PROSEDUR PENGHITUNGAN

4.3.3 PROSEDUR PENGHITUNGAN

a. Hitung semua kendaraan, pejalan kaki dan pikulan yang melewati pos PLL. Jangan menghitung binatang yang lewat, kecuali yang menarik gerobak atau dokar dan yang membawa beban/barang (baris atau tipe nomor 6).

b. Catat lalu lintas untuk setiap satu jam pada satu lembar formulir S5A. Gunakan formulir baru untuk menghitung LL pada periode jam berikutnya. Pada bagian atas setiap formulir, harus diisi keterangan mengenai pos PLL dan catat pula waktu dan keadaan cuacanya. Demikian juga halnya, apabila tidak ada lalu lintas selama jam- jam penghitungan, maka waktu dan keadaan cuaca harus tetap ditulis pada formulir untuk jam yang bersangkutan.

c. Penghitungan lalu lintas untuk masing-masing arah dicatat secara terpisah. Nyatakan arahnya dengan jelas pada masing- masing kolom dalam satu formulir (S5A) dan jangan diubah letak kolom arah tersebut. Gunakan nama arah lalu lintas sama dengan nama ruas, yakni kolom (1) dari pangkal sedangkan kolom (2) dari ujung. Bila volume LL-nya tinggi, disarankan agar menggunakan formulir S5A secara terpisah untuk masing-masing arah, dan satu orang dari tim PLL ditunjuk untuk mencatat arus LL untuk setiap arah. Total kedua arah tersebut dapat dicatat pada salah satu set formulir.

d. Berikan tanda yang jelas dan benar pada kolom arah dan baris tipe pemakai jalan untuk setiap kendaraan, pejalan kaki atau pikulan yang melewati pos PLL.

e. Gunakan ballpoint atau pena untuk mengisi formulir S5A, sebab bila diisi dengan pensil ada kemungkinan nantinya akan ditolak.

f. Kotak-kotak isian data lalu-lintas pada formulir S5A harus diisi dengan tanda ' / ' yang mewakili satu penghitungan, setiap kotak diisi paling banyak dengan 5 buah tanda, contoh : ////

KODE NOMOR DAN KATEGORI LALU LINTAS :

Kendaraan tidak bermotor :

1. Pejalan kaki; orang yang tidak / sedikit membawa barang, termasuk anak-anak.

2. Pikulan dan penggendong barang; orang yang menggendong / memikul barang, termasuk pikulan kosong.

3. Sepeda dengan sedikit atau tanpa barang

Hitung juga

4. Sepeda dengan muatan barang (bukan orang) } sepeda dan becak

5. Becak

meski didorong

6. Kendaraan lain, seperti gerobak yang ditarik hewan///hewan yang membawa beban. (Catat di formulir S5C - no.6 : tipe yang paling banyak melalui ruas jalan ini)

Kendaraan bermotor :

7. Sepeda motor, skuter dan kendaraan bermotor roda dua lainnya

8. Microbus atau tipe kendaraan ringan lainnya yang ber-as belakang tunggal dan ber- roda tunggal, biasanya digunakan untuk angkutan penumpang

9. Pick-up atau tipe kendaraan ringan lainnya yang ber-as belakang tunggal dan ber- roda tunggal, biasanya digunakan untuk angkutan barang

10. Bis sedang dan bis besar, ber-as belakang tunggal dan ber-roda ganda

11. Truk ringan, dengan daya angkut maksimum antara 4,0 - 8,0 ton, ber-as belakang tunggal dan ber-roda ganda (mis : Mitsubishi Colt, Toyota Dyna)

12. Truk sedang, dengan daya angkut maksimum antara 6,0 - 12,0 ton, ber-as belakang tunggal dan ber-roda ganda (mis: Mitsubishi Fuso)

13. Truk berat / besar, dengan daya angkut maks. lebih dari 8 ton, ber-as belakang ganda dan ber-roda ganda (Truk gandengan termasuk dalam kelompok ini )

14. Sedan dan Jeep

15. Tipe kendaraan khusus yang namanya diberikan pada saat survai. (jika ada tipe kendaraan khusus yang biasa digunakan di daerah tertentu, seperti bemo atau traktor roda-4, hitung jumlahnya yang lewat dan tulis namanya pada

setiap formulir dalam kolom tipe - 15, dan catat tipe yang paling banyak lewat di ruas jalan ini di formulir S5C - No. 7 )