2.1.4. Faktor Yang Mempengaruhi
Ada beberapa teori yang menjelaskan tentang faktor-faktor penyebab munculnya perasaan cemas Stuart dan Michele, 2005.
A. Teori Pshykoanalitik
Freud 1969 mengidentifikasi bahwa kecemasan terbagi dalam dua macam, yaitu cemas primer utama dan cemas
pengikut subsequent. Dengan meningkatnya perkembangan ego seseorang, maka kecemasan yang dihadapi juga berbeda.
Freud menganggap bahwa kecemasan subsquent merupakan produk dari konflik antara id dan superego individu.
B. Teori Interpersonal
Sullivan 1953 berbeda pendapat dengan Freud, ia menganggap bahwa kecemasan akan muncul sampai seseorang
memiliki kewaspadaan terhadap lingkungannya. Tingkat harga diri seseorang merupakan faktor yang sangat penting kaitannya
dengan kecemasan. Seseorang yang mempunyai penghargaan tinggi bagi dirinya lebih mampu untuk mengatasi cemas.
C. Teori Perilaku
Beberapa teori perilaku mengajukan bahwa kecemasan merupakan hasil dari frustasi yang disebabkan oleh berbagai hal
yang berkaitan dengan pencapaian sebuah tujuan. Pendapat lain juga mengatakan bahwa kecemasan muncul karena adanya
stimulus tertentu. Kecemasan juga disebabkan karena adanya
konflik internal ketika individu diharuskan untuk memilih diantara banyak pilihan.
2.1.5. Faktor Resiko
Dalam berespon terhadap suatu stres yang dialami, individu dipengaruhi oleh beberapa faktor resiko yang memungkinkan
seseorang untuk beradaptasi dengan baik ataupun maladaptif Stuart dan Michele, 2005.
A. Usia
Usia seseorang erat kaitannya dengan jenis stres, sumber pendukung, dan kemampuan koping terhadap stres tersebut.
Suyamto et al. 2009 dalam penelitiannya menyebutkan bahwa antara mahasiswa usia dibawah 21 tahun dan diatas 21 tahun
memiliki tingkat kecemasan yang berbeda. B.
Jenis Kelamin Secara umum, gangguan psikiatrik dapat dialami oleh pria
dan wanita secara seimbang. Namun kemampuan dan ketahanan dalam menghadapi dan koping terhadap masalah tersebut secara
luas lebih tinggi pada pria. Puskar 2009 menyimpulkan bahwa pada masyarakat pedesaan, wanita memiliki tingkat kecemasan
yang lebih tinggi dari pada pria. C.
Tingkat Pendidikan Berbagai penelitian menunjukkan bahwa pendidikan
merupakan sumber koping yang penting dalam berespon
terhadap sebuah stres. Individu dengan tingkat pendidikan rendah menunjukkan sikap yang kurang dalam mencari
pelayanan psikiatrik dan pada tingkat pendidikan yang lebih tinggi lebih sering mencari pelayanan psikiatrik.
D. Pendapatan tingkat ekonomi
Para ahli sepakat bahwa kemiskinan merupakan faktor besar yang mempengaruhi terjadinya gangguan psikiatrik.
Meskipun pengaruh dari kemiskinan tidak dapat digeneralisir untuk semua kelompok sosial dan budaya, namun prevalensi
tertinggi ada pada kelompok wanita, lansia, dan kalangan minoritas.
E. Etnik
Etnik individu, meliputi ras, bangsa, suku, dialek bahasa, budaya atau latar belakang seseorang. Etnik tertentu memiliki
budaya tertentu
yang has
dan spesifik.
Kebudayaan mempengaruhi seseorang dalam sikap dan perilaku, termasuk
didalamnya kemampuan untuk beradaptasi dengan stres. F.
Kepercayaan Keyakinan seseorang meliputi semua aspek kehidupan.
Kepercayaan, pandangan hidup, agama, dan spiritualitas memiliki dampak positif terhadap kesehatan mental individu.
Seorang religius hidup dengan penuh arti dan tujuan. Agama menyediakan dasar penghargaan terhadap diri dan identitas