2. Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas rely+ability=rability
bermakna: keterpercayaan,
keterandalan, keajegan, kestabilan atau konsistensi. Sejauh ini dapat diartikan hasil suatu pengukuran yang dapat dipercaya. Tinggi rendahnya reliabilitas
ditunjukan oleh suatu angka yang disebut koefisien realibilitas, berkisar 0 sampai 1.
10
Realibilitas dapat dihitung dengan menggunakan rumus KR-20 sebagai berikut
11
:
r
ii
=
Keterangan :
r
ii
= Koefisien relibialitas tes k = Jumlah butir
S
i 2
= Varians skor butir S
t 2
= Varians skor total
3. Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran merupakan salah satu analisis kuantitatif konvesional paling sederhana dan mudah. Hasil hitungnya merupakan
proporsi atau perbandingan antara siswa yang menjawab benar dengan keseluruhan siswa yang mengikuti test. Indeks kesukaran rentangnya 0,0-1,0,
semakin besar indeks menunjukan semakin mudah butir soal. Rumus tingkat kesukaran:
12
P = BN
Keterangan: P = Proporsi Indeks Kesukaran
B = Jumlah siswa yang menjawab benar N = Jumlah peserta test
10
Ahmad Sofyan, dkk, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006, h. 105
11
Ahmad Sofyan, dkk, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi..., h.105
12
Ahmad Sofyan, dkk, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi..., h.103
4. Daya Beda
Daya beda digunakan untuk mengetahui kemampuan butir dalam membedakan kelompok-kelompok siswa antara kelompok siswa yang pandai
dengan kelompok siswa yang kurang pandai. Rumus daya beda:
13
D = Ba-Bb 0,5 N Keterangan
: Ba = Jumlah yang menjawab benar pada kelompok atas
Bb = Jumlah yang menjawab benar pada kelompok bawah N = Jumlah peserta tes
b. Instrumen Non Tes
Penggunaan non tes ini bertujuan agar kesimpulan yang dapat diperoleh dari penelitian ini oleh lembar observasi dan wawancara. Sebagaimana
instrumen tes, instrumen non tes juga harus memenuhi kriteria kelayakan. Hanya saja kriteria yang dipenuhi oleh instrumen non tes berbeda dengan
instrumen tes. Instrumen non tes lembar observasi pengujian kelayakannya dengan ahli saja.
Uji kelayakan ini dilakukan oleh dosen pembimbing dengan pertimbangan kajian teoritis yang dilakukan penulis. Setelah diajukan kepada
dosen dan beberapa perbaikan, akhirnya instrumen non tes layak untuk digunakan.
F. Teknik Analisis Data
Karena terdapat dua buah data yang diperoleh dari instrumen tes dan non tes, maka terdapat dua buah teknik analisis data. data dari hasil belajar
siswa digunakan untuk mengukur konsep kemampuan siswa setelah proses pembelajaran. Data dari hasil observasi akan dianalisis untuk mengukur
kualitas pembelajaran selama diberi perlakuan berupa penerapan model guided inquiry pada kelompok eksperimen dan data hasil wawancara
digunakan untuk memperoleh tanggapan guru dan siswa terhadap model pembelajaran yang digunakan. Wawancara dilakukan setelah pembelajaran.
13
Ahmad Sofyan, dkk, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi..., h.104