta lauk pauknya. Di dalam nasi tersebut disembunyikan ayam panggang yang akan diperebutkan kedua pengantin. Menurut kepercayaan masyarakat Melayu, pengantin yang mendapatkannya lebih dulu, pertanda bahwa dia akan lebih berperan dalam mangarungi rumah tangga. Di bawah ini disajikan tabel yang berisi ungkapan yang bermakna eufemisme dalam upacara makan nasi hadap-hadapan. Tabel 5.5 Tipe Eufemisme dalam Upacara Nasi Berhadap-hadaban No Ungkapan dalam Bahasa Melayu Bahasa Indonesia Tipe Universitas Sumatera Utara Di bawah ini deskripsi hasil analisis peneliti yang mengandung makna eufemisme berdasarkan ungkapan-ungkapan berupa frasa atau kelompok kata pada upacara makan nasi hadap-hadapan. 22. Laksana taman bertabur bunga Taman berarti tempat yang nyaman, hijau, dan sejuk penuh dengan aneka tanaman. Bertabur bunga maksudnya adalah tempat yang indah, harum, dan menyenangkan. Laksana taman bertabur bunga adalah ungkapan yang mengunakan perumpamaan dengan maksud untuk memperindah bahasa.

5.2.6 Eufemisme dalam Upacara Serah Terima Pengantin Laki-laki kepada

keluarga Pengantin Perempuan Upacara serah terima pengantin adalah upacara yang dilaksanakan sebelum rombongan keluarga pengantar pengantin laki-laki kembali ke rumah masing-masing. Pada upacara tersebut pengantin perempuan duduk di samping 22 Nasi pengantin terhidang sudah Lauk pauknya kue dan haluwa Disusun rapi ditata indah Laksana taman bertabur bunga Nasi pengantin terhidang sudah Lauk pauknya kue dan haluwa Disusun rapi ditata indah Laksana taman bertabur bunga Ungkapan figurative figurative expression Universitas Sumatera Utara suami di atas permadani atau kain panjang di depan pelaminan. Upacara ini pertama-tama disampaikan oleh pihak keluarga pengantin laki-laki sebagai kata-kata serah terima. Selanjutnya kata penyerahan disambut oleh yang mewakili pihak keluarga pengantin perempuan. Kata-kata sebagai nasihat atau petuah disampaikan dengan menggunakan pantun. Berikut ini adalah tabel yang berisi ungkapan yang mengandung eufemisme pada upacara serah terima pengantin laki-laki kepada keluarga pengantin perempuan Tabel 5.6 Tipe Eufemisme dalam Upacara Serah Terima Pengantin Laki-laki kepada keluarga Pengantin Perempuan No Ungkapan dalam Bahasa Melayu Bahasa Indonesia Tipe 23 Terima kasih yang tiada hingganya Padamu wahai budiman Terima kasih yang tiada hingganya Padamu wahai budiman Melebih-lebihkan hyperbole 24 Hutang wajib dibayar, janji wajib ditepati Maka pada hari ini kami datang menepati janji Mengantar anak kami pengantin laki-laki Untuk dipersandingkan dengan anak menantu kami Hutang wajib dibayar, janji wajib ditepati Maka pada hari ini kami datang menepati janji Mengantar anak kami pengantin laki-laki Untuk di persandingkan dengan anak menantu kami Satu kata mengantikan kata yang lain one for substitution 25 Maka selesailah sudah hutang kami Maka selesailah sudah hutang kami Satu kata mengantikan kata yang lain one for substitution Universitas Sumatera Utara Berikut ini deskripsi hasil analisis peneliti yang mengandung makna eufemisme berdasarkan ungkapan-ungkapan berupa frasa atau kelompok kata pada upacara serah terima pengantin laki-laki kepada keluarga pengantin perempuan. 23. Terima kasih yang tiada hingganya Ungkapan pada kalimat ini termasuk ketegori eufemisme karena kalimat tersebut bertujuan memperhalus makna kata meskipun kata tiada hingganya 26 Oleh sebab itu sekejab lagi kami akan memohon diri Oleh sebab itu sekejab lagi kami akan memohon diri Sirkomlokasi circum location 27 Umur baru setahun jagung Umur baru setahun jagung Metafora metaphor 28 Darah baru setumpuk pinang Darah baru setumpuk pinang Metafora metaphor 29 Coba engkau lihat rumpun padi Indah budi baik pekerti Kian berisi kian runduk ke bumi Tak bosan berbakti kepada insane Coba engkau lihat rumpun padi Indah budi baik pekerti Kian berisi kian runduk ke bumi Tidak bosan berbakti kepada insane Sirkomlokasi circum location Universitas Sumatera Utara bermakna berlebih-lebihan. Terima kasih yang tiada hingganya merupakan bentuk ekspresi penghargaan kepada orang lain. 24. Untuk dipersandingkan dengan anak menantu kami Dipersandingkan berarti disejajarkan secara berdampingan dengan benda atau objek lain. Pada ungkapan ini kata dipersandingkan merupakan bentuk eufemisme yang berarti dinikahkan dengan orang lain. Penggunaan ungkapan ter sebut memiliki nilai rasa yang baik dan lebih kedengarannya lebih halus. Selain dari pada itu, dipersandingkan atau didampingkan bermaksud agar kedua mempelai setelah menikah diharapkan mereka akan berusaha menjadi pendamping yang setia bagi pasangan hidupnya. 24. Maka selesailah sudah hutang kami Hutang merupakan sesuatu yang harus dibayar. Pada ungkapan kalimat maka selesailah sudah hutang kami merupakan eufemisme yang memiliki makna berbeda dengan konteks biasa. Hutang pada ungkapan tersebut mempunyai arti sebagai janji. Janji yang pernah diucapkan pada saat acara peminangan dahulu. Dengan ungkapan tersebut berarti semua yang berkaitan dengan janji yang pernah diucapkan telah ditepati sepenuhnya. 25. Sekejab lagi kami akan memohon diri Sekejab menurut kamus bahasa Indonesia berarti sekali kejab. Kejab berarti kedip mata. Sekejab bersinonim dengan satu kali kedipan mata. Pada ungkapan sekejab lagi kami akan mohon diri merupakan bentuk eufemisme. Universitas Sumatera Utara Ungkapan tersebut maksudnya adalah sebentar lagi rombongan akan pamit atau mohon permisi untuk pulang ke rumah masing-masing. 26. Umur baru setahun jagung Jagung merupakan jenis buah yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Selain dapat dijadikan sebagai bermacam jenis masakan, jagung bahkan menjadi salah satu sumber makanan pokok pada daerah tertetu di Indonesia. Keistimewaan yang dimiliki jagung lainnya adalah jagung termasuk tanaman yang cepat buah dan panen. Jagung hanya membutuhkan waktu tiga bulan untuk dapat diambil hasilnya. Ungkapan umur baru setahun jagung merupakan penghalusan makna kata untuk menyatakan seorang pemuda atau gadis yang masih berusia muda dan belum memiliki banyak pengalaman. 27. Darah baru setumpuk pinang Ungkapan pada kalimat darah baru setumpuk pinang mempunyai makna yang sama dengan ungkapan umur baru setahun jagung. Keduanya menyatakan makna usia masih muda yang belum mempunyai banyak pengalaman dalam hidup ini. 28. Coba engkau lihat rumpun padi Indah budi baik pekerti Kian berisi kian runduk ke bumi Tak bosan berbakti kepada insane Ungkapan pernyataan ini bermaksud memberi nasehat kepada kedua pengantin dengan menggunakan bahasa yang halus. Ungkapan ini mengunakan perumpaan dengan mengibaratkan suatu benda seolah-olah dapat berbuat seperti Universitas Sumatera Utara manusia. Pada ungkapan tersebut menggambarkan agar kedua pengantin dalam menjalani rumah tangga juga hendaknya memperhatikan orang lain disekitarnya yang mungkin membutuhkan uluran tangan mereka.

5.3 Tipe-tipe Eufemisme yang Diperoleh dari Rangkaian Upacara Adat

Perkawinan Masyarakat Melayu Langkat Berdasarkan uraian dari hasil pengamatan dan penelitian yang dilakukan, secara jelas dapat dilihat tipe apa saja yang muncul dari rangkaian upacara perkawinan tersebut. Tipe-tipe yang ditemukan dengan merujuk teori Allan dan Burridge dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut : Tabel 5.7 Tipe Eufemisme dari Rangkaian Upacara Adat Perkawinan Masyarakat Melayu Langkat No Ungkapan dalam Bahasa Melayu Bahasa Indonesia Tipe 1 2 3 4 5 Hilanglah gelap terbitlah terang Tak lapuk dek hujan tak lekang dek panas Supaya lekas mempelai kami duduk di pelaminan Dimane arah boleh disingkap Inilah kunci due serangkap Hilanglah gelap terbitlah terang Tidak lapuk di hujan tidak lekang di panas Supaya lekas pengantin kami duduk dipelaminan Dimana arah dapat disingkap Inilah kunci dua serangkap Metafora metaphor Metafora metaphor Satu kata menggantikan kata yang lain one for substitution Satu kata menggantikan kata yang lain One for substitution Satu kata menggantikan kata yang lain one for Universitas Sumatera Utara 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Kagum melihat kain terbentang Pengantin bersanding bagaikan raja Pahit dan manis sama dirasa Atas berkenan Bapak- bapak Ibu-ibuTuan- tuan dan Puan-puan yang telah datang meringankan langkah memenuhi jemputan majelis ini. Kami terima dengan muka yang jernih Kami sambut dengan hati yang suci Kami tunggu dengan dada yang lapang Hutang syarak sudah selesai Sudah berlangsung akad dan nikah Sudah berjawab ijab dan kabul Sudah diturut sunnah nabi Hutang tak boleh dianjak-anjak Sudah dibilas pula dengan do‘a Kagum melihat kain terbentang Pengantin bersanding bagaikan raja Pahit dan manis sama dirasa Atas berkenanan BapakbapakIbu- ibuTuan-tuan dan Nona yang telah datang meringankan langkah memenuhi undangan majelis ini Kami terima dengan muka yang jernih Kami sambut dengan hati yang suci Kami tunggu dengan dada yang lapang Hutang syarah sudah selesai Sudah berlangsung akad dan nikah Sudah berjawab ijab dan kabul Sudah diturut sunnah nabi Hutang tak boleh ditunda- tunda Sudah dibilas pula dengan do‘a substitution Melebih-lebihkan hyperbole Ungkapan figuratif figurative expression Metafora metaphor Sirkomlokasi circumlocution Melebih-lebihkan hyperbole Satu kata menggantikan kata yang lain one for substitution Sirkumlokasi Circumlocation Satu kata menggantikan kata yang lain one for substitution Satu kata menggantikan kata yang lain one for substitution Universitas Sumatera Utara 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 Yang banyak memakan asam dan garam Yang sudah menempuh onak dan duri Yang sudah diterpa gelombang laut kehidupan Ke atas tercium harum langit Ke bawah tampak kerak bumi Yang ruas sampai ke buku Ibarat kaji sudah berkhatam Laksana taman bertabur bunga. Dan terima kasih yang tiada hingganya Untuk di persandingkan dengan anak menantu kami Maka selesailah sudah hutang kami Oleh sebab itu sekejab lagi kami akan memohon diri Yang banyak memakan asam dan garam Yang sudah menempu semak dan duri Yang sudah diterpa gelombang laut kehidupan Ke atas tercium harum langit Ke bawah tampak kerak bumi Yang ruas sampai ke buku Ibarat kaji sudah berkhatam Laksana taman ber Tabur bunga Dan terima kasih yang Tiada terhingga Untuk dipersandingkan dengan anak menantu kaki Maka selesailah sudah hutang kami Oleh sebab itu sebentar lagi kami akan memohon diri Metafora metaphor Metafora metaphor Metafora metaphor Hiperbola hyperbole Hiperbola hyperbole Hiperbola hyperbole Ungkapan figuratif figurative expression Ungkapan figuratif figurative expression Melebih-lebihkan hyperbole Satu kata menggantikan kata yang lain one for substitution Satu kata menggantikan kata yang lain one for substitution Sirkumlokasi circumlocation Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil analisis pada data tentang tipe eufemisme yang terdapat dalam upacara perkawinan adat melayu Langkat, dapat dilihat sebagai berikut: 1. Ungkapan figurative figurative expressions sebanyak 3tiga ungkapan 2. Satu kata menggantikan kata yang lain one for substitution sebanyak 7tujuh ungkapan 3. Melebih-lebihkan hyperbole sebanyak 7tujuh ungkapan 4. Sirkomlokasi circumlocution sebanyak 4empat ungkapan 5. Metafora metaphor sebanyak 8 delapan ungkapan Berdasarkan data di atas, berikut ini adalah paparan dalam bentuk tabel persentase hasil analisis dari masing-masing tipe eufemisme dalam upacara adat perkawinan Masyarakat Melayu Langkat. Persentase eufemisme ini diambil dari 6 enam peristiwa yang berbeda yaitu dari mengantar pengantin laki-laki hingga serah terima pengantin laki-laki kepada keluarga pengantin perempuan.

5.4 Makna Eufemisme