TUGAS C - IDENTIFIKASI DAN PENAKSIRAN BIAYA PEKERJAAN BERAT

4 TUGAS 4C - IDENTIFIKASI DAN PENAKSIRAN BIAYA PEKERJAAN BERAT

4.1 LINGKUP PEKERJAAN BERAT

1. Pada umumnya jalan-jalan berkondisi rusak atau rusak berat memerlukan pekerjaan berat agar mencapai standar minimum yang sesuai untuk lalu lintas yang diharapkan. Pekerjaan berat dapat berupa pembangunan baru, peningkatan atau rehabilitasi (penunjangan) dengan umur rencana 10 tahun.

Pembangunan Baru (PB) pada umumnya terdiri atas pekerjaan untuk meningkatkan jalan tanah atau jalan setapak agar dapat dilalui kendaraan roda 4. Karena kondisi jalan yang berat ini, biasanya memerlukan biaya yang besar dengan pekerjaan tanah yang besar pula. Pekerjaan Peningkatan (PK) dapat dikatakan sebagai peningkatan standar pelayanan dari jalan yang sudah ada; baik dengan membuat lapisan menjadi lebih halus (seperti pengaspalan terhadap jalan yang belum diaspal atau penambahan Lapis Tipis Aspal Beton (Hot Rolled Sheet) pada jalan yang menggunakan lapen; atau penambahan lapisan struktural yang berarti untuk memperkuat perkerasannya; maupun pelebaran lapisan perkerasan yang ada.

Pekerjaan Rehabilitasi (RE) diperlukan bila pekerjaan pemeliharaan yang secara tetap harus dilaksanakan itu diabaikan, atau pemeliharaan berkala (pelapisan ulang) terlalu lama ditunda sehingga keadaan lapisan permukaan

makin memburuk. Yang termasuk dalam kategori ini ialah perbaikan terhadap kerusakan lapisan permukaan seperti lubang dan kerusakan struktural seperti amblas, asalkan kerusakan tersebut kurang dari 15-20% dari seluruh perkerasan yang biasanya berkaitan dengan lapisan aus baru.

2. Pembangunan kembali secara keseluruhan biasanya diperlukan bila kerusakan struktural sudah tersebar luas sebagai akibat dari diabaikannya pemeliharaan, kekuatan disain yang tidak sesuai atau karena umur rencana sudah terlewati.

4.2 PROSEDUR

Gunakan Matrik Pekerjaan dan lembar A1 untuk setiap proyek sebagai berikut :

1. Tentukan pada baris-baris bagian atas matriks tipe dan kondisi permukaan jalan yang ada serta daya dukung tanah dasar (CBR) dari proyek yang bersangkutan (Tugas 4A), lalu :

Masukkan harga CBR dan Nomor Disain Perkerasan yang sesuai untuk segmen

1 dalam kotak yang tersedia di formulir A1. Apabila proyek bersangkutan mempunyai dua atau lebih segmen dengan NDP berbeda, masukkan panjang, CBR dan NDP masing-masing segmen (sampai

dengan 3 segmen) ke dalam masing-masing kotak yang tersedia di formulir A1.

2. Tentukan dari kolom kiri formulir A1 LEBAR PERKERASAN dan LEBAR TOTAL (gabungan perkerasan dan bahu ) RATA RATA yang ada dari jalan yang bersangkutan, kemudian masukkan untuk tiap segmen ke dalam kotak yang tersedia pada bagian kanan formulir A1.

3. Tentukan pada bagian kiri matriks jumlah lalu lintas yang ada dalam LHR kendaraan roda 4 (8-15) dari rangkuman data PLL pada bagian bawah formulir A1.

4. Tentukan pada matriks daerah atau kotak (dibatasi dengan garis tebal) yang sesuai dengan kombinasi lalu lintas/kondisi yang telah ditentukan lalu catat :

− biaya dasar Pekerjaan Berat yang diperlukan (dalam Rp Juta/km) sesuai dengan NDP yang dipilih.

− tipe permukaan usulan (A / K) dan kelas rencana lalu lintas (KRLL 1, 2, 3, 4) − biaya pelebaran (dalam Rp Juta/km) bila diperlukan (misalnya +4) − lebar minimal perkerasan dan lebar total perkerasan dan bahu yang sesuai untuk

KRLL yang bersangkutan, seperti yang terdapat pada kolom bagian lain dari matriks.

5. Masukkan pada formulir A1 : − KRLL

− usulan tipe permukaan − usulan lebar perkerasan − usulan total lebar perkerasan dan bahu − beri tanda `X' pada kotak isian bertanda `PK' yang menunjukkan tipe usulan

pekerjaan.

6. Bandingkan lebar total perkerasan dan bahu yang ada dengan yang diusulkan :

− bila berbeda kurang dari 0,5 m masukkan langsung biaya dasar per kilometer dalam formulir A1 pada kotak yang tepat (untuk masing-masing segmen)

− bila lebar perkerasan atau lebar total berbeda 0,5 m atau lebih, tambahkan biaya pelebaran per kilometer pada biaya dasar per kilometer, kemudian masukkan ke

dalam formulir A1.

7. Hitung biaya segmen dengan cara mengalikan biaya per kilometer dengan panjang segmen, apabila hanya ada satu segmen masukkan ke dalam kotak JUMLAH BIAYA JALAN .

8. Bila ada dua atau tiga segmen, jumlahkan setiap BIAYA SEGMEN dan masukkan ke dalam kotak JUMLAH BIAYA JALAN.

9. Tambahkan JUMLAH BIAYA JALAN dengan JUMLAH BIAYA JEMBATAN, bila ada (lihat Tugas 4F) kemudian masukkan ke dalam kotak JUMLAH BIAYA JALAN + JEMBATAN pada formulir A1.

10. Hitung JUMLAH BIAYA JALAN + JEMBATAN per kilometer dengan jalan membagi JUMLAH BIAYA JALAN + JEMBATAN dengan panjang proyek, kemudian masukkan pada formulir A1.

11. Bila jalan yang bersangkutan dinilai berkondisi baik atau sedang, biasanya pekerjaan pemeliharaan lebih disarankan dari pada pekerjaan berat. Matriks akan menunjukkan alokasi dana pemeliharaan dengan kodenya, dan suatu prosedur terpisah akan digunakan untuk mengevaluasi proyek pemeliharaan berkala sebagaimana yang akan di jelaskan pada Tugas 4D.

12. Alternatif pekerjaan penyangga dapat disarankan bila lalu lintas sangat rendah atau bila pekerjaan berat tidak bisa dilaksanakan karena keterbatasan dana. Matrik menyajikan alokasi anggaran rata- rata untuk pekerjaan penyangga dalam kotak kecil yang akan dijelaskan kemudian pada Tugas 4E.

13. Bila lalu lintasnya rendah, maka studi kependudukan mungkin diperlukan untuk menentukan kelas rencana lalu lintas yang sesuai berdasarkan data jumlah penduduk, bukan lalu lintasnya; seperti dijelaskan pada tugas 3E. Selebihnya matriks dapat dipergunakan dengan cara yang sama untuk jalan-jalan yang memerlukan studi kependudukan.

14. Gunakan NDP dan KRLL untuk menentukan tipe dan tebal konstruksi perkerasan yang sesuai pada Tabel Spesifikasi Pekerjaan.

Contoh

1) Karakteristik Jalan yang ada - Tipe Permukaan

Penetrasi Makadam - Kondisi Permukaan

Rusak - Daya Dukung Tanah Dasar (CBR %)

Sedang (5%) - Lebar Perkerasan yang ada

3,0 meter - Nomor Disain Perkerasan (NDP) untuk :

3 Penetrasi Makadam, kondisi rusak, CBR 5%

2) Lebar Perkerasan + Bahu yang ada 5.0 meter 3) Jumlah LHR roda-4 yang ada

60 LHR 4/5) Untuk kisaran LHR 60, Penetrasi Makadam,

91 103 116 Kondisi Rusak, matriks ybs memberikan data :

A2 + 18 - usulan Jenis Pekerjaan

A (perkerasan Aspal) - usulan Standar Disain