Sedangkan zikir menurut istilah adalah segala proses komunikasi seorang hamba dengan sang Kholiq untuk senantiasa ingat
dan tunduk kepada-Nya dengan cara mengumandangkan takbir, tahmid, tasbih, memanjatkan doa, membaca Al-Quran, dan lain-lain
yang dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja, baik sendiri atau berjamaah, dengan aturan-aturan yang telah ditentukan Almahfani,
2006. Sejumlah cendikiawan barat cenderung mendefinisikan zikir
dari sudut pandang latihan spiritual yang biasa dilakukan para penganut tarikat. Junaedi 2007 menyebutkan bahwa Arberry, Alfred
Duillaume, serta Spencer Trimingham hampir sepakat mendefinisikan zikir sebagai suatu latihan spiritual yang bertujuan untuk menyatakan
kehadiran Tuhan seraya membayangkan wujud-Nya. Atau suatu metode yang dipergunakan untuk mencapai konsentrasi spiritual
dengan menyebut nama Tuhan secara ritmis dan berulang-ulang.
2.3.2. Jenis
Istilah yang mengungkapkan mecam-macam zikir sangat banyak, diantaranya adalah zikir dengan hati saja atau zikir khafi
samar dan zikir lisan atau jahr jelas. Selain zikir yang dilakukan dengan hati dan lisan, ada pula istilah zikir ruh, zikir sosial, zikir fardi
individu, zikir jama’i berjamaah, zikir mutlak tidak terikat dengan
waktu, dan zikir muqoyyad terikat dengan waktu Harahap dan Reza, 2008.
A. Zikir Lisan
Zikir lidah lisan adalah dengan mengucapkan nama Allah dengan lidah serta berulang-ulang bertasbih, bertahmid,
bertakbir, dan bertahlil dengan mengucapkan
هاإ هلإا
Ghadeer, 2006. Zikir dalam arti sempit diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan dengan lisan atau lidah saja. Zikir
dengan lisan semata adalah peringkat zikir terendah Harahap dan Reza, 2008.
B. Zikir Qalbu Hati
Berzikir dengan hati berarti berucap sesuatu dengan lisan dan menghadirkan makna sedalam-dalamnya kedalam hati Al-
Syafi’i, 2010. Zikir hati yaitu menghadapkan hati sepenuhnya hanya pada Allah. Mengingat Allah adalah ketika manusia
berhadapan dengan hal yang haram, lalu ia takut pada Allah lalu meninggalkan yang haram tersebut Ghadeer, 2006. Al-Imam
Abul- Hasanat Muhammad „Abdul-Hayyi Al-Lumnawi Al-Hindi
menjelaskan bahwa sesungguhnya zikir adalah lawan dari lupa, dan zikir itu asalnya merupakan perbuatan qalbu hati dan
bukan lisan. Dan berzikir dengan hati memiliki pengaruh yang istimewa yang tidak ada dalam zikir lisan Ilham dan Debby,
2003. C.
Zikir Af’al
Zikir af’al perbuatan diartikan sebagai refleksi dari zikir lisan
dan zikir hati. Ini merupakan zikir yang bersifat aktif dan
berdimensi sosial. Zikir ini diwujudkan dalam perbuatan sehari- hari, seperti menyantuni kaum papa, menginfakkan harta untuk
kepentingan sosial, dan melakukan hal-hal yang berguna bagi pembangunan bangsa serta agama Harahap dan Reza, 2008.
Para ‘Ulama berpendapat bahwa sebaik-baiknya zikir adalah
zikir dengan hati dan lisan secara bersamaan, dan berzikir dengan hati saja lebih baik dari berzikir dengan lisan saja. Tidak diragukan lagi
bahwa berzikir dengan lisan namun hatinya lalai tidak berzikir memiliki faidah yang kecil Al-
Syafi’i, 2010.
2.3.3. Zikir Asmaul Husna
Al- Syafi’i menjelaskan bahwa zikir mempunyai banyak bentuk
lafal, dan satiap lafal zikir memiliki keutamaan dan pahala yang besar. Dan dari sekian banyak jenis lafal zikir, tang paling utama dan
mulia adalah berzikir dengan kalimat
هاإ هلإا,
Rasulullah SAW bersabda; “Sebaik-baiknya zikir adalah
هاإ هلإا,
dan sebaik-baiknya doa adalah
ه حلا
”dalam hadis lain Rasulullah bersabda: “
ه احبس
adalah setengah mizan,
ه حلا
melengkapinya, dan
هاإ هلإا
tidak ada
baginya dan Allah pembatas ” Al-Syafi’i, 2010. Muhammad Hasbi Ash Shiddiqie, dalam bukunya Pedoman
Zikir dan Doa menjelaskan bahwa zikir dapat dilakukan dengan menyebut nama-nama Allah Almahfani, 2006. Di dalam Al-Quran
Al-Karim terdapat dorongan untuk berdoa kepada Allah dengan
menggunakan asmaul husna nama-nama Allah yang indah As- Shadr, 2007.
Allah berfirman mengenai nama-nama indah-Nya:
Artinya: “Dan milik Allah-lah asmaul husna nama-nama yang baik maka berdoalah kepada-
Nya dengan itu asmaul husna.” QS. Al- A’raf: 180.
Salah satu nama asmaul husna milik Allah adalah Ya Lathyfu yang berarti Maha Lembut. Allah berfirman:
Artinya: “Allah Maha Lembut kepada hamba-hamba-Nya; Dia memberikan rezeki kepada siapa saja yang Dia kehendaki, dan Dia-lah
yang MahaKuat lagi Maha Perkasa.” QS. Asy-Syura: 19.
Lemah lembut membawa kebaikan, persahabatan, dan dan kasih sayang yang tulus. Sebaliknya. Sikap kasar akan membuat orang
menjauh, bahkan membenci kita. Dengan memperbanyak membaca Ya Lathyfu, insya Allah usaha kita akan memperoleh kesuksesan.
Wallahu A’lam El-Bantani, 2009. Seseorang yang sedang merasa cemas dan tegang, dengan membaca zikir Ya Lathyfu, berarti
mengharap Allah melembutkan hati individu tersebut.