c. Bersedia menjadi responden
4.4. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Gedung Program Studi Ilmu Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada ujian praktikum mata kuliah
Keperawatan Maternitas II tahun ajaran 2013-2014, ini berdasarkan hasil Pilot Study yang menunjukkan bahwa ujian praktikum Keperawatan
Maternitas menimbulkan kecemasan tertinggi dari pada mata kuliah lain. Alasan pemilihan tempat penelitian di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
adalah peneliti merupakan mahasiswa aktif pada Universitas tersebut, sehingga akan mempunyai nilai manfaat yang lebih, baik bagi mahasiswa
keperawatan UIN lainnya, maupun bagi institusi Keperawatan itu sendiri.
4.5. Instrumen Penelitian
Data dan informasi yang digunakan dalam penelitian ini dikumpulkan dengan tehnik pengumpulan data primer yaitu didapatkan secara langsung
dari responden mengenai permasalahan yang diteliti melalui kuesioner. Kuesioner adalah suatu cara pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
mengedarkan suatu daftar pertanyaan yang berupa formulir Setiadi, 2007. Penelitian ini menggunakan kuesioner skala kecemasan Hamilton.
Hamilton Anxiety Scale Ham-A merupakan kuesioner skala kecemasan yang terdiri dari 14 pertanyaan tentang suasana hati, ketegangan, ketakutan,
insomnia, konsentrasi, depresi, tonus otot, sensori somatik, gejala
kardiovaskuler, gejala sistem respirasi, gejala sistem gastrointestinal, gejala sistem genitourinaria, gejala otonom dan perilaku Videbeck, 2008.
Format original dari kuesioner Ham-A berbahasa inggris, bentuk terjemahan dalam Bahasa Indonesia diambil dari buku Konsep dan
Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Karya Nursalam 2008. Pada penelitian ini, dilakukan beberapa penyesuaian dari masing-
masing gejala pada 14 pertanyaan tanpa mengurangi skor total keusioner. Penyesuaian ini dilakukan dengan menghapus tanda dan gejala yang
dianggap tidak relevan dengan penelitian pada beberapa item pertanyaan. Pada kusioner kecemasan Hamilton, setiap pertanyaan mendapatkan
nilai 0 sampai 4, nilai 0 untuk jawaban yang tidak ada gejala, nilai 1 untuk jawaban gejala ringan, nilai 2 untuk jawaban gejala ringan, nilai 3 untuk
gejala berat, dan nilai 4 untuk gejala sangat berat. Penilaian dilakukan dengan cara menjumlahkan skor jawaban yang hasilnya dapat diketahui
serajat kecemasan seseorang Reinhold dan Grace, 2014. Skor ≤ 6
menunjukkan tidak ada kecemasan, skor 7-14 menunjukkan kecemas ringan, 15-24 menunjukkan kecemas sedang, skor 25
– 30 menunjukkan kecemas berat, dan skor 30 menunjukkan kecemasan sangat berat
Nursalam, 2008; Reinhold dan Grace, 2014. Kuesioner skala kecemasan Hamilton telah banyak digunakan pada
berbagai penelitian terkait tingkat kecemasan; tingkat kecemasan pada mahasiswa yang mengalami sindrom PMS Pre Menstrual Syndrom
Singal, 2013, gambaran tingkat kecemasan orang tua dari bayi yang dirawat Damarwati, 2012, hubungan tingkat kecemasan dengan
keberhasilan memberikan obat melalui infus pada mahasiswa FIK UI angkatan 2010 Eka, 2012. Dan menurut perhitungan aplikasi fuzzy total
integral, skala kecemasan Hamilton cocok untuk menunjukkan tingkat keparahan gejala kecemasan Kusumadewi, 2008. Izin penggunaan resmi
kuesoiner ini diperoleh dari Library of Scales Outcometracker.org.
4.6. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
4.6.1. Hasil Uji Validitas
Validitas merupakan ketepatan atau kecermatan pengukuran, valid artinya alat tersebut dapatmengukur apa yang ingin diukur
secara tepat. Untuk mengetahui validitas suatu instrumen dilakukan dengan cara melakukan korelasi antarskor masing-masing variabel
dengan skor totalnya. Suatu variabel dikatakan valid jika skor variabel tersebut berkorelasi secara signifikan dengan skor totalnya
Riyanto, 2011. Perhitungan validitas dilakukan dengan rumus korelasi Pearson Product Moment dengan rumus berikut:
� = �
− . �.
2
−
2
. �.
2
−
2
Keterangan: r
= Koefisien korelasi n
= Jumlah Responden X = Skor tiap pertanyaan
Y = Skor total