Konsep Adat Perkawinan Masyarakat Melayu

3. Masyarakat Melayu ramah dan menghormati tamu, seperti tergambar pada ungkapan sebagai berikut: s elamat datang kami ucapkan mohon serta keberkahan dan keampunan kehadirat Allah kita tujukan semoga pertemuan mendapat kesyukuran Makna yang terdapat di dalam pantun tersebut adalah ucapan selamat datang dari tuan rumah kepada tamu yang telah sampai dengan selamat sampai ketujuan, tidak lupa pula mereka mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT serta memanjatkan doa agar pertemuan yang mereka selenggarakan mendapatkan ridho dan berkahNya. Selain ungkapan-ungkapan yang disajikan di atas, masih terdapat banyak lagi kearifan yang dimiliki oleh masyarakat Melayu Langkat yang isinya selalu berlandaskankan ajaran agama Islam.

2.1.4 Konsep Adat Perkawinan Masyarakat Melayu

Perkawinan merupakan tahap kehidupan manusia yang bernilai sakral dan amat penting. Dibandingkan dengan fase kehidupan lainnya, fase perkawinan boleh dikatakan terasa sangat spesial. Perhatian pihak-pihak yang berkepentingan dengan acara tersebut tentu akan banyak tertuju kepadanya. Mulai dari memikirkan proses akan menikah, persiapannya, upacara pada hari perkawinan, hingga setelah upacara usai digelar. Dalam proses upacara perkawinan pada masyarakat Melayu Deli Serdang terdapat beberapa tahapan yang harus dilalui oleh calon pengantin Damanik repository.usu.ac.id. Tahapan-tahapan yang dimaksud adalah: 1. Risik Kecil Universitas Sumatera Utara Merisik kecil adalah mengutus seorang atau dua orang datang ke keluarga gadis dengan maksud untuk ‘memata-matai’ keadaan seorang gadis. Merisik biasanya dilakukan oleh orang dekat keluarga lelaki, seperti abang ayah kandungnya, atau paman pemuda tersebut. Merisik dilakukan secara tidak resmi, merisik dilakukan dengan cara sembunyi-sembunyi untuk menghindari rasa malu bila pinangan dari pihak lelaki ditolak. 2. Jamu Sukat Jamu sukat atau jamu sukut adalah pemberian sejumlah upah kepada penghulu telangkai atas jerih payahnya dalam melaksanakan tugasnya untuk menyukseskan proses upacara perkawinan mulai dari awal hingga akhir. 3. Risik Besar Tujuan merisik besar adalah untuk memastikan bahwa gadis yang diminati oleh seorang lelaki atau pemuda masih ‘sendiri’. Ini penting, karena dalam Islam seseorang dilarang meminang tunangan orang lain. Di samping itu, adat ini juga bertujuan untuk menyelidiki latar belakang si gadis, baik yang berkaitan kemahiran dalam mengurus rumah tangga, adab, sopan-santun, tingkah laku, paras rupa serta pengetahuan agamanya. 4. Meminang Setelah diketahui bahwa gadis tersebut masih sendiri, pihak keluarga lelaki akan menetapkan hari peminangan. Urusan peminangan akan dilakukan oleh keluarga terdekat pihak lelaki. Meminang ini dilakukan untuk Universitas Sumatera Utara menyatakan tujuan mereka yang sebenarnya secara resmi. Pihak calon pengantin laki-laki dipimpin oleh orang-orang tua yang berpengalaman dan telah berumah tangga. Sinar, 1994: 65 Pada acara tersebut kedua belah pihak keluarga akan berunding untuk menetapkan tanggal pertunangan. Di samping itu, perbincangan juga membahas hantaran dan jumlah rombongan yang akan datang untuk upacara bertunangan. Hal ini dilakukan untuk mempermudah persiapan yang akan dilakukan oleh pihak perempuan. 5. Ikat Janji Ikat janji adalah acara pengambilan keputusan untuk dibuat sebagai pengikat janji. Isi dari ikat janji itu antara lain : a. Berapa besar uang antaran, b. Berapa besarnya untuk biaya peralatan pengantin perempuan, c. Ikat tanda biasanya rantai atau cincin, d. Pada hari pernikahan berlangsung, sejumlah uang harus disiapkan, seperti untuk uang buka hempang pintu, dan sebagainya. 6. Akad Nikah Akad nikah merupakan satu acara paling penting dalam perkawinan masyarakat Melayu yang rata-ratanya beragama Islam. Akad nikah bukanlah merupakan adat, tetapi, lebih kepada ajaran agama dan merupakan puncak kesahihan perkawinan. Akad nikah dijalankan setelah semua perjanjian yang disepakati telah dilaksanakan oleh pihak lelaki. Perjanjian yang dimaksud seperti uang belanja, mas kawin dan barang lainnya. Di dalam upacara akad Universitas Sumatera Utara nikah, ayah si gadislah yang paling utama untuk menikahkan anaknya. Namun, akad nikah ini dapat diwakilkan kepada wali. 7. Malam Berinai Curi Malam sebelum nikah dilakukan berinai, yaitu pada ujung jari tangan, kuku-kuku dan kaki dibungkus dengan inai pacar. Inai adalah daun dari sejenis tumbuhan, ditumbuk halus dan dapat mengeluarkan warna merah. 8. Malam Berinai Kecil Di dalam berinai ini calon pengantin dihiasi sesuai menurut pakaian perkawinan yaitu laki-laki pakai tengkuluk dan sebagainya, sedangkan pengantin perempuan memakai tudung, semuanya di atas pelaminan masing- masing dan dihadapan sanak famili. Setiap orang yang menepung tawari mencalitkan sedikit inai ke tapak tangan calon pengantin dan nanti jika di kamar barulah diadakan inai yang sebenarnya. 9. Malam Berinai Besar, Sebelum berinai besar pihak perempuan mengantar inai kepada pihak pengantin laki-laki. Di dalam berinai besar itu oleh pihak calon pengantin, dipanggilah seluruh keluarga. Biasanya pada malam berinai besar juga diadakan pesta berinai, dimeriahkan dengan bunyi-bunyian dan tari- tarian. Dewasa ini demi efisiensi biaya, upacara berinai yang dilaksanakan hanya berinai besar saja. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.1 Malam Berinai Pada Pengantin Adat Melayu Langkat 10. Mengantar Pengantin Laki-laki, Mengantar pengantin laki-laki adalah upacara mengiringi pengantin laki-laki dari rumahnya menuju rumah pengantin perempuan. Orang yang mengantar pengantin laki-laki adalah orang tua dan keluarga dekat si pengantin laki-laki. 11. Hempang Pintu, Hempang pintu adalah dua pria pemuda berdiri di kiri dan kanan pintu, masing-masing memegang ujung kain panjang yang direntangkan. Maksud dan tujuan pihak keluarga pengantin perempuan menghadang pengantin laki-laki di depan pintu adalah untuk meminta sesuatu sebagai syarat agar pengantin pria dapat masuk kedalam rumah pengantin wanita. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.2 Hempang Pintu pada adat perkawinan Melayu Langkat 12. Bersanding, Bersanding adalah acara dimana pengantin laki-laki dan perempuan duduk bersanding dipelaminan. Pada acara ini kedua pengantin duduk dipelaminan ibarat seorang pangeran dan permaisuri sehari. Kedua pengantin dihias sehingga tampak gagah dan cantik mempesona. 13. Tepung Tawar Makna tepung tawar adalah memberikan doa restu bagi kedua pengantin dan seluruh keluarganya agar mendapat kebahagiaan, keselamatan, dan kesejahteraan, di samping itu tepung tawar juga dimaksudkan sebagai simbol penolakan terhadap segala bala dan gangguan yang mungkin diterimanya kelak. Jadi, upacara tepung tawar bermakna sebagai doa dan pengharapan. Tepung tawar juga dimaknai sebagai penawar, supaya hidup tidak bertengkar, wabah penyakit tidak menular, semua urusan jadi lancar. www.Melayu online.com. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.3 Tepung Tawar pada adat perkawinan Melayu Langkat 14. Makan Nasi Hadap-hadapan, Upacara makan nasi hadap-hadapan dihadiri oleh perempuan saja dari kedua belah pihak keluarga pengantin, sedangkan laki-laki tidak boleh ikut serta. Kedua pengantin dibawa ke suatu ruangan atau di depan pelaminan yang sudah terhidang nasi hadap-hadapan lengkap dengan lauk-pauk, dan kue. Apabila suami mendapat kepala ayam panggang melambangkan seorang pemimpin yang bertanggung jawab dan apabila istrinya mendapat paha ayam melambangkan sebagai seorang ibu yang akan memberikan keturunan. Acara makan nasi hadaphadapan mengandung arti cinta kasih murni antara istri. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.4 Hidangan pada Upacara Makan Nasi Hadap-hadapan 15. Serah Terima Pengantin Laki-laki Kepada Keluarga Pengantin Perempuan, Serah terima pengantin laki-laki kepada keluarga pengantin perempuan adalah acara yang diadakan untuk melepaskan pengantin laki-laki dari keluarganya sendiri dan diantar untuk menjadi bagian dari keluarga pengantin perempuan. Acara ini biasanya juga diisi dengan nasehat- nasehat kepada kedua pengantin, dan sekaligus menyampaikan harapan kepada keluarga pengantin perempuan agar dapat menerima si pengantin laki-laki dengan baik. 16. Mandi Berdimbar, Mandi berdimbar adalah mandi yang dilakukan pengantin dengan menggunakan campuran air, bunga, dan beberapa bahan lainnya. Pada mandi berdimbar ini kadang-kadang terlebih dahulu dilakukan upacara memukul pelepah mayang, memecah telur, kelapa muda, dan mandi bersembur- semburan. Orang-orang ramai juga ikut serta bersiram-siraman. Bila terkena Universitas Sumatera Utara siraman air mandi berdibar, bagi para pemuda atau gadis, dipercaya akan cepat mendapat jodoh. Hariani, informan. 17. Sembah Keliling, Acara sembah keliling adalah acara bersalaman dengan orang- orang tua dan segenap keluarga, baik keluarga pria maupaun keluarga wanita atau dalam adat Jawa acara ini disebut dengan istilah sungkeman yang bertujuan untuk mohon restu dan doa dari segenap keluarga yang ada. 18. Naik Halangan Lepas Pantang, Beberapa hari setelah malam bersatu diedarkanlah dalam kain putih bersih “tanda kegadisan”perawan sang istri kepada mertua perempuan dan wanita-wanita lain sebagai bukti. 19. Meminjam Kedua Pengantin oleh Pihak Keluarga Laki-Laki Kepada Pihak Keluarga Perempuan, Meminjam kedua pengantin oleh pihak keluarga laki-laki kepada pihak keluarga perempuan adalah upacara ditentukannya hari dimana kedua pengantin dipinjamkan kepada keluarga anak beru laki-laki untuk diadakan perayaan di rumah keluarga laki-laki. Kedua pengantin dijemput oleh anak beru baik pria maupun wanita. 20. Memulangkan Kedua Pengantin Kembali Oleh Pihak Keluarga Laki-laki Kepada Pihak Keluarga Pengantin Perempuan, Universitas Sumatera Utara Memulangkan Kedua Pengantin Kembali Oleh Pihak Keluarga Laki- laki Kepada Pihak Keluarga Pengantin Perempuan adalah setelah tiga malam atau lamanya sesuai menurut perjanjian, maka kedua mempelai, baru diantarkan kembali ke rumah orang tua pengantin perempuan, diiringi para anak beru sebagai mana mereka menjemput dahulu. Pengantin perempuan biasanya menerima hadiah dari mertua berupa pakaian lengkap, piring, dan mangkuk. 21. Pengantin Pindah Ke Rumah Sendiri. Pengantin Pindah Ke Rumah Sendiri adalah acara dimana seorang laki-laki atau seorang suami membawa istri atau keluarganya ke rumah mereka sendiri. Menurut adat dahulu, pengantin laki-laki berdiam diri atau tinggal menetap di rumah mertuanya kira-kira selama dua tahun lamanya. Setelah itu baru laki-laki tersebut dapat membawa istrinya pindah ke rumahnya sendiri. 2.2. Kajian Teoretis 2.2.1. Semantik Kognitif