Pertanyaan Penelitian Ruang Lingkup Penelitian

perubahan perilaku, menjauhi benda, tempat atau situasi tertentu Hyman dan Pedrick, 2012. Pada dasarnya, cemas tidak dapat dibedakan dari takut karena individu yang merasa takut atau cemas mengalami pola respons perilaku, fisiologis, dan emosional dalam rentang yang sama. Perbedaan nyata antara keduanya ialah bahwa rasa takut timbul sebagai respon terhadap objek yang dapat diidentifikasi dan spesifik Videbeck, 2008. Kecemasan memiliki dua aspek yakni aspek sehat dan aspek membahayakan, yang bergantung pada tingkat, lama, dan kemampuan koping individu terhadap kecemasan tersebut Videbeck, 2008. Dari beberapa penjelasan mengenai definisi kecemasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kecemasan merupakan perasaan tidak menyenangkan yang berlebihan terhadap sesuatu hal yang tidak jelas dan meningkatkan kewaspadaan dengan menunjukkan berbagai rentang respon baik yang adaptif maupun maladaptif. Respon tubuh terhadap kecemasan meliputi tiga hal, yaitu perubahan fisik, mental, dan perilaku.

2.1.2. Teori Kecemasan

Videbeck 2008 dalam bukunya menjelaskan berbagai teori yang menjelaskan tentang terjadinya kecemasan, yaitu teori biologi dan teori psikodinamik. A. Teori Biologi a Teori Genetik Ansietas memiliki komponen yang dapat diwariskan dari kerabat tingkat pertama individu yang mengalami peningkatan ansietas, insidennya mencapai 25 pada kerabat tingkat pertama dan wanita mempunyai resiko dua kali lipat dari pria. Kromosom 13 dikatakan terlibat dalam proses terjadinya gangguan panik dan sakit kepala hebat. b Teori Neurokimia GABA asam gama-amino butirat merupakan suatu neurotransmiter inhibitor yang berfungsi sebagai agen ansietas alami tubuh dengan mengurangi eksitabilitas sel sehingga mengurangi frekuensi bangkitan neuron. Selain itu beberapa senyawa lain ikut terlibat dalam proses tersebut, diantaranya benzodiazepin dan serotonin 5-HT. B. Teori Psikodinamik a Psikoanalitis Freud memandang ansietas merupakan hal alamiah seseorang sebagai stimulus untuk perilaku. Ia menjelaskan bahwa respon cemas merupakan mekanisme pertahanan manusia untuk mengendalikan kesadaran terhadap stimulus tertentu. b Teori Perilaku Teori ini memandang bahwa ansietas sebagai sesuatu yang dipelajari melalui pengalaman individu. Individu dapat memodifikasi perilaku maladaptif tanpa memahami penyebab perilaku tersebut. Perilaku yang berkembang dan mengganggu kehidupan individu dapat ditiadakan atau dibuang melalui pengalaman berulang yang dipandu oleh seorang ahli. c Teori Interpersonal Sullivan 1952 berpendapat bahwa ansietas timbul dari masalah-masalah dalam hubungan interpersonal dan ini erat kaitannya dengan kemampuan untuk berkomunikasi. Semakin tinggi tingkat ansietas, semakin rendah kemampuan seseorang untuk berkomunikasi dengan dengan orang lain.

2.1.3. Klasifikasi Tingkat Kecemasan

Kecemasan dapat dilihat dalam rentang ringan, sedang, berat, dan panik. Tingkat atau level kecemasan yang dialami seseorang tergantung pada tingkat stres dan durasi stres tersebut Videbeck, 2008. Setiap tingkat menyebabkan perubahan fisiologis dan emosional pada individu Basavanthappa, 2007. A. Mild Anxiety kecemasan ringan Ansietas ringan adalah perasaan bahwa ada sesuatu yang berbeda dan membutuhkan perhatian khusus. Stimulasi sensori meningkat dan membantu individu memfokuskan perhatian untuk belajar, menyelesaikan masalah, berfikir, bertindak, merasakan, dan melindungi dirinya. B. Moderate Anxiety kecemasan sedang Ansietas sedang merupakan perasaan yang mengganggu bahwa ada sesuatu yang berbeda, individu menjadi gugup dan agitasi. C. Severe Anxiety kecemasan berat Ansietas berat dialami ketika individu yakin bahwa ada sesuatu yang berbeda dan ada ancaman, ia memperlihatkan respon takut dan distres. Ketika individu mengalami kecemasan berat, kemampuan untuk bertahan menurun, terjadi respon defensif, dan keterampilan kognitif menurun secara signifikan. D. Panik Ketika individu mencapai tingkat tertinggi kecemasan; panik, semua pikiran rasional berhenti dan individu tersebut mengalami respon fight, flight, atau freez. Videbeck 2008 menjelaskan bahwa dalam keadaan panik, alam psikomotor- emosional individu mendominasi. Lonjakan adrenalin menyebabkan tanda-tanda vital sangat meningkat, pupil membesar dan proses kognitif hanya berfokus pada pertahanan individu tersebut.

Dokumen yang terkait

Korelasi kemampuan akademik mahasiswa terhadap penyelesaian studi di program studi pendidikan fisika

0 6 65

Pengetahuan, sikap, dan perilaku mahasiswa program studi pendidikan dokter UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tentang makanan cepat saji ( fast food) tahun 2009

0 21 71

Perbedaan tingkat kecemasan antara mahasiswa kedokteran laki-laki dan perempuan angkatan 2011 FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam menghadapi ujian OSCE

2 12 63

Pustakawan akademik dan feasilibitas pengembangan insitutional repository (studi kasus di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

0 16 14

Pustakawan Akademik dan Feasilibitas Pengembangan Insitutional Repository (Studi Kasus di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

0 11 17

Pemetaan Kajian Tafsir Al-Qur’an pada Program Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: Analisis Sitiran Pengarang yang Disitir Disertasi Mahasiswa Tahun 2005-2010

0 5 55

Gambaran Tingkat Kecemasan Mahasiswa Keperawatan saat menghadapi Ujian Skill lab di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

6 37 83

Perilaku pencarian informasi dosen jurusuan komunikasi fakultas ilmu dakwah ilmu komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam memenuhi kebutuhan berdakwah

0 12 0

Pengaruh self-regulated learning dan dukungan sosial terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

0 21 0

Pengaruh Wudhu Terhadap Kecemasan saat Menghadapi Ujian Praktikum pada Mahasiswi Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

10 69 113