Sumber Stres Konsep Dasar Stres

a. Gejala fisik yang terjadi pada saat orang mengalami stres antara lain : Sakit kepala, pusing, tidur tidak teratur, insomnia susah tidur, tidur melantur, bangun tidur awal, sakit punggung, terutama dibagian bawah, diare dan radang usus besar, gatal-gatal pada kulit, sulit buang air besarsembelit, urat tegang terutama pada leher dan bahu, gangguan pencernaan, tekanan darah tinggi atau serangan jantung, perubahan selera makan anoreksia, terlalu banyak mengeluarkan keringat, telah atau kehilangan daya energi b. Gejala emosional stres antara lain : - Gelisah atau cemas, sedih, depresi, mudah nangis, suasana hati dan jiwanya berubah-ubah dengan cepat, mudah marah, gugup , harga diri rendah atau merasa tidak nyaman, mudah tersinggung, gampang menyerang atau bermusuhan c. Stres juga berdampak pada kerja intelek, dan gejala-gejalanya yaitu : - Sulit berkonsentrasi, sulit membuat keputusan, mudah lupa , pikiran kacau, daya ingat menurun, sering melamun, kehilangan rasa humor yang sehat, produktivitas menurun. Everly dan Girdano 2001 dalam Hendiyansyah, 2010 mengajukan daftar tanda-tanda distress. Menurut keduanya, stres akan mempunyai dampak pada suasana hati mood, otot kerangka musculoskeletal, dan organ dalam badan viseral. Tanda-tanda distressnya adalah sebagai berikut : 1 Tanda-tanda suasana hati yaitu menjadi overexcited, cemas, menjadi bingung dan mudah lupa, gelisah, dan gugup. 2 Tanda-tanda otot kerangka yaitu jari-jari dan tangan gemetar, tidak dapat duduk diam, sakit kepala, merasa otot menjadi tegang dan kaku, gagap ketika bicara, leher menjadi kaku. 3 Tanda-tanda organ dalam badan yaitu gangguan pencernaan, jantung berdebar, banyak keringat, tangan berkeringat Everly dan Girdano, 2001 dalam Hendiyansyah, 2010

5. Mekanisme Koping Stres

Seseorang dapat melakukan bermacam-macam cara penyesuaian diri untuk mengatasi berbagai macam stres. Tiap orang mempunyai cara penyesuaian diri yang khusus, tergantung dari kemampuan-kemampuan yang dimiliki, pengaruh- pengaruh lingkungan, pendidikan dan bagaimana ia mengembangkan dirinya. Anak dan orang dewasa memiliki cara penyesuaian diri yang berbeda terhadap stres dan lingkungan, begitu pula ada perbedaan dalam penyesuaian diri antara orang yang berpendidikan tinggi dengan yang buta huruf, antara kelompok sosial tinggi dan menengah dan sebagainya. Dalam menghadapi stres seseorang dapat mengadakan penyesuaian diri secara efektif, yaitu mengarahkan tindakannya pada sasaran tertentu untuk mengatasi sebab-sebab stres. Sifat-sifat dan tindakan yang terarah pada sasaran ialah objektif, rasional dan efektif Slamet, 2003. Menurut Slamet 2003 secara berturut-turut, langkah yang dilakukan untuk penyesuaian diri terhadap stres adalah : a. Menilai situasi stres, yaitu menggolongkan jenis stres kategorisasi, dan memperkirakan bahaya yang berkenaan dengan stres itu ; b. Merumuskan alternatif tindakan yang dapat dilakukan dan menentukan tindakan yang paling mungkin untuk dilakukan. c. Melaksanakan tindakan adalah langkah yang sukar. d. Melihat feedback. Jika langkah pertama behasil maka diteruskan, jika tidak maka segera dilakukan alternatif lain.

6. Faktor yang Mempengaruhi Stres

Faktor-faktor yang mempengaruhi stres pada individu Kozier 1998, dalam Faradiyati 2010 antara lain : a. Sifat dari Stresor yang dihadapi Sifat stresor merupakan faktor yang dapat mempengaruhi respon tubuh terhadap stresor. Sifat stresor ini dapat berupa tiba-tiba atau berangsur-angsur. Sifat ini pada setiap individu dapat berbeda-beda tergantung dari pemahaman tentang arti stresor. b. Persepsi terhadap Stresor Persepsi terhadap stresor yaitu cara yang dihadapinya akan mempengaruhi tingkat stres. Persepsi individu terhadap stresor dipengaruhi oleh kemampuan kognitif, ketrampilan verbal, pengalaman masa lalu, hubungan interpersonal, respon orang-orang yang disayangi dan perasaan yang menguasainya. c. Jumlah Stresor Banyaknya stresor yang diterima individu dalam waktu bersamaan. Jika individu tidak siap akan menimbulkan perilaku yang tidak baik, misalnya marah pada hal-hal kecil. d. Lama Stresor Lamanya stresor merupakan lamanya individu terpapar oleh stresor. Jika lamanya stresor melebihi batas pertahanan dan kekuatan koping, individu akan merasa lelah sehingga sulit beradaptasi dan mengatasi stres pada situasi yang serupa.