PENYUSUNAN P2
3.2 PENYUSUNAN P2
3.2.1 PROSEDUR UMUM
a. Kumpulkan lembar-lembar A1 dalam dua kelompok :
Proyek-proyek luncuran dari studi-studi sejak tiga tahun yang lalu namun belum
dilaksanakan (tidak termasuk proyek-proyek dalam program kerja tahun ini). Proyek-proyek dari studi perencanaan yang baru saja diselesaikan.
b. Pindahkan data dari lembar A1 ke kolom P2 sebagai berikut :
Kolom 1 - 4 : menunjukkan ruas. Kolom 5 - 13 : menunjukkan karakteristik segmen proyek yang telah
ditentukan.
Kolom 14 - 26 : menunjukkan jenis serta biaya pekerjaan jalan dan jembatan
yang diusulkan.
Kolom 27 - 31 : memberikan hasil studi dan rekomendasi termasuk
peringkatnya.
Kolom 32 - 34 : menunjukkan kemungkinan pekerjaan alternatif bila
pekerjaan berat tidak dilaksanakan.
c. Untuk penyusunan daftar P2 secara manual, maka kelompok proyek luncuran harus disusun pada lembar P2 yang terpisah untuk kelompok proyek yang baru. Setiap proyek dimasukkan kedalam daftar dengan nomor ruas/proyek yang berurutan. Biaya dan manfaat untuk proyek luncuran harus merupakan biaya dan manfaat yang digunakan dalam studi aslinya dengan nomor tahun proyek yang sama.
d. Dalam P2 hasil komputer, proyek-proyek disusun secara otomatis berdasarkan peringkat NPV/Km dan dikelompokkan dalam empat bagian :
A = Proyek-proyek Luncuran
B = Proyek-proyek studi baru : layak
C = Proyek-proyek studi baru lainnya : belum layak atau tidak dievaluasi (tidak termasuk proyek-proyek pemeliharaan)
D = Proyek-proyek pemeliharaan termasuk proyek pemeliharaan berkala (MP) yang dievaluasi, dan proyek pemeliharaan rutin (MR)
e. Dalam P2 hasil komputer, proyek `luncuran' secara otomatis diperbaharui ke dalam tingkat harga tahun yang sedang berjalan dengan perhitungan kembali secara otomatis juga terhadap NPV/Km-nya.
3.2.2 PROYEK LUNCURAN DAN KONSTRUKSI `BERTAHAP' PROYEK LUNCURAN
a. Beberapa proyek `luncuran' sebagian mungkin telah dilaksanakan. Ini harus dipisahkan ke dalam bagian `yang telah dilaksanakan' dan bagian `luncuran'.
b. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menyesuaikan nomor proyek, panjang dan biayanya pada copy dari lembar A1 asli, namun dengan menggunakan tingkat biaya dan manfaat per kilometer yang asli.
c. Pastikan bahwa pekerjaan jembatan ditentukan dalam bagian proyek yang benar, dan bahwa biaya dan NPV/Km-nya dihitung kembali dengan benar.
d. Data proyek pada A1 yang lama dan bagian yang telah dilaksanakan supaya diberi kode `X' dalam database dan tidak perlu muncul lagi dalam daftar P2 (disimpan hanya untuk keperluan dokumentasi).
e. Bagian proyek luncuran baru yang telah `dipisahkan' akan muncul pada P2 dan diberi kode `R' (direkomendasikan) atau `C' (proyek luncuran prioritas) bila merupakan prioritas tinggi untuk diselesaikan.
PROYEK KONSTRUKSI BERTAHAP
a. Struktur perkerasan dari sejumlah proyek yang pada tahun-tahun awal studi perencanaan dinyatakan layak, pada prakteknya kadang-kadang dibangun secara `bertahap' dalam 2 tahun atau lebih. Misalnya, LPB (sub-base) dan/atau LPA (base course) dihamparkan, dipadatkan dan dibiarkan selama satu tahun, lalu lapisan permukaannya dihamparkan pada tahun berikutnya.
b. Meskipun hal ini pada umumnya tidak direkomendasikan, namun kadang-kadang terpaksa dilakukan karena adanya keterbatasan dana yang tidak dapat dihindari, atau dalam beberapa kasus juga karena alasan teknis ;misalnya karena diinginkan agar Lapisan Pondasi Atas (LPA) benar-benar mantap dan menjadi cukup kepadatannya sebelum dilakukan pengaspalan.
c. Dalam proyek `konstruksi bertahap' ini, penting untuk diperhatikan bahwa `tahap' kedua akan muncul dalam P2 sebagai proyek `luncuran' yang mendapatkan prioritas tinggi dengan perkiraan biaya dan manfaat yang benar.
d. Prosedur yang telah disederhanakan untuk menyiapkan data baru bagi proyek `luncuran' bertahap adalah sebagai berikut :
Perbaiki proyek `luncuran bertahap' dengan kode tahun studi yang sedang berjalan. Hitung kembali manfaat asli dengan menggunakan tabel manfaat yang baru (tahun
ini), namun berdasarkan pada lalu-lintas/kondisi jalan atau data kependudukan / hambatan akses yang sama.
Kurangi nilai manfaat hasil perhitungan ulang dengan biaya sebenarnya dari tahap pertama konstruksi tahun ini, untuk menghasilkan nilai manfaat baru yang telah diperbaiki.
Ganti tipe/kondisi lapisan permukaan yang ada untuk menggambarkan kondisi `antara' setelah pelaksanaan konstruksi tahap pertama (misalnya kerikil rusak atau tanah rusak).
Perkirakan biaya yang sekarang diperlukan untuk menyelesaikan jalan tersebut dari matrik biaya tahun ini (atau gunakan biaya disain yang sebenarnya bila ada) dan masukkan data biaya yang baru ke dalam A1.
Hitung kembali secara manual NPV/km yang telah diperbaiki ke dalam A1. Sesuaikan rekomendasi proyek dengan memberikan kode `C', yakni proyek
luncuran yang harus mendapatkan prioritas tinggi untuk diselesaikan.
Biaya NPV
(Juta
(Juta (Juta
/km)
/km) /km)
Data asli (awal)
20 Biaya pelaksanaan tahap pertama