Definisi Operasional No KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL

2. Sampel

Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi Hidayat, 2008. Metode sampling yang digunakan adalah total sampling, karena sampel yang ada terbatas. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh pengajar di Sekolah Khusus Al-Ihsan. Jumlah sampel sebanyak 30 orang.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada tanggal 16 Juni 2014 di Sekolah Khusus Al-Ihsan. Alasan peneliti memilih Sekolah Khusus Al-Ihsan sebagai lokasi penelitian karena sekolah ini letaknya yang terjangkau, kemudahan dalam hal birokrasi, dan belum pernah dilakukan penelitian mengenai gambaran tingkat stres dilihat dari aspek fisik dan emosional pada pengajar anak autis di Sekolah Khusus Al-Ihsan.

D. Validitas dan Reliabilitas Kuesioner

1. Hasil Uji Validitas

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Dalam hal ini digunakan beberapa item pertanyaan yang dapat secara tepat mengungkapkan variabel yang akan diukur tersebut. Uji ini dilakukan dengan menghitung korelasi antara masing-masing skor item pertanyaan dari tiap variabel dengan total skor variabel tersebut. Uji validitas menggunakan korelasi Product Moment dari Pearson. Suatu instrument dikatakan valid atau sahih apabila korelasi tiap butiran memiliki nilai positif dan nilai t hitung t tabel Hidayat, 2008. Pengambilan keputusan dilakukan dengan melihat hasil perhitungan r hitung. Apabila r r tabel, maka pertanyaan tersebut valid, sedangkan apabila r r tabel, maka pertanyaan tidak valid. Jenis uji validitas ini adalah content validity yang bertujuan untuk menguji ketepatan isi instrumen penelitian kuesioner. Pada penelitian ini, uji coba instrumen dilakukan pada tanggal 12-15 Mei tahun 2014. Uji coba dilakukan terhadap 20 orang pengajar di Sekolah Spectrum di daerah Bintaro. Dari uji ini, pada poin B item yang tidak valid terdapat pada nomor : 1,2,3,13,14,16,18,19,20 dan pada poin C item yang tidak valid terdapat pada nomor : 5 dan 20. Item-item tersebut diperbaiki dan tetap digunakan dalam kuesioner penelitian. Selanjutnya, dilakukan uji validitas lagi dengan item yang telah diperbaiki tersebut dan didapatkan hasil bahwa item-item tersebut tetap tidak valid, sehingga akhirnya dilakukan uji validitas kembali tanpa menggunakan item 1,2,3,13,14,16,18,19,20 pada aspek fisik dan tanpa menggunakan item 5 dan 20 pada aspek emosional dan didapatkan hasil seluruh item adalah valid. Jadi kesimpulannyam item 1,2,3,13,14,16,18,19,20 dikeluarkan dari aspek fisik dan item 5 dan 20 juga dikeluarkan dari aspek emosional karena dianggap tidak valid, sehingga total pertanyaan yang dipakai dalam kuesioner adalah 30 pertanyaan dengan rincian 11 pertanyaan untuk aspek fisik dan 19 pertanyaan untuk aspek emosional.

2. Hasil Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama. Pengukuran reliabilitas menggunakan bantuan software komputer dengan rumus Alpha Cronbach. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Alpha Cronbach 0,60 Hidayat, 2007. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Untuk mendapatkan data yang valid dan reliabel maka kuesioner tersebut akan diuji validitas dan reliabilitas. Sebelum kuesioner digunakan dalam penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji validitas dengan rumus Pearson Product Moment dan dicari reliabilitas dengan menggunakan metode Alpha Cronbach. Tujuan dari uji coba kuesioner adalah untuk mengetahui apakah pertanyaan- pertanyaan yang ada dalam kuesioner penelitian mudah dimengerti atau sulittidak dimengerti oleh responden. Apabila hasil uji coba kuesioner ini terdapat pertanyaan yang belum memiliki validitas dan reliabilitas, maka akan dilakukan perbaikan atau penyempurnaan. Pada penelitian ini, reliabilitas pada aspek fisik saat pertama kali diuji menghasilkan nilai α = 0.772 dan pada aspek emosional menghasilkan nilai α = 0.618. Selanjutnya, dilakukan uji reliabilitas yang kedua pada aspek fisik tanpa menggunakan item 1,2,3,13,14,16,18,19,20 menghasilkan nilai α = 0,742 dan pada aspek emosional tanpa menggunakan item 5 dan 20 menghasilkan nilai α = 0,743. Karena nilai Alpha Cronbach 0,60 maka instrumen ini dianggap reliabel dan dapat dipercaya.

E. Alat Pengumpulan Data

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar kuesioner yang diambil dari stress indicator questionnaire berisi 41 pertanyaan mengenai gambaran stres dari beberapa aspek yaitu fisik, emosional, perilaku, dan tidur karena fokus penelitian ini adalah pada aspek fisik dan emosional maka penulis hanya mengambil dua aspek tresebut sebagai pertanyaan dalam kuesioner penelitian. Kuesioner dibagi dalam tiga poin, poin A terdiri dari karakteristik responden, poin B berisi pertanyaan tentang aspek fisik dengan jumlah 11 soal dan poin C berisi pertanyaan tentang aspek emosional dengan jumlah 19 pertanyaan. Kuesioner adalah suatu alat pengumpulan data mengenai suatu masalah yang umumnya banyak menyangkut kepentingan umumorang banyak Notoadmodjo dalam faridayati, 2010. Instrumen yang digunakan berupa lembar kuesioner yang berisi 30 item pertanyaan tentang gambaran stres yang muncul pada pengajar di Sekolah Khusus Al-Ihsan. Reaksi stres dinilai dengan skor, yaitu 1 = Tidak pernah, 2 = Hampir tidak pernah, 3 = Sering, 4 = Biasanya, 5 = Hampir selalu. Masing-masing aspek memiliki nilai terendah dan tertinggi. Nilai terendah aspek fisik yaitu 11 dan nilai tertinggi yaitu 35. Sedangkan untuk aspek emosional, nilai terendah yaitu 31 dan nilai tertinggi yaitu 69. Nilai tersebut diperoleh dari mencari interval