Tipe Eufemisme Kajian Teoretis 1. Semantik Kognitif

dianggap tidak sopan atau tabu, namun di masyarakat lain, kata itu bisa tidak memiliki makna tabu. Namun, kebanyakan kata yang berbau seks atau bagian anggota tubuh yang biasanya ditutupi dianggap tabu bila diucapkan di tempat umum. Eufemisme belum tentu untuk menggantikan kata yang bermakna tabu. Namun, eufemisme lebih berhubungan dengan konsep budaya yang dianut oleh sekelompok masyarakat. Allan dan Burridge 1991:12 membagi eufemisme ke dalam hal- hal berikut: 1. bagian tubuh body parts; 2. fungsi tubuh bodily function; 3. seks sex; 4. ketidakberterimaan Disapproval; 5. kemarahan anger; 6. kebencian hate; 7. penyakit desease; 8. kematian death; 9. ketakutan fear; 10. ihwal Tuhan God; 11. nafsu lust.

2.2.3 Tipe Eufemisme

Allan dan Burridge 1991:14, memberikan beberapa tipe eufemisme, sebagai berikut. Universitas Sumatera Utara NO TIPE EUFEMISME CONTOH 1 ungkapan figuratif figurative expressions B.Ing : Go to the happy hunting Grounds = mean die B.Ind : ’Pergi ke tanah perkuburan yang menyenangkan =bermakna wafat’ 2 metapora metaphor B.Ing : The miraculous pitcher that holds water with the mouth downwards = vagina B.Ind : ‘Tempat air yang menakjupkan dengan mulutnya menghadap ke bawah = kemaluan wanita’ 3 plipansi Flippancy B.Ing : Kick the bucket = die B.Ind : ‘Menendang ember = meninggal’ 4 memodelkan kembali remodeling B.Ing : Basket = bastard B.Ind : ‘Keranjang = bajingan’ 5 sirkumlokasi circumlocutions B.Ing : Solid human waste = feces. B.Ind : ‘Kotoran manusia padat = tahi’ 6 memendekkan clipping B.Ing : jeeze = jesus 7 akronim Acronyms B.Ing : snafu = normal situation B.Ind : ‘situasi normal’ 8 singkatan abbreviations B.Ing : S.O.B = son of a bitch B.Ind : anak pelacur 9 pelesapan omission B.Ing : I need to go = to the lavatory B.Ind : ‘Saya mau pergi = ke kamar kecil’ 10 satu kata menggantikan kata yang lain one for substitutions B.Ing : bottom = ass B.Ind : dasar = pantat 11 umum ke khusus general for specific B.Ing : Go to bed = fuck B.Ind : Pergi tidur = bercinta 12 sebagian untuk keseluruhan a part for whole B.Ing : spend a penny = go to the lavatory Universitas Sumatera Utara B.Ind : ‘Menghabiskan uang satu sen = ke kamar kecil’ 13 melebih-lebihkan hyperbole B.Ing : Personal assistant to the Secretary = cook B.Ind : ’Pembantu pribadi sekretaris = Koki’ 4 makna di luar pernyataan understatement B.Ing : genital, bulogate = thing B.Ind : bisa apa saja seperti alat kelamin, kasus = sesuatu 15 Jargon B.Ing : Feces = shit B.Ind :’ Kotoran istilah medis= tahi’ 16 kolokial colloquial B.Ing : Period = menstruation B.Ind : Periode = ‘menstruasi’ Berikut ini contoh penggunaan eufemisme yang terdapat pada tuturan masyarakat Melayu di Kabupaten Langkat. 1. Terimalah jike ade lelaki yang ingin mengambilmu sebagai teman hidup 2. Berape tebal amplop engko siapkan untuk test PNS? Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa, kata teman hidup bermakna perempuan yang telah dinikahi oleh lelaki. Teman hidup ini digunakan untuk memperhalus kata yang bermakna istri atau bini. Kata amplop bermakna tempat atau kemasan untuk di isi surat atau uang untuk dikirim kepada orang lain. Kata amplop pada kalimat di atas, digunakan untuk memperhalus makna kata yang maksudnya sebagai “uang suap”. Kata teman hidup dan amplop di atas merupakan bentuk eufemisme yang tergolong dalam tipe satu kata menggantikan kata lain one for substitution. Universitas Sumatera Utara Eufemisme dalam masyarakat fungsi utamanya adalah untuk menghindari tabu atau tidak santun pada saat berkomunikasi. Tabu adalah suatu bentuk larangan yang tidak tertulis, untuk tidak menggunakan kata tertentu yang dianggap tidak pantas di tengah-tengah masyarakat. Kata yang termasuk tabu biasanya sesuatu yang berbau seks, yang berhubungan dengan bagian tubuh yang harus ditutupi, menujukkan sesusatu yang menjijikkan, kotor atau kasar. Kebiasaan masyarakat Melayu dalam menyampaikan sesuatu yang berhubungan dengan rasa suka, benci, kaya, pintar, dan penyakit, juga tidak disampaikan secara terus terang, tetapi menggunakan kata kiasan untuk menghindari tabu.

2.2.4 Kerangka Teori yang Digunakan