TUGAS 4E - IDENTIFIKASI DAN PENAKSIRAN BIAYA PEKERJAAN PENYANGGA

6 TUGAS 4E - IDENTIFIKASI DAN PENAKSIRAN BIAYA PEKERJAAN PENYANGGA

6.1 LINGKUP PEKERJAAN PENYANGGA

1. Pekerjaan penyangga adalah pekerjaan tahunan dengan biaya rendah yang dimaksudkan untuk membuat agar jalan tetap terbuka bagi lalu-lintas yang ada. Selain itu juga untuk mencegah terjadinya kerusakan yang semakin parah bila ternyata pekerjaan berat tidak sesuai pada saat ini karena rendahnya tingkat lalu- lintas atau harus ditunda karena tidak cukupnya dana.

2. Pekerjaan penyangga mungkin sekali diperlukan pada bagian jalan yang sebelumnya mendapat pemeliharaan rutin dan periodik yang tidak memadai atau dibangun dengan standar konstruksi yang terlalu rendah. Pekerjaan ini tidak perlu mencakup perkerasan sepanjang satu kilometer penuh penggal jalan, juga tidak perlu mencakup sebagian besar dari seluruh panjang jalan.

3. Umumnya anggaran pekerjaan penyangga digunakan untuk membiayai pekerjaan pada jalan berkondisi rusak atau rusak berat, tidak untuk pekerjaan pada jalan berkondisi baik atau sedang.

4. Pekerjaan penyangga mempunyai kisaran anggaran tertentu antara Rp. 3.0 - 10.0 juta per kilometer. Jumlah anggaran pekerjaan ini harus digunakan untuk tiap kilometer sepanjang ruas jalan, dalam hal ini seluruh dana pekerjaan penyangga tidak boleh digunakan penuh hanya untuk satu kilometer tertentu saja.

5. Suatu proporsi tertentu dari anggaran harus disisihkan untuk pekerjaan penyangga.

6. Pekerjaan ini tidak perlu dilaksanakan apabila tidak akan menghasilkan penghematan yang berarti terhadap waktu perjalanan dan biaya operasi kendaran.

6.2 IDENTIFIKASI PEKERJAAN PENYANGGA

1. Identifikasi khusus untuk pekerjaan penyangga yang memadai, idealnya dilakukan oleh `Engineer' untuk tiap ruas pada saat survai dan dari foto. Meskipun demikian untuk menjaga agar besar biaya yang dikeluarkan digunakan secara layak dan tepat guna, taksiran anggaran rata-rata untuk pekerjaan penyangga disajikan dalam matriks dalam satuan juta rupiah per kilometer untuk tiap kelas rencana lalu lintas dan kondisi jalan.

2. Jumlah anggaran tersebut dihitung dengan rumus yang sederhana berdasarkan kelas rencana lalu-lintas (KRLL) dan kondisi perkerasan, dan secara kasar dihubungkan dengan biaya pengkerikilan ulang sebagai komponen utama pekerjaan penyangga dari kebanyakan jalan. Perhitungannya diambil dari biaya untuk pekerjaan yang terdiri dari penaburan dan pemadatan lapisan agregrat batu pecah setebal 50 mm untuk 20%, 40% dan 80% dari lebar pekerasan 3,0 m; masing-masing untuk jalan berkondisi sedang, rusak dan rusak berat.

3. Meskipun demikian, angka-angka dalam matriks hanyalah angka-angka anggaran saja. Perhitungan sebenarnya harus dibuat sebelum pekerjaan tersebut dilaksanakan.

4. Sebagai gambaran, cara pekerjaan penyangga mengatasi keadaan tertentu bisa terdiri dari satu atau lebih di antara pekerjaan berikut :

Perbaikan sementara untuk lubang dan tempat amblas dengan pengisian agregrat batu pecah ke dalamnya. Cara ini perlu diperhatikan; batu berukuran besar

dalam agregat dapat mengakibatkan kerusakan areal perkerasan bila tergilas oleh truk berat di atas. Bila hal ini terjadi, maka alternatif lain misalnya stabilisasi dengan semen perlu dipertimbangkan.

Penyiapan lapisan tahan segala cuaca untuk jalan tanah berlalu lintas ringan, untuk memperpendek perioda waktu tertutupnya jalan yang bersangkutan

Stabilisasi dengan pasir pada bagian yang pendek dari jalan tanah. Peninggian pada bagian yang pendek dari jalan tanah Penambahan parit pembuangan air untuk menjaga agar air jangan sampai

tergenang di bawah badan jalan Pembuatan alur melintang pada bahu yang tinggi untuk mengalirkan air dari

permukaan jalan Pembuatan gorong-gorong baru atau penggantian gorong-gorong yang rusak

atau tidak berfungsi untuk menjaga agar jalan tersebut dapat dilewati kendaraan bermotor sepanjang tahun

Pembuatan jalan pendek memutar sementara pada bagian jalan tanah atau kerikil yang tertutup apabila tanah di sekitarnya lebih tinggi.

Pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan rutin lain yang belum ada alokasi dananya

5. Pada dasarnya pekerjaan penyangga bersifat sementara dan mungkin perlu diulang dalam waktu kurang dari 12 bulan. Dalam beberapa kasus hasil pengambilan kebijaksanaan untuk suatu masalah, tidak tepat bila ditinjau dari segi teknis.

6.3 PROSEDUR

1. Untuk kombinasi lalu-lintas dan tipe/kondisi permukaan jalan yang diperlukan, tentukan biaya pekerjaan penyangga (dalam Rp. juta/km) yang dicantumkan dalam kotak kecil pada bagian atas masing-masing bagian yang relevan dari matriks.

2. Masukkan biaya pekerjaan penyangga tersebut ke dalam kotak pekerjaan alternatif pada bagian bawah formulir A1 :

− Tipe

− Rp.Jt/km : biaya per kilometer dalam Rp juta berdasarkan matriks − Rp.Juta : biaya total dalam Rp juta berdasarkan hasil perkalian biaya per

kilometer dengan panjang proyek.

3. Semua ruas/bagian yang dalam tahap perencanaan ditentukan untuk pekerjaan penyangga, harus disurvai (engineering) terpisah untuk menentukan secara tepat pekerjaan yang diperlukan dan biayanya bagi setiap bagian ruas (lihat buku petunjuk terpisah tentang Persiapan Program Pemeliharaan Jalan Kabupaten).