Eufemisme dalam Upacara Tepung Tawar

dengan rasa pahit, yang berarti senang atau bahagia, tercukupinya segala kebutuhan dan keperluan dalam hidup ini. 9. Atas berkenan bapak-bapakibu-ibutuan-tuan dan puan-puan yang telah datang meringankan langkah memenuhi jemputan majelis ini Ungkapan pada kalimat di atas menggambarkan kesopanan berbahasa yang disampaikan oleh tuan rumah terhadap para tamunya. Meringankan langkah diartikan sebagai perbuatan yang tulus, datang dengan niat yang penuh dengan keiklasan untuk menyaksikan acara pernikahan yang berlangsung. 10. Kami terime dengan muka yang jernih Kami sambut dengan hati yang suci Kami tunggu dengan dada yang lapang. Ketiga ungkapan pada kalimat di atas, memiliki makna yang hampir sama atau berdekatan. Muka yang jernih, hati yang suci, dan dada yang lapang merupakan pilihan kata yang diupayakan untuk dapat memberikan penghormatan terhadap tamu yang datang. Penghormatan terhadap tamu merupakan hal yang diutamakan dalam adat Melayu.

5.2.4 Eufemisme dalam Upacara Tepung Tawar

Tepung tawar hakikatnya merupakan pertanda bahwa para orang tua telah merestui, dan berdoa semoga pengantin dapat menjalani bahtera rumah Universitas Sumatera Utara tangga dengan baik, terhindar dari berbagai kesusahan, keluarga dapat langgeng, suka dan duka bersama sampai akhir hayat memisahkan. Berikut ini adalah tabel yang berisi ungkapan yang mengandung eufemisme pada upacara tepung tawar. Tabel 5.4 Tipe Eufemisme dalam Upacara Tepung Tawar No Ungkapan dalam Bahasa Melayu Bahasa Indonesia Tipe 1 Hutang syarak sudah selesai Hutang syarak sudah selesai Satu kata mengantikan kata yang lain one for substitution 2 Sudah berlangsung akad dan nikah Sudah berjawab ijab dan kabul Sudah diturut sunnah nabi Sudah berlangsung akad dan nikah Sudah terjawab ijab dan kabul Sudah diturut sunnah nabi Sirkomlokasi circum locution 3 Hutang tak boleh dianjak-anjak Hutang tak boleh dialih- alih Bila dianjak dia layu Bila dialih dia mati Hutang tak boleh dianjak-anjak Hutang tak boleh dialih- alih Bila dianjak dia layu Bila dialih dia mati Satu kata mengantikan kata yang lain one for substitution 4 Tepung tawar sudah direnjis. Semoga berkekalan Sudah dibilas pula dengan do‘a persaudaraan dua keluarga Tepung tawar sudah direnjis Sudah dibilas pula dengan do‘a Semoga berkekalan persaudaraan dua keluarga Satu kata mengantikan kata yang lain one for substitution Universitas Sumatera Utara Di bawah ini deskripsi analisis dari temuan peneliti yang mengandung makna eufemisme berdasarkan ungkapan-ungkapan berupa frasa atau kelompok kata pada upacara tepung tawar. 11. Hutang syarak sudah selesai Ungkapan pada kalimat di atas berarti bahwa janji telah ditepati. Hutang merupakan sesuatu yang harus dibayar atau harus dilunasi. Sedangkan syarak adalah hukum syariah dalam agama Islam. Apabila digabungkan hutang syarak 5 Minta nasehat kepada yang berpengalaman Yang banyak memakan asam dan garam Minta nasehat kepada yang berpengalaman Yang banyak memakan asam dan garam Metafora metaphor 6 Yang sudah menempuh onak dan duri Yang sudah menempuh onak dan duri Metafora metaphor 7 Yang sudah diterpa gelombang laut kehidupan Yang sudah diterpa gelombang laut kehidupan Metafora metaphor 8 Ke atas tercium harum langit Ke atas tercium harum langit Melebih-lebihkan hyperbole 9 Ke bawah tampak kerak bumi Ke bawah tampak kerak bumi Melebih-lebihkan hyperbole 10 Yang ruas sampai ke buku Yang ruas sampai ke buku Melebih-lebihkan hyperbole 11 Ibarat kaji sudah berkhatam Ibarat kaji sudah berkhatam Ungkapan figurative figurative expression Universitas Sumatera Utara merupakan janji yang melibatkan hukum syariah hukum menurut agama Islam yang harus ditunaikan demi menjalankan hukum Allah di muka bumi ini. Hutang syarak sudah selesai merupakan eufemisme yang tujuannya untuk memperhalus makna kata. 12. Sudah berlangsung akad dan nikah Sudah berjawab ijab dan kabul Sudah diturut sunnah nabi Ungkapan kalimat di atas merupakan bentuk ungkapan yang menyatakan bahwa pokok upacara telah rampung dilaksanakan. Pernyataan di atas menggunakan beberapa ungkapan untuk menyatakan maksud sesungguhnya. Pernyataan yang berputar-putar tersebut merupakan kebiasaan masyarakat Melayu yang memang tidak suka berterus terang dalam menyampaikan maksud atau ungkapan perasaan hatinya. Sifat kurang suka berterus terang inilah yang menyebabkan masyarakat Melayu kerap menggunakan eufemisme dalam menyampaikan maksud hatinya. 13. Hutang tak boleh dianjak-anjak Ungkapan pada pernyataan ini berarti hutang jangan ditunda-tunda untuk segera dibayar. Dalam ajaran Islam kita diperbolehkan berhutang untuk memenuhi kebutuhan hidup kita, namun, hutang harus segera dilunasi apabila sudah ada keleluasaan untuk membayarnya. 14. Sudah dibilas pula dengan do‘a Universitas Sumatera Utara Ungkapan pada kalimat ini memiliki arti bahwa seluruh rangkaian acara telah selesai dilaksanakan. Dibilas atau membilas merupakan tahap akhir dalam kegiatan mencuci. Sudah dibilas dengan doa merupakan ungkapan eufemisme yang menggambarkan bahwa, acara tersebut selain membutuhkan bantuan manusia, acara tersebut juga mengharapkan keberkahan dan ridho dari Allah S.W.T. 15. Yang banyak memakan asam dan garam Banyak memakan asam dan garam merupakan ungkapan untuk menggambarkan orang yang telah banyak pengalaman dalam hidupnya. Banyak memakan asam dan garam adalah eufemisme yang menggunakan perlambang untuk menggambarkan realita kehidupan. Hidup tentu selalu berhadapkan dengan suasana atau keadaan yang berbeda. Ada rasa senang, sedih, bimbang, marah, bangga, dan lain sebagainya. 16. Yang sudah menempuh onak dan duri Onak dan duri merupakan ungkapan eufemisme yang memiliki makna kata orang yang banyak menghadapi kesulitan dalam hidup. Onak adalah duri rotan atau duri yang berbentuk bengkok. Onak itu sendiri lebih tajam dari duri yang biasa kita jumpai. 17. Yang sudah diterpa gelombang laut kehidupan Ungkapan ini memiliki makna yang hampir sama dengan menempuh onak dan duri. Gelombang laut menggambarkan bahwa hidup ini bagaikan gelombang, kadang naik kadang turun. Kuatnya gelombang laut akan dapat menghempaskan Universitas Sumatera Utara apa saja yang ada di dalamnya. Sehingga orang yang sering diterpa gelombang laut kehidupan akan menjadi orang yang tangguh, kuat, dan memiliki kemampuan dalam menghadapi kehidupan. 18. Ke atas tercium harum langit Ungkapan pada kalimat ini terdengar sangat berlebihan. Langit merupakan batas tertinggi atas yang ada di bumi ini yang tidak dapat diukur ketinggiannya. Ungkapan ini menggambarkan bahwa upacara telah sampai pada puncaknya, sehingga tidak ada lagi acara yang akan dilaksanakan. 19. Ke bawah tampak kerak bumi Ungkapan pada kalimat ini memiliki makna berlebihan. Pada dasarnya ungkapan ini bermaksud ingin menyampaikan bahwa upacara telah sampai ke penghujung acara. Ke bawah tampak kerak bumi merupakan eufemisme dengan membesar-besarkan makna yang sebenarnya. 20. Yang ruas sampai ke buku Ungkapan ini menggambarkan bahwa upacara adat perkawinan mulai dari awal hingga akhir telah rampung dilaksanakan. Keseluruhan rangkaian acara telah selesai. 21. Ibarat kaji sudah berkhatam Ungkapan pada kalimat ini bermakna berdekatan dengan tiga ungkapan sebelumnya. Ibarat kaji sudah berkhatam bermakna upacara telah selesai Universitas Sumatera Utara sepenuhnya. Eufemisme yang digunakan juga sama dengan tiga ungkapan terakhir di atas, yaitu menggunakan ungkapan yang berlebih-lebihan. Ungkapan yang mengandung unsure eufemisme pada acara tepung tawar ditemukan cendrung lebih banyak jumlahnya dibanding pada lima prosesi upacara adat perkawinan lainnya. Hal ini terjadi karena pada upacara tepung tawar banyak ungkapan-ungkapan yang ditujukan untuk para orang tua kedua belah pihak pengantin, agar mereka bersedia menepung tawari kedua mempelai. Untuk itu, dipandang perlu menggunakan bahasa yang sopan dan beradab.

5.2.5 Eufemisme dalam Upacara Makan Nasi Hadap-Hadapan