Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian

Stres kerja bisa muncul karena adanya sumber-sumber stres. Sumber-sumber stres tersebut ditimbulkan oleh kondisi dilingkungan kerja, diluar lingkungan kerja, maupun dari diri sendiri Zahrotunnisa, 2001 dalam Ambarsari, 2011. Lazarus 1983 dalam Ambarsari 2011 membagi sumber-sumber stres ke dalam 3 bagian umum yaitu : a. Cataclysmic Events Stresor yang terjadi secara tiba-tiba dan berkekuatan besar dan terjadi pada waktu yang singkat, sehingga individu tidak sempat mengantisipasi atau memberikan respon. Sumber stres ini mempunyai dampak yang besar bagi orang banyak, misalnya menyebabkan kematian. Namun jika peristiwa telah terjadi, maka ketakutan akan ancaman serupa akan mudah hilang. Contoh dari sumber stres ini adalah bencana alam, perang dan lain-lain. b. Personal Stressor Situasi yang menekan dan tidak diharapkan yang dirasakan hanya pada orang- orang tertentu. Peristiwa ini menyangkut hal-hal yang cukup kuat dan menantang individu untuk beradaptasi. Contoh dari sumber stres ini antara lain, kematian orang yang dicintai, dikeluarkan dari pekerjaan, kejadian-kejadian khusus yang tidak diharapkan, dan lain-lain. c. Background Stressor Kejadian dalam kehidupan sehari-hari yang dapat menimbulkan tekanan bagi individu. Berbeda dengan jenis sumber stres lain, sumber stres ini tidak mempunyai kekuatan besar, namun berlangsung secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama dan efek yang timbul adalah secara umum, misalnya bertempat tinggal dalam lingkungan yang berisik, atau ketidakpuasan kerja.

3. Reaksi Stres atau Dampak stres

Sumber stres yang berbeda dapat menimbulkan reaksi stres yang berbeda. Secara umum, reaksi stress dalam diri seseorang dapat dilihat dalam empat aspek yaitu: aspek fisik, aspek emosi, aspek perilaku dan aspek pikiran Slamet, 2003. a. Aspek Fisik Reaksi fisik seseorang dalam menghadapi stress merupakan reaksi yang paling sulit dikendalikan. Reaksi fisik terjadi secara otomatis. Dalam menghadapi stress, reaksi fisik yang dialami seseorang tampil sebagai reaksi yang dapat diamati oleh orang lain maupun reaksi yang hanya dirasakan dan diketahui oleh seseorang yang mengalaminya. Contoh reaksi fisik adalah: peningkatan detak jantung, munculnya keringat, ketegangan pada otot, sakit kepala dan gangguan tidur. b. Aspek Emosi Perasaan Seseorang yang mengalami stres akan merasakan berbagai jenis emosi. Pada umumnya, emosi-emosi tersebut bersifat negatif seperti: sedih, marah, kecewa, bingung, gelisah, frustrasi, dan perasaan tidak berdaya. c. Aspek Perilaku Reaksi dalam aspek perilaku merupakan reaksi stres yang paling jelas karena dapat diamati oleh orang lain. Orang lain dapat dengan mudah memberikan penilaian bahwa orang lain sedang stres karena orang tersebut menunjukkan perilaku yang berbeda dari biasanya ia lakukan. Reaksi stres dalam aspek perilaku ini sangat berkaitan dengan ketiga aspek lainnya. Misalnya: seseorang anak usia