penanda linguistik pemarkah linguistik yang dijadikan bukti atau alasan mengapa suatu ungkapan dikelompokan dalam bentuk tipe eufemisme tertentu.
5.4.1 Eufemisme Tipe dan Makna Figuratif Pada Upacara Perkawinan adat Melayu Langkat
Ungkapan figuratif adalah cara berkomunikasi dengan mengunakan kata ibarat, laksana, bagaikan sebagai perlambang atau kiasan dalam
menyampaikan pesan atau maksud kepada orang lain. Ungkapan atau bahasa figuratif merupakan penyimpangan dari bahasa kita sehari-hari atau bahasa
standar untuk memperoleh efek tertentu. Sebagai contoh frasa ibarat kucing dan anjing tidak dimaknai sebagai dua ekor hewan yang sering dijadikan
sebagai hewan peliharaan. Ibarat kucing dan anjing tidak dimaknai sebagai hewan berjenis karnivora atau hewan pemakan daging, tetapi frasa tersebut
bermakna dua orang yang suka bertengkar satu sama lain yang tidak pernah hidup akur atau selalu bertikai.
Berikut ini disajikan tabel yang berisi ungkapan figuratif yang ditemukan dalam serangkaian upacara adat perkawinan Masyarakat Melayu Langkat.
No Ungkapan dalam Bahasa
Melayu Bahasa Indonesia
Makna 1
Laksana taman bertabur Bunga
Laksana taman ber tabur bunga
tempat yang indah
2 Ibarat kaji sudah
berkhatam Ibarat kaji sudah
berkhatam Acara sudah rampung
dilaksanakan Tabel 5.8 Ungkapan Figuratif
Universitas Sumatera Utara
Berikut ini adalah penjelasan secara terperinci tentang makna eufemisme yang terkandung dalam tipe yang terdapat dalam upaca adat
perkawinan masyarakat Melayu Langkat.
1. Laksana taman bertabur bunga. Taman berarti tempat yang sejuk, hijau dan
penuh dengan aneka tanaman. Sedang bertabur bunga menyatakan makna penuh dengan berbagai jenis bunga. Jadi maksud ungkapan ini bermakna
tempat yang sangat indah. Tempat yang diinginkan oleh banyak orang. Diharapkan rumah tangga yang dibina kelak akan seperti ungkapan Laksana
taman bertabur bunga. Ungkapan di atas menggunakan pemarkah linguistik ‘laksana’ sehingga ungkapan tersebut dikategorikan sebagai bentuk figuratif.
2. Ibarat kaji sudah khatam. Kaji merupakan kegiatan menyelidiki sesuatu. Kaji
diartikan juga sebagai belajar di bidang agama. Khatam diartikan tamat atau selesai. Ungkapan Ibarat kaji sudah khatam menggambarkan sebagai kegiatan
menuntut ilmu atau menyelidiki sesuatu hingga sampai selesai atau tuntas. Secara metafosis ungkapan di tersebut bermakna bahwa kegiatan atau upacara
yang berlangsung sudah selesai atau tuntas dilaksanakan. Penanda linguistik pada ungkapan di atas terdapat pada kata ‘ibarat’ sehingga ungkapan tersebut
digolongkan dalam bentuk figuratif.
3. Pengantin bersanding bagaikan raja. Pengantin bersanding bermakna
sepasang manusia yang telah diikat dalam tali perkawinan yang sah. Bagi 3
Pengantin bersanding
bagaikan raja Pengantin bersanding
bagaikan raja Sepasang pengantin
yang tampak gagah dan anggun duduk di
pelaminan
Universitas Sumatera Utara
keduanya, bersanding berarti berdampingan, maksudnya bahwa pengantin akan selalu berusaha untuk tetap menjadi pendamping yang setia bagi
pasangan hidupnya. Pada ungkapan Pengantin bersanding bagaikan raja, terdapat kata ‘bagaikan’ yang merupakan penanda linguistik pemarkah
inguistik untuk mengelompokan ungkapan tersebut sebagai bentuk figurative.
5.4.2 Eufemisme Tipe Satu Menggantikan Yang Lain One For Substitution