kecemasan yang dialami siswa perlu dilakukan. Dalam sebuah studi yang dilakukan menunjukkan bahwa kecemasan yang dialami siswa
memprovokasi adanya penurunan motivasi belajar siswa dan menjadikan siswa hanya berorientasi pada nilai ujian, bukan pada
kemampuan belajar mereka Elcigil dan Yildrim, 2007 dalam Mellincavage, 2008.
2.2.4. Penanganan Kecemasan Mahasiswa
Kecemasan pada mahasiswa dapat mempengaruhi belajar dan kinerja siswa. Hal ini penting bagi pihak institusi untuk melakukan
penanganan dengan menurunkan kecemasan mahasiswa melalui dukungan dan mempromosikan lingkungan belajar yang positif.
Bahkan lebih baik lagi jika pihak institusi keperawatan melakukan integrasi strategi penurunan kecemasan siswa kedalam kurikulum
pendidikan yang diterapkan Purfeerst, 2011. Ada banyak strategi yang diajukan oleh para ahli untuk
menurunkan kecemasan mahasiswa keperawatan. A. Pelatihan Autogenik
Autogenik adalah kegiatan terus-menerus mengulangi sebuah pernyataan positif kepada diri sendiri dalam keadaan relaksasi
Barnabas, 2008. Asmadi menyatakan bahwa tehnik relaksasi autogenik mudah dilakukan dan tidak beresiko. Prinsipnya
seseorang harus mampu berkonsentrasi sambil membaca mantra, doa, atau zikir dalam hati seiring dengan ekspirasi udara paru
Asmadi, 2008.
Pelatihan autogenik
memberikan efek
menenangkan pada pikiran dan tubuh dan dapat digunakan untuk mengobati kondisi medis terkait stres, misalnya angina pektoris,
hipertensi, dan dispepsia Kanji, White, dan Ernst, 2004. Prato dan Carolyn 2013 dalam penelitiannya terkait kecemasan pada
mahasiswa keperawatan menyimpulkan bahwa tehnik autogenik merupakan strategi yang paling efektif untuk menurunkan
respiratory rate, nadi, dan suhu perifer. B. Pendekatan Perilaku Kognitif
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Brown dan Schiraldi 2004 membandingkan antara pendekatan perilaku kognitif dan
manajemen stres konvensional dalam menurunkan gejala kecemasan pada mahasiswa menunjukkan bahwa bahwa tindakan
yang pertama berhasil menurunkan kecemasan, sedangkan yang kedua gagal untuk merubah Brown dan Schiraldi, 2004 dalam
Masterman, 2012. C. Pernafasan Dalam dan Santai
Busch et al. 2012 dalam penelitiannya mengenai pengaruh nafas dalam
terhadap nyeri,
aktifitas autonomik,
dan mood
menunjukkan bahwa tehnik nafas dalam dapat mempengaruhi proses autonomik dan respon terhadap nyeri.
D. Meditasi Jurnal Biological Psychological mendefiniskan meditasi sebagai
sebuah proses psikologi yang mendemonstrasikan penurunan
aktifitas metabolik untuk merelaksasikan fisik dan mental untuk mencapai keseimbangan emosi Eifring, 2013. Studi komperatif
yang dilakukan Burns et al. 2011 menunjukkan bahwa meditasi dapat menurunkan secara signifikan tingkat stres dan kecemasan
seseorang Burns et al., 2011, dalam Masterman, 2012. E. Mentoring
Instruksi dan mentoring oleh teman sebaya dapat menurunkan kecemasan siswa, dan dapat diimplementasikan pada setiap level
dan jenjang pendidikan keperawatan Purfeerst, 2011. Becker dan Neuwrith
2002 mengembangkan
model pembelajaran
laboratorium klinis dengan melibatkan level senior untuk mendampingi level junior. Evaluasi yang dilakukan menunjukkan
penurunan kecemasan dan meningkatkan kemampuan klinis siswa sampai 87 Becker dan Neuwrith, 2002 dalam Moscaritolo,
2009. F. Aroma Terapi
Sebuah studi yang dilakukan oleh Kim dan Yun 2010 mengenai pengaruh
penggunaan aroma
tertentu secara
inhalasi menyimpulkan
bahwa penggunaan
aroma terapi
dapat menurunkan kecemasan siswa saat praktek pemberian injeksi
intravena. G. Humor
Humor sebagai strategi pengajaran memiliki banyak manfaat, diantaranya membuat proses belajar menjadi menyenangkan,