Situasi stres Konsep Dasar Stres
situasi yang membahayakan. Respon individu terhadap stresor disebutnya sebagai stres kritikal critical stres, dan Cannon juga mengidentifikasi tanggapan
tempur atau lari fight-or-flight response pada individu yang mengalami stres. Secara fisiologis, tanggapan yang terjadi sangat mencolok : tekanan darah
meningkat, rata-rata detak jantung dan pernapasan meningkat, tingkat gula darah naik, tangan berkeringat, otot menjadi tegang Hasan, 2008.
Lazarus 1994 dalam Slamet 2003 ada 4 jenis penyakit yang diduga berkaitan dengan emosi yang menimbulkan keadaan tidak senang distressing :
emosi marah, iri, cemburu, cemas, bersalah, malu, sedih dan berharap. Friedman dan Roseman 1993 telah melakukan penelitian terhadap penderita penyakit
jantung koroner. Penelitian menunjukkan bahwa penyakit jantung koroner lebih banyak berhubungan dengan stres kerja, dan kurang mampunyai seseorang dalam
mengolah kemarahan. Emosi yang tidak menyenangkan tersebut dapat menimbulkan penyesuaian maladaptif seperti merokok, makan banyak, dan lain-
lain dan memacu produksi hormon-hormon yang mempunyai daya kuat dan dapat meningkatkan penyebab primer dari penyumbatan arteri meningkatkan low
density blood cholesterolLDL. Selanjutnya emosi ini dapat mengakibatkan produksi hormon yang menurunkan jumlah sel daya tahan tubuh limfosit. Ini
yang memungkinkan terjadinya penyakit infeksi. Walaupun begitu, belum ada jawaban yang pasti tentang fungsi tubuh mana hormon, sistem, dan-lain yang
dipengaruhi oleh emosi Lazarus, 1994 dalam Slamet, 2003. Selye 1956 dalam Hasan, 2008 yang kemudian juga mengadakan penelitian
model biologis yang melihat akibat stres pada kondisi fisiologis seseorang. Ia meneliti tentang bagaimana tubuh manusia ketika melakukan respon terhadap
stresor. Stres dipandangnya sebagai suatu tanggapan tubuh yang bersifat tidak khusus terhadap suatu situasi yang mengancam, dimana tidak terdapat kesiapan
atau tanggapan penyesuaian otomatis Hasan, 2008. Teori Selye kemudian menjadi model penting yang melatarbelakangi berbagai
penelitian lanjutan tentang bagaimana stres dapat menyebabkan kerusakan fungsi fisiologis. Stmulus yang memancing kemarahan dapat menyebabkan
peningkatan aktivitas adrenalin Levi, 1965 dalam Hasan, 2008. Beban kerja yang berat yang disertai kontrol yang kurang dapat meningkatkan tingkat
catecholamin Theorell 1974 dalam Hasan, 2008. Pengeluaran epinephrine dan norephinephrine ditemukan sebagai tanggapan stimulus psikologis murni
Frankenheuser, 1975 dalam Hasan, 2008 dan terjadi perubahan tanggapan adrenal pituitary mengikuti periode stres Mason, 1975 dalam Hasan, 2008.
Penemuan awal tersebut membawa penelitian tentang bagaimana peran stres dalam perkembangan penyakit. Tiga garis penting perkembangan yang melihat
mekanisme stres dalam masalah kesehatan fisik dewasa ini adalah pengembangan
psikoneuroimunologi, penelitian
stres pada
penyakit kardiovaskular dan penelitian gangguan psikofisiologis.